Seminar Manajemen Strategi Kelompok 1 Manajemen Dakwah 4C, “Workshop Manajemen Strategi: Strategi Dakwah Dikalangan Milenial”
Seminar Manajemen Strategi Kelompok 1 Manajemen Dakwah 4C, “Workshop Manajemen Strategi: Strategi Dakwah Dikalangan Milenial”

Strategi Dakwah di Era Milenial menjadi salah satu tema yang menarik dibahas dalam generasi seperti saat ini. Strategi sendiri berarti seni memimpin pasukan atau rancangan dan ketentuan yang dibuat untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.

Dakwah sebagai bentuk kegiatan komunikasi yang menimbulkan interaksi social para da’i yang menyampaikan dakwah dan memahami gejala-gejala sosial serta bagaimana agama memengaruhi tingkah laku manusia. Generasi era millenial sekarang ini tentu berbeda dengan generasi 20 tahun yang lalu, dimana kecanggihan peradaban dan teknologi yang mengubah dunia konvensional menjadi dunia digital menjadikan generasi millenial lebih memperhatikan gadgetnya.

Dalam rangka dakwah Islamiyah, kita harus mampu berdialog dengan kebudayaan modern secara aktif mengisi dengan substansi dan nuansa-nuansa Islami. Hal itu perlu di kembangkan sistem dakwah yang menggunakan serta memilih teknologi informasi yang efisien dan bersih.

Di era milenial ini, pemanfaatan teknologi media sosial sangat cepat menyentuh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, mulai dari masyarakat perkotaan hingga masyarakat yang ada di pedesaan yang ada dipelosok nun jauh disana. Para da’i Milenial dituntut untuk lebih kreatif dalam mendesain dalam mengkreasikan bentuk dakwah sehingga tidak terkesan ketinggalan zaman. Dakwah pada era milenial ini dituntut untuk dapat aktual, faktual, dan kontekstual.

Saat ini penyebaran informasi ataupun proses dakwah tidak hanya disampaikan secara langsung, namun juga bisa menggunakan jejaring sosial media seperti youtube, instagram, tiktok, facebook dan yang lainnya. Tetapi, di dalam era milenial seperti sekarang pasti ada saja tantangan-tantangan yang di hadapi dalam berdakwah.

“Yang menjadi tantangan dakwah di era milenial ialah pendakwah harus mampu menggunakan bahasa agama sebagai generasi milenial namun tidak melanggar norma, menggunakan referensi dakwah yang valid serta dalil yang sahih, menguasai sumber rujukan yang komperhensif. Karena kaum milenial sangat kritis dan sering melakukan pengecekan data melalui search engine yang tersedia. Selain itu, pendakwah juga dituntut konsisten antara perkataan dan perbuatan serta menguasai aplikasi jejaring sosial media.” Kata Muhammad Furqan Habibie mahasiswa UIN Jakarta pada saat Workshop Manajemen Strategi, Rabu (8/3/2023).

Oleh karena itu, problematika yang muncul di sekitar masyarakat adalah pekerjaan yang harus dituntaskan oleh umat Islam, khususnya dai milenial yang memiliki kekuatan material maupun spiritual. Karena untuk merealisasikan tujuan dakwah yang salah satunya yaitu menciptakan masyarakat yang Islami menaruh perhatian khusus pada kehidupan masyarakat.

Pada masa globalisasi yang sangat gencar akan perkembangan digital dan teknologi ini, seluruh lapisan yang berkenaan dengan penyampai informasi kepada ummat tidak dapat menutup mata akan kondisi yang semakin dinamis ini. Sudah seyogyanya pendakwah turut andil dalam memanfaatkan saluran social media dalam menyampaikan konten dakwahnya. 

Cahaya Salsabila mengatakan, menurut al-Habib Nabil bin Fuad al-Musawa (kaka dari Sultonul Qulub al-Habib Munzir bin Fuad al Musawa) beliau berkata, di era milenial dan digital ini, terdapat sarana dan metode dalam dakwah agar lebih efektif disampaikan kepada khalayak. Dalam mengoptimalkannya, ada 5 kiat yang bisa kita lakukan saat berdakwah di era milenial dan digital saat ini, diantanya, Optimalkan Semua Potensi dalam Berdakwah; Lakukan studi banding dari banyak sumber; Hati-hati dengan kepentingan kelompok atau golongan; Perlunya Kerja Tim (Teamwork); Hindari kepentingan sesaat dalam berdakwah.

Siti Kholilah menjelaskan, ada beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi perusahaan atau organisasi, yaitu, memberi arah jangka panjang yang akan dituju; Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi; Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif; Dengan manajemen strategi maka diharapkan strategi benar-benar dapat dikelola sehingga strategi dapat diimplementasikan untuk mewarnai dan mengintegrasikan semua keputusan dan tindakan dalam organisasi rincian.

Dafha Dwi Wahyudin mengatakan, dalam berdakwah atau dalam Sebuah organisasi membutuhkan strategi untuk dapat berjuang di tengah lingkungan yang tidak menentu dan Sangat penting untuk menentukan arah tujuan strateginya, karena arah tujuan strategi merupakan bagian suatu keputusan yang akan dijalankan. Arah strategi yang terwujud dalam keputusan, merupakan andil berbagai tingkatan dakwah dan dalam organisasi. Salah satu yang terpenting adalah andil pihak-pihak berkepentingan, seperti manajer atau ketua pimpinan sebagai pemegang andil tertinggi organisasi.

Raihanatul Afifah mengatakan, profatibilitas atau keunggulan  ini menunjukkan bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan secara efektif dan efisien melalui penggunaan anggaran yang hemat dan tepat, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat tanpa adanya pemborosan.

Vladislav Rizky Enrian menjelaskan, Kelebihan dan Kelemahan Manajemen Strategi, seperti Kelebihan perencanaan strategis; Memberikan pedoman yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan pada bagian organisasi; Membantu para manajer sedang membuat keputusan (memberikan banyak informasi); Meminimalkan kesalahan yang ada, sebab tujuan dan sasaran serta dirumuskan dengan cermat; Kelemahan perencanaan strategi; Perencanaan strategi secara formal memerlukan investasi dalam waktu, uang, dan tenaga yang sangat besar; Perencanaan strategi cenderung berbatas organisasi hanya terhadap pilihan yang paling rasional serta bebas resiko besar; dan perencanaan strategi membatasi pilihan, mengurangi inisiatif dalam suatu jajaran alternatif diluar jangkauan.

****

Berita ini dibuat oleh Anggota kelompok 1 MD 4 C

Siti Kholilah (11210530000090); Dafha Dwi Wahyudin (11210530000094); Muhammad Furqon Habibie (11210530000100); Cahaya Salsabila (11210530000106); Vladislav Rizky Enrian (11210530000113); Raihanatul Afifah (11210530000118)