Prodi Kessos UIN Jakarta mengikuti Lokakarya Peninjauan dan Pemetaan Ulang Kurikulum Inti Program Studi Kesejahteraan Sosial/Pekerjaan Sosial di Indonesia 2025
Jakarta, 18 Mei 2025 Asosiasi Pendidikan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial Indonesia (APKPSI) melaksanakan Lokakarya Peninjauan dan Pemetaan Ulang Kurikulum Inti Program Studi Kesejahteraan Sosial/Pekerjaan Sosial di Indonesia 2025 dihadiri oleh anggota APKPSI dari seluruh Indonesia bertempat di Universitas Muhamadiyah Jakarta (UMJ).
Ketua APKPSI Dr. Rudi Saparudin dalam sambutannya mentakan bahwa kegiatan lokakarya ini didasari oleh pertama urgensi sinkronisasi kurikulum di level internasional (Global Standards for Social Work Education and Training from the International Federation Workers (IFSW); International Association of School of Social Work (IASSW 2020); ASEAN Social Work Consortium (ASW 2025). Kedua Mandat UU No 14 Tahun 2019 tentang Pekerja Sosial mendorong Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Kesejahteraan Sosial/ Pekerjaan Sosial perlu menyelenggarakan Pendidikan Profesi Pekerja Sosial - Perlunya penyesuaian kembali penentuan kompetensi dan kurikulum di level Sarjana. Ketiga Kebutuhan untuk mengidentifikasi kembali sejauh mana kurikulum inti (ASPEKSI2019) telah diterapkan pada prodi-prodi penyelenggara program Sarjana Kesejahteraan Sosial/ Pekerjaan Sosial.
Hasil dari lokakarya ini menghasilkan kesepakatan terkait profil lulusan S1 Prodi Kesejahteraan Sosial yaitu, 1. Peneliti Kesejahteraan Sosial/Pekerjaan Sosial, 2. Pengelola Program Layanan Sosial, 3. Pendamping Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Kesepakatan matakuliah inti yang direkomendasikan untuk diterapkan dalam kurikulum di semua Prodi Kessos di Indonesia yaitu berjumlah 20 Matakuliah dengan total 60 SKS dengan komposisi 40% dari total minimal 144SKS untuk lulusan Sarjana Kesejahteraan Sosial. (AZ)