Seminar Internasional FDIKOM UIN Jakarta: Implementasi Dakwah, Demokrasi dan Kebebasan Pers
Seminar Internasional FDIKOM UIN Jakarta: Implementasi Dakwah, Demokrasi dan Kebebasan Pers

JAKARTA – Untuk memperluas pemahaman mengenai hubungan yang kompleks antara Dakwah, Demokrasi, dan Kebebasan Pers, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema "Da’wah, Democracy And Fredom Of The Press". Acara ini berlangsung pada tanggal 21 hingga 22 November 2023 di Syahida Inn, Ciputat, Tangerang Selatan. 

Seminar ini membahas pentingnya demokrasi dan kebebasan pers, menjelajahi upaya mitigasi konflik SARA, serta mendorong partisipasi warga menghadapi Pemilu 2024. Acara ini bertujuan untuk mempelajari implementasi da'wah, demokrasi, dan kebebasan pers dalam konteks global yang beragam. Selain itu, seminar ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat, dengan penekanan pada rasionalitas informasi.

Dekan FDIKOM, Gun Gun Heryanto menjelaskan bahwasannya para jurnalis jangan sampai jadi provokator, media harus membangun free journalism untuk membangun peradaban dunia yang lebih baik. Hal tersebut, menurutnya, termasuk misalnya praktik jurnalis di beberapa negara, misal Indonesia, Malaysia, Turki, Saudi Arabia, Amerika, itu harus mengacu pada nilai universal, yaitu kebaikan Bersama. 

“Maka, posisi dakwah islam itu harus menguatkan nilai demokrasi, misalnya menyebarkan menyebarkan pesan islam wasathiyah, islam yang toleran, yang menghormati keragaman, dan itu menjadi konteks kehakikian nilai demokrasi,” pungkas Direktur Eksekutif The Political Literacy tersebut. 

Selain itu, Wakil Dekan I Bidang Akademik FDIKOM, Fita Fathurokhmah, juga mengatakan seminar ini diharapkan akan mempertegas kontribusi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah dalam pentingnya demokrasi dan kebebasan pers, serta berdakwah untuk kemaslahatan umat. Menurutnya, seminar ini ditujukan untuk mempelajari beberapa implementasi dakwah, demokrasi dan kebebasan pers dalam konteks di berbagai negara.

Keynote Speaker, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar, mengatakan para akademisi dan pakar dapat membuat demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik setelah seminar ini. Seminar internasional ini merupakan bentuk ucapan terima kasih kepada akademisi dan pakar khususnya di fakultas dakwah dan komunikasi untuk ikut serta menjalankan demokrasi.

“Bagaimana demokrasi yang dijalankan di Turki dan Amerika  semoga bisa menjadi inspirasi dan pelajaran di Indonesia melalui pembicara-pembicara yang baik dari sana pada seminar kali ini,” harap Rektor. 

Sesi I seminar internasional dengan tema "Democracy and Freedom of the Press in USA", menghadirkan narasumber dari Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat, Michael D. Quinlan yang dimoderatori oleh Dosen Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Musfiah Saidah. 

Berbicara tentang kebebasan pers, Quinlan mengatakan media harus bisa bersikap netral dan bertanggung jawab pada kebebasan itu sendiri. Menurutnya, implementasi pers di Indonesia sudah bertanggung jawab, berjalan dengan baik namun masih perlu banyak pengembangan, sama halnya di Amerika

“Kenapa di media banyak membahas tentang entertainment, sport, dan sebagainya sementara jarang membahas pengungsi? yang menarik adalah bagaimana pers nantinya dapat mengangkat itu sebagai sebuah kemasan yang dapat dilirik dan menciptakan awareness di masyarakat,” papar Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat ini. 

Selanjutnya, seminar internasional pada sesi II dengan tema "Challenges of Da’wah in the Era of Democracy: Case Study in Turkey" menghadirkan narasumber dari Hayrat Foundation Turkey, Celal Akar, yang dimoderatori oleh Inda Kartika.

Sedangkan, pada hari kedua, Rabu, (22/11/2023), seminar internasional menghadirkan narasumber, Dekan Fakultas Kepemimpinan dan Kepengurusan Universitas Sains Islam Malaysia, Mohd Yahya Mohamed Ariffin yang membahas tentang "Press Industry and Political Economy, Challenges: Malaysian Case Study". Narasumber kedua adalah dosen dari Imam Muhammad bin Saud Islamic University, Saudi Arabia, Syekh Umar Suaidan yang membahas tema "Challenges of Da’wah in the Muslim World". 

Terakhir, seminar ini ditutup pada sesi IV dengan agenda Coaching Clinic artikel jurnal ilmiah bereputasi Internasional bersama narasumber, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Noorhaidi Hasan.

 

Tag :