Pelepasan 154 Wisudawan Fdikom UIN Jakarta di Yudisium ke-135
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fdikom) UIN Jakarta berhasil menyelenggarakan acara pelepasan wisudawan ke-135 pada Kamis (20/2) di Ruang Teater Prof. Husnul Aqib Suminto Lantai 2 Fdikom dengan tema “Mewujudkan Kader Intelektual yang Inovatif dan Bereputasi Global”. Acara ini diselenggarakan dengan penuh kebahagiaan, menjadi momen spesial bagi 154 wisudawan yang telah menyelesaikan studi mereka, serta memperkuat rasa kebersamaan atas pencapaian yang diraih.
Acara yang diawali dengan sambutan hangat dari Ketua Pelaksana Yudisium ke-135 sekaligus Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial, Ahmad Zaky, kemudian dilanjutkan oleh Dekan Fdikom, Gun Gun Heryanto. Untuk memeriahkan acara, mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial menampilkan pertunjukan musik melalui Social Welfare Band, diikuti dengan sesi sharing session bersama Syafira Bebby Ayu, alumni Kesejahteraan Sosial. Acara puncak ditandai dengan pemberian penghargaan kepada wisudawan dan wisudawati terbaik, baik dalam prestasi akademik maupun non-akademik, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kerja keras mereka selama menempuh studi.
Dalam laporan ketua pelaksana, Ahmad Zaky, menyampaikan bahwa prestasi mahasiswa Fdikom pada Yudisium ke-135 kali ini sangat membanggakan, baik dari segi akademik maupun non-akademik. Selain itu, Fdikom juga berhasil meraih pencapaian luar biasa dalam hal kualitas, dengan 7 mahasiswa yang berhasil meraih gelar cumlaude. Ia juga menambahkan bahwa di era digital ini, mahasiswa menghadapi berbagai tantangan baru yang semakin kompleks. Oleh karena itu, mereka harus terus mengembangkan diri dan mempersiapkan diri dengan baik agar bisa menghadapi tantangan tersebut dengan kemampuan yang terus berkembang.
Dekan Fdikom, Gun Gun Heryanto menyampaikan bahwa pendidikan memegang peranan yang sangat krusial dalam menghasilkan generasi yang siap bersaing, baik dari segi akademis maupun non-akademis. Di samping itu, ada banyak aspek yang harus diperhatikan, termasuk karakter, pengetahuan, dan kemampuan analitis. Karena memiliki pengetahuan saja tidak cukup tanpa diimbangi dengan karakter yang baik. Kemampuan untuk berpikir secara mendalam dan bersikap profesional menjadi bekal utama bagi seorang mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
“Harapannya ada tiga, pertama yang paling penting menyelamatkan kita jangka panjang Itu adalah attitude nya. Karena pintar itu bisa dipelajari, tapi attitude itu lahirnya dari kesadaran diri pribadi. Biasanya orang yang punya attitude bagus itu yang bisa bertahan. Yang kedua knowledgeable. Attitude nya bagus, knowledge nya bagus, waduh ideal tuh. Dan yang ketiga dia punya Kemampuan untuk belajar dari hal-hal yang memang real terjadi Artinya Lesson learned itu penting belajar dari apa yang dialami,” tutur Gun Gun Heryanto saat diwawancarai oleh tim DNK TV pada Kamis (20/2).
Sebagai penutup rangkaian acara tersebut, para wisudawan meninggalkan ruangan dengan rasa haru dan bangga atas selesainya perjalanan studi mereka. Yudisium ini menjadi langkah awal mereka untuk menapaki lembaran baru dalam menghadapi dunia profesional. Dengan segala ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh, mereka siap untuk menghadapi tantangan dan berkontribusi positif di masyarakat.