Tak Perlu Tersinggung soal Bendera One Piece
Tak Perlu Tersinggung soal Bendera One Piece

Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, publik dihebohkan oleh fenomena unik: bendera bajak laut One Piece berkibar di berbagai sudut negeri. Simbol tengkorak Jolly Roger dengan topi jerami—ikon anime populer—mendadak jadi bahan perdebatan serius di ruang publik. Bagi sebagian warga, ini hanyalah bentuk kreativitas dan ekspresi. Namun, bagi sebagian lainnya, kemunculan bendera ini dianggap berlebihan dan dikhawatirkan mencederai marwah bendera Merah Putih.

Menurut Prof. Gun Gun Herianto, Guru Besar Komunikasi Politik UIN Jakarta, pemerintah tidak perlu tersinggung dengan fenomena ini. Ia menyebut, bendera One Piece hanyalah ekspresi simbolik—sebuah isyarat simbolik dalam teori komunikasi. Pop culture, menurutnya, memang sering dijadikan medium untuk menyampaikan pesan sosial maupun kritik politik. Sejarah membuktikan, budaya populer sering menjadi bagian dari gerakan sosial. Dari salam Hunger Games di Thailand hingga simbol-simbol lain di berbagai belahan dunia, ekspresi seperti ini seringkali menjadi cara rakyat menyuarakan keresahan.

Pemerintah sendiri merespons cukup bijak. Beberapa pejabat, termasuk Mensesneg dan Wamendagri, menegaskan bahwa bendera One Piece tidak menjadi persoalan selama Merah Putih tetap dikibarkan dengan hormat di atasnya. Dari sisi riset digital, fenomena bendera One Piece berkembang secara organik di dunia maya. Tidak ada indikasi makar, tidak ada upaya delegitimasi negara. Melainkan murni ekspresi warga, meski dalam bentuk yang tidak biasa.

Prof. Gun Gun mengingatkan, selama simbol negara tetap dihormati, kreativitas rakyat seharusnya tidak dianggap sebagai provokasi. Justru, mengekang kreativitas bisa berbahaya bagi demokrasi. Kritik, parodi, dan simbol populer adalah bagian dari partisipasi politik non-konvensional yang sah dalam demokrasi modern.

Fenomena bendera One Piece akhirnya membuka ruang diskusi lebih luas: tentang bagaimana rakyat mengekspresikan diri, tentang batas antara kreativitas dan penghinaan simbol negara, serta tentang pentingnya pemerintah bersikap bijak. Di era digital, ekspresi simbolik seperti ini adalah tanda bahwa demokrasi masih hidup—selama kita mampu menyikapinya dengan kepala dingin.

Sebab pada akhirnya, Merah Putih tetaplah simbol pemersatu bangsa. Sedangkan bendera One Piece hanyalah ekspresi, bagian dari cerita besar rakyat yang merayakan kemerdekaan dengan caranya sendiri.

Sumber : https://youtu.be/w0OorQDyzS8?si=L_P2I84IcbwINthS