UIN Jakarta Bersama TNI AL Selenggarakan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji TNI AL 2019

sertifikasi pembimbing haji
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Nizar secara resmi membuka kegiatan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji 2019, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) 2019 bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fidikom) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (18/11).
Kegiatan ini akan berlangsung pada tanggal 18-22 November 2019 yang diikuti oleh 53 peserta yang terdiri dari perwakilan TNI AL sebanyak 36 orang, perwakilan Pusat Pembinaan Mental Tentara Nasional Indonesia (Pusbintal) TNI sebanyak dua orang, perwakilan Markas Besar (Mabes) TNI sebanyak dua orang, perwakilan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Kodiklat) TNI sebanyak satu orang, perwakilan TNI AD sebanyak dua orang, perwakilan TNI AU sebanyak dua orang, perwakilan Polri sebanyak dua orang, dan perwakilan Instansi luar sebanyak enam orang.

Peserta Sertifikasi Pembimbing Haji
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Penda III/a Is Hidayati dilanjutkan dengan sambutan Kadiswatpersal oleh R.A. Nora Lelyana, sambutan Dirjen PHU oleh Nizar dan sambutan dari UIN Jakarta oleh Wakil Rektor I bidang akademik, Zulkifli.
Materi yang disajikan yaitu sertifikasi haji dan umrah seperti kebijakan penyelenggaraan haji dan umrah, penjelasan teknis program sertifikasi bagi pembimbing manasik haji, dan Manajemen Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah. Selain materi, juga terdapat Pre test untuk para peserta.
Dirjen PHU, Nizar mengatakan, kegiatan sertifikasi yang diselenggarakan oleh TNI AL dan bekerja sama dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan pembimbing manasik haji yang professional dan kemampuan menguasai manasik haji yang sempurna.
“Karena itu, konten dari isi materinya terkait aspek fiqhnya supaya memperoleh keabsahan, kesahihan, dan kesahan dari ibadah haji dan materi-materi yang terkait pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, materi yang juga disampaikan terkait leadership, psikologi, dan siko sosial,” ujarnya.
Ia mengatakan, seorang pembimbing ibadah harus memiliki kemampuan menguasai manasik haji dengan sempurna, bisa memobilisasi massa, dan mengetahui aturan-aturan dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah.
“Semoga bisa menjadi calon pembimbing ibadah manasik haji dan umrah yang professional dan mampu melayani jama’ah haji dan umrah yang baik, santun, ramah, dan moderat,” harapnya.

Dosen Fidikom UIN Jakarta
Ketua tim sertifikasi Fidikom, Ade Marfuddin mengatakan, kegiatan sertifikasi ini mempunyai manfaat yaitu peserta sertifikasi dapat menjadi pembimbing profesional, terkualifikasi, terverifikasi, dan menjadi pembimbing berkualitas.
“Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas, kreativitas dan integritas, memberikan pengakuan dan perlindungan atas profesi, menjadi mediator bagi direktorat haji, dan menstandarisasikan kompetensi pembimbing,” ujarnya.
Ia menuturkan, Kementerian Agama (Kemenag) RI telah mencanangkan 2020 sebagai tahun peningkatan kualitas untuk semua aspek. Salah satunya terhadap pembinaan ibadah bagi calon jama’ah haji.
“Peningkatan kualitas dalam pembinaan ibadah bagi calon jama’ah haji, dengan mempersiapkan pembimbing yang menarik dan profesional melalui Program Sertifikasi bagi Pembimbing Manasik Haji dan Umroh,” tuturnya.
Upaya perbaikan dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umroh tidak hanya pada kualitas, tetapi juga perbaikan yang menyentuh dan terintegrasi pada seluruh aspek dalam penyelenggaraan tersebut. (cc/mar)