Pelepasan 100 Mahasiswa Praktikum Profesi Makro BPI UIN Jakarta di Mojopuro, Wonogiri
Jakarta, 25 Agustus 2025 — Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi melepas sebanyak 100 mahasiswa Praktikum Profesi Makro Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI). Acara pelepasan berlangsung di Ruang Teater FDIKOM pada Senin, 25 Agustus 2025, dengan tema “Sinergi Penyuluhan Islam dalam Pemberdayaan Spiritual, Budaya, dan Ekonomi Menuju Harmonisasi Sosial.”
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi kurikulum Prodi BPI yang menekankan pada keterpaduan antara teori dan praktik di lapangan. Selama kegiatan praktikum, mahasiswa akan diterjunkan di Desa Mojopuro, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, mengembangkan program pemberdayaan, serta menerapkan metode penyuluhan Islam dalam konteks sosial, budaya, dan ekonomi.
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Prof. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si., yang dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan praktikum makro ini bukan sekadar tugas akademik, melainkan juga wahana bagi mahasiswa untuk menumbuhkan kepedulian sosial. “Mahasiswa BPI diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang hadir di tengah masyarakat, membawa nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin, serta berkontribusi nyata dalam pembangunan spiritual, budaya, dan ekonomi masyarakat desa. Inilah bentuk nyata sinergi antara ilmu, pengabdian, dan dakwah,” ujar Prof. Gun Gun.
Sebelumnya, acara diawali dengan laporan dari Ketua Pelaksana, Farid, yang memaparkan rangkaian persiapan dan tujuan kegiatan praktikum. Dilanjutkan dengan sambutan Dosen Pemangku Praktikum Profesi Makro, M. Jufri Halim, M.Si yang menekankan nilai-nilai pengabdian dan tanggung jawab akademik mahasiswa di tengah masyarakat.
Sementara itu, Ketua Prodi BPI, Dr. Hj. Nasichah, MA., dalam sambutannya menyampaikan harapan agar mahasiswa mampu menjadikan pengalaman praktikum ini sebagai sarana pembelajaran kontekstual dan penguatan identitas akademik. “Praktikum makro ini bukan sekadar kewajiban kurikulum, melainkan kesempatan berharga untuk mengasah kepedulian sosial, kemandirian, serta keterampilan bimbingan dan penyuluhan Islam secara nyata. Kami berharap mahasiswa BPI mampu hadir sebagai problem solver di tengah masyarakat dan menjaga nama baik almamater dengan sikap santun, profesional, dan berakhlak mulia,” ujar Dr. Nasichah.
Dengan dilepasnya 100 mahasiswa ini, diharapkan kegiatan Praktikum Profesi Makro tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Desa Mojopuro dan sekitarnya, sejalan dengan visi BPI dalam mencetak lulusan yang memiliki kompetensi spiritual, sosial, dan profesional.