Sistem dan Budaya Pendidikan Mesti Ramah Potensi Anak
Selasa (22/10), Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) UIN Jakarta mengadakan kuliah umum dengan tema “Youth and Violent Extremism on Social Media”. Kuliah umum yang diadakan di Ruang Teater Prof Aqib Suminto, lantai dua Gedung FIDIKOM ini merupakan hasil kerjasama dengan American Corner UIN Jakarta di mana mendatangkan pembicara Zainab Al Suwaij, seorang Executive Director of American Islamic Congress.
Dalam diskusi ini, Zainab Al Suwarij bercerita bahwa ia berasal Iraq dan berjuang melawan kepemimpinan Saddam Husein bersama kakeknya. Zainab mengaku, dirinya melarikan diri ke Amerika Serikat. Pada saat di Amerika, ia mengajar penduduk di sana bahasa Arab. Selama di sana, ia juga pernah dimasukkan di grup yang isinya radikal yang mana ada gadis berumur 17 tahun dipaksa untuk masuk ke ISIS. “Karena hal itulah maka saya membuat America Islamic Congress,” ujarnya. Ia mengatakan, media sosial menyimpan bahaya, yang di dalamnya banyak terjadi penculikan, pelanggaran hak asasi manusia dan lain sebagainya. Zainab juga menjawab pertanyaan dari beberapa peserta ketika mereka bertanya mengenai bagaimana pendapat Zainab tentang pelecehan seksual yang terjadi di sosial media. “Kita harus berani untuk melawan pelecehan seksual yang ada di media sosial itu. Ketika kamu mendapat komentar yang mengarah ke pelecehan seksual, maka kamu harus berani menantang balik kepada orang yang melakukan tersebut,” ungkapnya. Selain itu, Zainab juga menjawab, pertanyaan tentang bagaimana pengaruh sosial media ke kesehatan mental seseorang, serta pertanyaan mengapa ketika ada penyerangan yang terjadi di luar negeri yang berhubungan dengan non Islam tidak dikatakan terorisme sedangkan ketika yang berbuat orang Islam disebut terorisme. Menjawab pertanyaan tersebut, Zainab mengatakan, sosial media memang mempengaruhi pola pikir. “Cara meminimalisasi hal tersebut adalah dengan menjauhkan diri dari handphone dan mencoba berkomunikasi dengan banyak orang tanpa benda tersebut,” ucap Zainab. Ia juga menjawab, terorisme tidak hanya berhubungan dengan Islam. Ketika di luar negeri kenapa terorisme selalu mengaitkan dengan Islam, pada dasarnya kejadian yang terjadi tersebut memang ada hubungannya dengan organisasi yang menyalah gunakan nama Islam. “Juga, media memandang atau mengidentikkan Islam dengan terorisme,” paparnya.
Kepala American Corner, Helmi Hidayat memaparkan beberapa alasan mereka ingin mengadakan kuliah umum ini yang pertama adalah karena topik yang dibahas ini sangat penting untuk diketahui oleh kalangan mahasiswa. “Yang kedua, saya melihat latar belakang narasumber yang seorang aktivis di mana berani melawan kepemerintahan Saddam Husein pada saat itu di mana narasumber dapat berbagi pengalaman kepada peserta seminar juga,” tuturnya. Yang ketiga, kuliah umum ini dibuat untuk mengganti suasana agar tidak monoton belajar di kelas saja. “Respons mahasiswa sangat bagus, banyak mahasiswa yang datang untuk kuliah umum ini dan berharap semoga ketika ada kegiatan yang seperti ini, respons mahasiswa tetap baik,” tutupnya.
(Syahbaniyah Widyanitamy)