Peran Pemuda dalam Perdamaian dan Pembangunan Global
Peran Pemuda dalam Perdamaian dan Pembangunan Global
Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan webinar internasional dengan tema “Roles of Youth in Peace and Development and Global” atau Peran Pemuda dalam Perdamaian dan Pembangunan Global  via zoom meeting yang diselenggarakan pada Senin, 31 Oktober 2022. Webinar internasional yang berkolaborasi dengan Center of Study for Empowerment and Peace (CSEP) tersebut diisi oleh President of CECF and Founder of Al Basheer Seminary, Prof. Imam Mohamad Bashar Arafat, Asisten Deputi Bidang  IPTEK dan IMTAQ Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Dr. H. Amar Ahmad, M.Si, dan Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Ishella Hany. Ketua Pusat Studi Pemberdayaan dan Perdamaian, Rosita Tandos, M.A., M.Comdev., Ph.D mengatakan bahwa di Indonesia saat ini hampir 90 tahun cita-cita besar pemuda salah satunya adalah mempersatukan Indonesia tanpa membedakan suku, ras, dan agama. Tak hanya itu, kata Rosita, untuk membangkitkan semangat pembangunan, kaum muda perlu mengembangkan keterampilan pengetahuan mereka dan pengalaman untuk meningkatkan kemampuan mereka. Rosita pun juga mengatakan, kaum pemuda perlu bekerja sama dalam solidaritas secara aktif dan berkontribusi dalam pembangunan baik ditingkat lokal, nasional maupun internasional. Ini semua dapat dicapai apabila pemuda menyadari bahwa mereka adalah warga bangsa dan dunia. “Setiap warga memiliki hak dan tanggung jawab yang sama atas terciptanya perdamaian, persamaan, dan keadilan. Pemuda adalah sumber kekuatan yang akan melanjutkan hidup, serta memberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan hak asasi manusia,” tutur Rosita, Senin (31/10/2022). Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Mahasiswa Bimbingan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Ishella Hany menuturkan Pemuda adalah seseorang yang berada pada usia 20 sampai 35 tahun. Mereka masih pelajar dari mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya Milenial Indonesia (20-35) berjumlah 63 juta (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional “Bappenas 2018). Selain itu, Hany juga mengatakan kunci bagi remaja untuk berpartisipasi dalam perdamaian dan pembangunan untuk Indonesia dan global dengan cara memahami perilaku serta mendorong mereka. Pemuda adalah promotor generasi penerus bangsa. Menurut sebuah studi oleh organisasi asosiasi konsultan pendidikan internasional indonesia, ada lebih dari 35.000 siswa Indonesia belajar di luar negeri setiap tahun. Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta President of CECF and Founder of Al Basheer Seminary, Prof. Imam Mohamad Bashar Arafat menuturkan banyak orang saat ini tidak memperhatikan pembangunan. Mereka tidak memperhatikan globalisasi. Mereka tidak memperhatikan keragaman dalam Quran, dan mereka tidak memperhatikan ekonomi dan ekologi. “Seminar ini untuk memberitahu Anda bahwa kita perlu  menerapkan beberapa hal dalam menciptakan perdamaian,” ucap Imam, Senin (31/10/2022). Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah JakartaSelain itu, Asisten Deputi Bidang  IPTEK dan IMTAQ Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Dr. H. Amar Ahmad, M.Si  mengatakan pemuda Indonesia memiliki prevalensi masalah kesehatan yang serius yang berdampak pada produktivitas. Setidaknya  terdapat 7 tantangan pemuda saat ini, yakni perkawinan usia anak, fertilitas remaja, pemuda merokok, penyakit infeksius, penyakit noninfeksius, akses kesehatan, dan pengangguran. (Nur Hana Putri Nabila).