Rabu, (06/07) Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan kegiatan
Studium Generale dengan tema “Penyuluh Agama Sebagai Aktor Resolusi Konflik”. Acara ini diadakan secara online, dan dimulai pukul 09.00 WIB oleh
Master Of Ceremony yaitu Ghozy Jaisy Shiddiq dan Sabtisilwy Sani Munadi. Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, pembacaan ayat suci Al-Quran dan saritilawah, menyayikan lagu Indonesia Raya, Hymne Dakwah, Mars Dakwah, dan Hymne BPI. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, doa, dan dilanjut dengan pemberian materi oleh narasumber, sesi tanya jawab, dan yang terakhir yaitu pemberian cinderamata dan penutup.
Acara berikutnya yaitu adalah sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Ketua Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Bapak Ir. Noor Bekti Negoro, SE., M.Si., dalam sambutannya beliau mengucapkan terima kasih kepada para peserta dan narasumber yang akan mengisi jalannya acara, beliau juga berharap agar kegiatan ini menjadi sebuah langkah baru untuk menjalin silaturahmi. Selanjutnya, Sambutan kedua disampaikan oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Suparto M.Ed., Ph.D., dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa Dakwah memiliki peran yang penting bagi sesama, dan agama bisa menjadi acuan penyuluh untuk resolusi konflik. Lalu, ditutup dengan Doa yang dipimpin oleh Muhammad Faqih.
Selanjutnya, dilanjutkan dengan kegiatan pemberian materi oleh para narasumber yang dimoderatori oleh saudara Abdul Rahman, M.Si., Dosen Praktisi Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Narasumber yang hadir dalam acara ini diantaranya adalah Ketua FKUB DKI Jakarta, bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., bapak Amal Salim Ruhana SHI., MPP., dan bapak Pizaro Gozali Idrus, M.Sos.
Materi yang pertama disampaikan oleh bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., selaku ketua FKUB DKI Jakarta dengan tema Penyuluh Agama Islam dan Resolusi Konflik. Beliau menuturkan, pada dasarnya Indonesia bukan Negara Agama, tapi Agama dan kehidupan keagamaan masyarakat diurus oleh Negara. Negara menyediakan tenaga penyuluh agama untuk menjelaskan berbagai kebijakan pemerintah pada masyarakat dengan menggunakan bahasa Agama, selain itu tugas penyuluh agama islam adalah membina dan membangun kerukunan, kebersamaan dan kolaborasi antar penganut agama yang berbeda, demi kemajuan bersama. Tugas penyuluh Agama bukan memperuncing perbedaan, tapi mendekatkan kesamaan untuk membangun kesefahaman.
Materi yang kedua disampaikan oleh bapak Amal Salim Ruhana SHI., MPP., Peneliti Puslitbang Bimas Islam sekaligus Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik. Materi kedua bertema Peran Penyuluh Agama Sebagai Aktor Resolusi Konflik Di Indonesia Berbasis Moderasi Beragama. Beliau memaparkan bahwa pada mula konflik diawali dengan keragaman, karena terdapat perbedaan, jika perbedaan tidak bisa di
handle, maka akan menyebabkan konflik. Oleh karena itu, kita sedini mungkin untyk toleransi terhadap perbedaan.
Materi yang terakhir disampaikan oleh bapak Pizaro Gozali Idrus, M.Sos., selaku Redaktur Andolu Regency, dan Dosen Media dan Hubungan Internasional Universitas Al-Azhar Indonesia. Materi yang kertiga ini bertema: Urgensi Wawasan Resolusi Konflik Keagamaan Secara Global bagi Penyuluh agama.
Setelah penyampaian materi oleh para Narasumber, acara selanjutnya yaitu sesi tanya jawab yang dipandu oleh Moderator. Lalu selanjutnya pemberian cinderamata kepada Moderator dan Narasumber oleh bapak Ir. Noor Bekti Negoro, SE., M.Si., selaku Kaprodi BPI. Dan di tutup oleh MC.
