MoDiS, Bangun Tradisi Diskusi di Kalangan Akademisi
Jakarta 28 Juni 2023— Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyatakan, tradisi diskusi di kalangan akademisi perlu terus didorong agar memberikan manfaat dalam pengembangan keilmuan.
“Hasil diskusi ini sebaiknya menjadi sebuah tulisan yang dibukukan agar dapat menjadi jejak akademik jangka panjang yang dapat dibaca banyak orang, sebagai bentuk pertanggungjawaban keilmuan para akademisi ke masyarakat,” tuturnya saat membuka program diskusi bulanan di kalangan program studi (Prodi) Jurnalistik FDIKOM, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (27/6).
Program diskusi rutin bulanan yang bertajuk MoDiS (Monthly Discussion for Scholars) ini bertujuan untuk membangun tradisi diskusi para akademisi di lingkungan prodi jurnalistik FDIKOM UIN Syarif Hidayatullah. Oleh karena itu kegiatan ini tidak hanya melibatkan dosen tetapi juga beberapa mahasiswa.
Kegiatan MoDiS pertama ini menghadirkan Drs. Helmi Hidayat, M.Si sebagai pembicara dengan topik tentang wacana jurnalisme profetik dalam tinjauan filsafat. Helmi Hidayat memulai diskusi tentang wacana jurnalisme profetik dengan perkembangan sejarah pandangan etika humanisme sebagai sebuah cara pandang yang saat ini menjadi dominan. Mengawali dari masa penguasaan pandangan teosentrisme, dimana ilmu dikuasai oleh agamawan hingga masa dimana terjadi gugatan terhadap dominasi agama yang dilakukan oleh gereja saat itu.
Helmi melihat bahwa kekuatan dan kelemahan dari setiap pandangan yang berada pada fasenya. Seperti hadirnya pandangan antroposentrisme, sebagai perlawanan terhadap dominasi agama, sebagai cara pandang yang melihat bahwa manusia yang punya segala kehendak dan harusnya mendapat tempat tertinggi. Namun dalam perkembangannya humanisme dianggap punya sisi lemah dan menghadirkan bentuk-bentuk baru, yang disebut sebagai humanisme reinassance, humanism modernism hingga postmodern.
Dalam diskusi, para dosen memberikan pertanyaan kritis tentang bagaimana seharusnya jurnalistik berkiprah atau berperan sebagai bagian dari perkembangan masyarakat yang kian berubah, dan cara pandang mana yang dapat menjadi landasan pengembangan jurnalistik sebagai ilmu dan praktik di UIN syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai sebuah distingsi. Hingga pada pertanyaan apakah jurnalisme profetik menjadi gagasan yang tepat dan khas.
Menurut Kaprodi Jurnalistik Dr. Bintan Humeira, M.Si keterlibatan aktif dosen dan mahasiswa pada ajang ini, merupakan satu langkah penting dalam pengembangan keilmuan prodi Jurnalistik.
“Langkah ini mengawali langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh prodi jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di masa depan untuk berkontribusi dalam pengembangan keilmuan jurnalistik di Indonesia,” pungkasnya.