Workshop Dosen FDIKOM, Upaya Tingkatkan Kompetensi Dosen
Workshop Dosen FDIKOM, Upaya Tingkatkan Kompetensi Dosen
http://rdk.fdikom.uinjkt.ac.id/index.php/2019/09/11/workshop-dosen-fdikom-upaya-tingkatkan-kompetensi-dosen/ Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana pembelajaran yang disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester guna memenuhi pencapaian pada suatu mata kuliah. Rabu (11/9), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) menggelar “Workshop Penyusunan RPS FDIKOM UIN Jakarta”, di Teater Aqib Suminto lantai dua FDIKOM. Dekan FDIKOM, Suparto, M.Ed., Ph. D menuturkan, tujuan diadakan workshop tersebut agar terdapat dokumen yang bisa diakses oleh mahasiswa. Selain itu, membahas dokumen rancangan pembelajaran yang berstandar, sehingga dapat memberi informasi kepada mahasiswa mengenai struktur, konstruk, serta proses belajar mahasiswa selama satu semester. “RPS juga dapat membantu mahasiswa mengetahui tiap kali pertemuan dan target pencapaiannnya, serta kegiatan perkuliahan dan pembelajaran,” jelasnya. Ia menambahkan, RPS tersebut memiliki standarisasi yang berbeda, diantara RPS khas UIN Jakarta yaitu integritas, keilmuan, keislaman, dan kenegaraan. Sebab, semua mata kuliah harus merefleksasikan semua sampai dengan produk makalah hingga skripsi mahasiswa. “Workshop ini sesungguhnya untuk meningkatkan kompetensi dan pemahaman dosen terhadap proses belajar mengajar yang ideal, sehingga bermuara kepada kepuasan mahasiswa dalam belajar di FDIKOM,” ungkapnya. Dosen FDIKOM, pengampu mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi, Thalitha Sacharissa Rosyiidiani M, Ikom menuturkan, RPS dapat membantu mengarahkan mahasiswa dalam proses belajar ketika dosen melakukan pembelajaran di kelas. “Pendidikan itu dinamis yaitu mengikuti perkembangan zaman, kemudian tentu ada pembaharuan dengan memasuki digital ke dalam RPS, seperti menggunakan slide power point yang dimasukan ke dalam pembelajaran,”jelasnya. Dirinya menambahkan, kendala paling besar yaitu untuk konsorsium antara dosen yang memegang mata kuliah yang sama dan belum ada titik temu untuk menyamakan RPS. “Semoga proses mengajar dosen dan mahasiswa lebih terarah ke tujuan yang sama,” tuturnya. (Chintia Desy Utami)