TINGKATKAN MODERASI BERAGAMA, PRODI BPI SUKSES GELAR STUDIUM GENERALE
TINGKATKAN MODERASI BERAGAMA, PRODI BPI SUKSES GELAR STUDIUM GENERALE
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) sukses melaksanakan Studium Generale bertajuk “Optimalisasi Pemanfaatan Penyuluhan Digital (Cyber Extention) bagi Penyuluh Agama Milenial”. Dengan menghadirkan tiga narasumber yang kompeten sebagai pengisi materi, acara tersebut berlangsung di Ruang Teater Husnul Aqib Suminto lt.2, pada Senin (20/3). Dekan FDIKOM, Suparto, M.Ed, Ph.D menuturkan, acara penyuluhan tersebut dapat menjadi inspirasi dan inovasi pada koridor keislaman yang perlu dicapai dan dikuatkan, sehingga Studium Generale menjadi suatu pembuktian bahwa umat muslim adalah bangsa terbaik selama menduduki empat syarat utama keislaman. “Di era saat ini banyak da’i berdakwah dengan tujuan yang melenceng, karena dakwah dapat dimiliki oleh siapa saja terutama generasi muda yang mudah mengakses sosial media. Tetapi dengan inovasi yang modernis, generasi muda dapat dengan mudah memberikan dakwah yang menarik,” ujarnya. Praktisi Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag), Citra Sari menjelaskan, penyuluh agama tidak sekadar menjadi penyuluh karena pemilihannya saja, tetapi terdapat penyeleksian terlebih dahulu dari kepakaran melalui ijazah dengan sarjana dakwah dan komunikasi. “Dalam tema rencana kerja pemerintah (RKP) terdapat program prioritas nasional, dengan tantangan dan isu penguatan moderasi beragama. Membahas soal RKP tersebut, Kemenag memperkenalkan terminologi moderasi beragama yang dapat diakses oleh berbagai pihak,” jelasnya. Dirinya menambahkan, untuk mendukung tingkatan moderasi tersebut, maka telah dibuat kampung moderasi beragama. Meski penyuluh agama utama masih memiliki tunjangan sebesar 500 ribu rupiah, namun rasa kemasyarakatan menjadi suatu hal yang terikat sebagai seorang penyuluh. (FMS)