Membaca Landscape Pemilu 2024: Perspektif Literasi Politik
Membaca Landscape Pemilu 2024: Perspektif Literasi Politik

Jakarta, Kamis 7 Maret 2024 — Dalam rangka memahami dan menggali lebih dalam  mengenai proses Pemilu 2024, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hiayatullah Jakarta, P2KM dan The Political Literacy Institute mengadakan acara bedah buku dan seminar bertajuk  "Membaca Landscape Pemilu 2024: Perspektif Literasi Politik." Acara ini akan membahas  berbagai aspek penting yang terkait dengan pemahaman politik dan pemilihan umum, serta  menggali potensi dampaknya terhadap Masyarakat.

Buku "Membaca Landscape Pemilu 2024: Perspektif Literasi Politik" merupakan karya  kolaboratif yang melibatkan sejumlah penulis dan akademisi yang berpengalaman dalam  bidangnya. Buku ini menawarkan analisis mendalam tentang kondisi politik terkini, dinamika  pemilihan umum, serta tantangan dan peluang dalam partisipasi politik khususnya di era digital.  

Acara diselenggarakan pada hari Jumat, 8 Maret 2024,  bertempat di Theater Room Prof. Dr. Aqib Suminto, gedung FDIKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Seminar ini menjadi bagian dari forum diskusi yang berharga bagi para akademisi, praktisi politik, mahasiswa, dan masyarakat umum. Pembicara di acara ini diantaranya adalah Iding Rosyidin, selaku Dosen Ilmu Politik dan juga Wakil Dekan I FISIP UIN Jakarta. Disamping terdapat juga nama Ana Sabhana Azmy,  selaku Dosen FISIP UPN, Fadli Ramdhanil, dan ada pula  Ike Kusuma selaku jurnalis senior/ Executive Producer di SindoTV MNC Group. Mereka akan menyampaikan pandangan mereka tentang urgensi literasi politik dalam konteks pemilu, serta membahas strategi untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi politik yang lebih aktif.

Gun Gun Heryanto, selaku Dekan FDIKOM UIN  Syarif Hidayatullah Jakarta menyatakan, "Pemilu itu bukan semata bicara hasil, tetapi mesti komprehensif. Bicara soal regulasi (electoral law), pengelolaan pemilu (electoral management)  dan juga proses pemilu (electoral process). Dengan demikian, pemilu harus menghadirkan keterwakilan, kompetitif, dan representatif. Kalau asas-asas tersebut hilang, maka kualitas pemilu patut dipertanyakan. Membaca lanskap Pemilu 2024 sangat penting sebagai cara menempatkan rangkaian proses pemilu sebagai kajian. Kita perlu menghidupkan literasi politik sebagai basis menguatkan kesadaran kritis warganegara agar lebih berdaya dalam memahami sekaligus memosisikan peran signifikan di tengah banyak paradoks dalam penyelenggaraan pemilu."  

"Seminar nasional dan bedah buku ini merupakan kegiatan akademik yang dihadiri oleh para ahli di bidangnya. Ini penting untuk mahasiswa, masyarakat umum, dan publik untuk  memahami lanskap pemilu 2024 yang baru saja kita laksanakan. Lebih lanjut, masih ada pemilu untuk pemilihan kepala daerah secara serentak di November tahun 2024 ini. Pengetahuan yang didapat dari seminar nasional ini menjadi asupan kognitif bagi pengembangan intelektualitas sivitas akademika, khususnya bagi mahasiswa UIN Jakarta", tutur Deden Mauli Drajat, selaku Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai urgensi acara ini terkhusus untuk para mahasiswa.  

Kegiatan ini merupakan langkah konkrit dalam mendukung pembangunan demokrasi yang  inklusif dan berkelanjutan. Melalui kesadaran pemilih yang tinggi dan partisipasi aktif dalam pemilu, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang lebih efektif dalam pembangunan negara yang demokratis dan berkeadilan. [FRH]