Jelang Pemilu 2024, FDIKOM Inisiasi "Tular Nalar 3.0" Membangun Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Selama Pemilu 2024
Jelang Pemilu 2024, FDIKOM Inisiasi "Tular Nalar 3.0" Membangun Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Selama Pemilu 2024

JAKARTA, 12/12/23 - Kampus sebagai salah satu ujung tombak agen perubahan, memiliki peran penting dalam persoalan kebangsaan. Oleh sebab itu, peran mahasiswa maupun dosen, dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menyampaikan informasi yang akurat dan menangkal narasi yang mengandung elemen Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Untuk itu, Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIkom) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menggelar program "Tular Nalar 3.0."

Fita Faturahmah, menyatakan, "Di era sekarang, tidak hanya kecerdasan yang dibutuhkan; berpikir kritis sangat penting untuk menghadapi berbagai informasi di zaman kemajuan teknologi," ujar Wakil Dekan I FDIKOM saat membuka acara yang berlangsung di teater lantai enam gedung FDIKOM UIN Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Ia melanjutkan, bertumbuh pesatnya teknologi komunikasi sebagai dampak perkembangan teknologi, membuat persebaran informasi perlu diteliti kebenarannya. Oleh karena itu, ia menyambut baik diadakannya program Tular Nalar 3.0 yang melibatkan dosen dan mahasiswa di lingkungan FDIKOM UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Dengan sepuluh fasilitator yang terdiri dari lima dosen dan lima mahasiswa yang dilatih khusus, Tular Nalar 3.0 bertujuan untuk membimbing peserta melalui pengalaman pembelajaran yang terstruktur dan menyenangkan. Dibagi menjadi sepuluh kelompok, masing-masing terdiri dari sepuluh pemilih pemula untuk Pemilu 2024, acara ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan tentang pemilu, demokrasi, pengenalan hoaks, dan pemahaman konsekuensi penyebaran informasi yang tidak benar.

Setiap kelompok akan dipandu oleh seorang fasilitator yang akan menyampaikan materi yang terstruktur dan menarik tentang keempat segmen kunci tersebut. Setelah pemaparan inti selesai, peserta akan mengikuti uji pemahaman sebelum dan setelah pemberian materi menggunakan kuesioner, sebagai indikator pemahaman mereka setelah menerima stimulus informasional dari para fasilitator.

“Kami harapkan, program seperti ini dapat memberikan dampak positif bagi kalangan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Mengingat, saat ini mendekati momen pemilu 2024. Agar masyarakat bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang hoaks,”tambah Bintan Humeira, Ketua Program Studi Jurnalistik FDIKOM, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di acara yang sama.

Tular Nalar merupakan program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana. Tular Nalar muncul sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis. Dikembangkan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan MAARIF pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia, dan lansia.

************

Tentang Prodi Jurnalistik FDIKom UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Prodi ini berdiri sejak 2004 melalui SK Dekan Dakwah dan Komunikasi sebagai. Konsentrasi Jurnalistik di bawah induk Jurusan/Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Sebagai bagian dari prodi lain di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Jurnalistik fokus pengembangan ilmu komunikasi, khusunya di bidang jurnalistik. Selain itu, sebagaimana visi misi UIN Jakarta, prodi jurnalistik juga mengikuti integrasi keilmuan, keIndonesiaan, dan keislaman sebagai bahan kajian khusus yang masuk di beberapa matakuliah dalam kegiatan belajar mengajar.

Tentang Tular Nalar

Untuk informasi lebih lanjut tentang Tular Nalar, silakan kunjungi kami di https://tularnalar.id/tentang-kami/ 

atau terhubung dengan kami di platform media sosial melalui https://www.instagram.com/tularnalar/.

Tentang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO)

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016, MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan. MAFINDO memiliki 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia dan mencakup berbagai bidang, termasuk namun tidak terbatas pada pencegahan hoax, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput.

Pelajari lebih lanjut tentang MAFINDO di https://www.mafindo.or.id/tentang-kami/

Tentang Google.org

Google.org, sisi filantropis dan persembahan terbaik dari Google untuk membantu memecahkan beberapa tantangan terbesar umat manusia yang menggabungkan pendanaan, donasi produk, dan keahlian teknis untuk mendukung komunitas yang kurang terlayani dan memberikan kesempatan bagi semua orang. Google.org melibatkan organisasi nirlaba, perusahaan sosial, dan entitas sipil yang menciptakan dampak signifikan pada komunitas yang mereka layani, dan yang kegiatannya berpotensi menghasilkan perubahan sosial yang terukur dan bermakna. (BHM/Jurnalistik)