Praktikum II, Kelompok 7 program studi Pengembangan Masyarakat Islam 2021 Sensus Kependudukan di Desa Kreo, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah
Praktikum II, Kelompok 7 program studi Pengembangan Masyarakat Islam 2021 Sensus Kependudukan di Desa Kreo, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah

Pada pelaksanaan praktikum II, Kelompok 7 program studi Pengembangan Masyarakat Islam 2021 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melaksanakan salah satu program desa yaitu Desa Cantik (Desa Cinta Statistik) di Desa Kreo, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional desa yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas data kependudukan di desa-desa sebagai dasar perencanaan pembangunan yang lebih memadai dan akurat. Selain itu tujuan utama lainnya adalah desa sendiri di dorong untuk mengelola dan memperbarui data kependudukan, ekonomi, sosial dan potensi lokal secara terstruktur dan akurat. Data yang berkualitas ini menjadi dasar untuk perencanan dan pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran, seperti contohnya pembagian bantuan sosial dari pemerintah untuk Masyarakat desa yang membutuhkan.

Pada saat kami sosialisasi ke kantor desa, kami menemui pak Eka Hidayat selaku Kepala Seksi Kesejahteraan & Pelayanan untuk konsultasi dan sosialisasi mengenai program sensus yang akan kami bawakan, lalu disaat itu juga pak Eka memberikan tugas sensus yang saat ini sangat dibutuhkan oleh desa kepada kami yang disebut Desa Cantik dengan parameter pertanyaan yang lebih ringkas. Dalam pernyataanya pak Eka menjelaskan bahwa program Desa Cantik ini pada mulanya akan ditugaskan kepada para RW dan RT setempat, namun karena ada kegiatan Praktikum yang dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi Masyarakat Islam 2021 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tugas ini kemudian diberikan kepada kami dalam rangka untuk memperbaiki data kependudukan dan demografi di Desa Kreo.

“Program Desa Cantik ini mulanya akan kami tugaskan kepada RW/RT tapi karena ada teman- teman mahasiswa ada di Desa Kami melakukan Praktikum kami akhirnya meminta bantuan dari teman-teman mahasiswa untuk melakukan sensus di Kreo,” Ujar Eka, Senin (11/9/24).

Awal menjalani program Desa Cantik ini kami dibimbing langsung oleh pamong kami selama melaksanakan Praktikum II yaitu pak Eka Hidayat yang sekaligus sebagai salah satu staff desa. Kami semua ditugaskan serta dibimbing bagaimana cara mengeksekusikan program Desa Cantik ini mulai dari cara mengisi kertas kuisioner hingga cara menginput data ke aplikasi Desa Cantik.

Pada pelaksanaan program Desa Cantik ini kami ditugaskan untuk mensensus sebanyak 600 kepala keluarga dengan sebaran wilayah yang terdiri dari 16 RT dan 4 RW di Desa Kreo dengan cara mewawancarai setiap rumah tangga secara door to door dengan memberikan rentetan pertanyaan terkait demografi, usia, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan, status perkawinan, kondisi rumah, kepemilikan kartu identitas, jenis penyakit kronis yang didertita, pendapatan keluarga per-bulan, program bantuan sosial yang pernah didapat, dan sanitasi.

Tujuan dari program Desa Cantik ini agar pemerintah Desa Kreo memiliki data valid terkait kondisi setiap rumah tangga penduduk di Desa kreo sendiri agar program bantuan sosial dari pemerintah dapat terealisasi dengan efektif kepada masyarakat Desa Kreo yang membutuhkan.

Kepala Desa Kreo, Wahid, dalam pernyataannya berharap dengan adanya program Desa Cantik ini dapat menjadi acuan pemerintah Desa dalam merancang kebijakan karena apabila data kependudukan dan demografi ini sudah valid dapat menjadi acuan pemerintah Desa dalam merancang dan merencanakan kebijakan.

“Saya berharap dengan program Desa Cantik Desa Kreo mempunyai data yang valid istilahnya satu desa satu data sehingga dapat menjadi acuan kami dalam merancang RPJM Desa,” Ujar Wahid, Senin (11/9/24).

Lanjut. Wahid berterimaksih kepada teman-teman Mahsiswa karena bersedia membantu desa dalam melakukan sensus dan berpesan apabila nanti mengalami kesulitan atau kendala ketika melaksanakan sensus kepada warga supaya meminta dampingan kepada RW/RT setempat.

“Jika nanti ada kendala ketika mensensus warga minta dampingan saja kepada RW/RT, pungkas Wahid.

kelompok 7_2

                                                                    Gambar : Sensus Kepada Salah Satu Warga Kreo

Data yang sudah di dapatkan melalui sensus selanjutnya akan kami lakukan presentase setiap pernyataan melalui google formulir sebagai transparansi kegiatan kami yang nantinya juga akan diserahkan kepada pemerintah desa. Setelah itu, proses selanjutnya adalah memasukkan atau menginput data tersebut ke dalam aplikasi dan website resmi Desa Cantik.

Berbagai rintangan telah kami lalui ketika melaksanakan sensus ini diantaranya jalanan curam yang menanjak, kendala dalam bahasa Jawa, rumah yang tidak ada orangnya, dan rumah yang tidak tersusun dengan rapi menjadi tantangan ketika mendatangi rumah warga.