OPTIMALISASI PEMANFAATAN PENYULUHAN DIGITAL MENJADI TEMA STUDIUM GENERALE BPI TAHUN 2023
OPTIMALISASI PEMANFAATAN PENYULUHAN DIGITAL MENJADI TEMA STUDIUM GENERALE BPI TAHUN 2023
(20/03/2023) Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengadakan kegiatan Studium Generale dengan tema “Optimalisasi Pemanfaatan Penyuluhan Digital (Cyber Extension) bagi Penyuluh Agama Milenial”. Acara ini dilaksanakan di Ruang Teater Lantai 2, Prof. H. Aqib Suminto, Gedung FDIKOM UIN Jakarta, dimulai pada pukul 13.30 WIB oleh Master Of Ceremony, yaitu Ghozi Jaisy Shiddiq dan Bintang Anugrah. Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, pembacaan tilawah dan sari tilawah, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Dakwah, Mars Dakwah, dan Hymne BPI. Lalu dilanjutkan dengan sambutan oleh Dekan FDIKOM, doa, dan pemaparan materi oleh ketiga narasumber, sesi tanya jawab, pemberian sertifikat kepada narasumber, dan penutup. Dalam sambutan Dekan FDIKOM, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D., beliau menyampaikan bahwa berdakwah di era smart society seperti sekarang ini dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun dengan mudah, karena pendakwah tidak harus bertatap muka dengan masyarakat sasaran. Dengan teknologi dan inovasi yang terus mengalir seperti sekarang, umat Islam tetap harus berjalan dalam koridir keislaman dan mewarnai dunia dengan nilai-nilai keislaman. Selanjutnya pemaparan materi yang dimoderatori oleh ibu Bilqis Naufi, S.I.Kom., M.Si. selaku Dosen Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Dalam acara ini terdapat tiga narasumber, yakni Prof. Dr. Ujang Maman, M.Si., Dr. Cutra Sari, M.Ag., dan Risyad Baya’sud. Materi pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Ujang Maman, M.Si., beliau merupakan Guru Besar Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Materi yang beliau sampaikan mengenai Pengembangan Cyber Extension berbasis kepuasan pelanggan, beliau mengaitkan beberapa teori cyber dengan bidang kepenyuluhan. Ketika seorang penyuluh menyampaikan pesan dan materi keagamaan  secara online, maka hal utama yang harus dimiliki seorang penyuluh adalah kepercayaan dari masyarakat sasarannya, karena kredibilitas seorang penyuluh berpengaruh besar terhadap penerimaannya di masyarakat.

Materi kedua disampaikan oleh Dr. Cutra Sari, M.Ag., beliau merupakan penyuluh agama di Kota Depok. Beliau menyampaikan bahwa Penyuluh agama berbasis teknologi harus memiliki bekal sebelum bisa melakukan penyuluhan berbasis digital. Diantaranya, penyuluh harus dibekali dengan keterampilan teknologi infomasi, bisa melalui kegiatan berbasis peningkatan kompetensi digital. Lalu dengan penyediaan perangkat kerja digital, sebagai penunjang kinerja.

Materi terakhir disampaikan oleh Risyad Baya’sud, beliau merupakan pendakwah muda, Content Creator, dan Influencer di Platform Tiktok, beliau menyampaikan bahwa cara berdakwah di sosial media yang sangat berbeda dengan berdakwah secara tatap muka. Dalam berdakwah melalui media sosial, materi dakwah yang disampaikan harus dirangkum dan disampaikan dengan menarik, seperti menyelipkan komedi dan candaan dalam video, karena target sasaran akan lebih tertarik dengan materi yang disampaikan dengan pembawaan yang ringan. Setelah penyampaian materi oleh para narasumber, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Selanjutnya pemberian cinderamata kepada ketiga narasumber, yang diserahkan oleh Kaprodi BPI, Sekprodi BPI, dan Dosen BPI. Terakhir, acara ditutup oleh MC. (rfk)