Penguatan Fakultas Berbasis Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Individu
[caption id="attachment_1625" align="aligncenter" width="1040"] Pimpinan Fidikom bersama Asda 1 Propinsi Lampung[/caption]
Pengembangan dan pemberdayaan masyarakarat oleh civitas akademika Fidikom UIN Jakarta di Propinsi Lampung telah berlangsung sejak 1995. Kegiatan ini sebagai wujud dari implementasi pelaksaan Tridharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian masyarakat. Kegiatannya dilakukan dalam bentuk Safari Dakwah (1995, 1997), praktikum makro mahasiswa Bimbingan Penyuluhan Islam (di Desa Jabung 2018, Lampung Timur, dan Desa Nibung 2019, Lampung Timur), dan lain-lain.
Pilihan kegiatan di Propinsi Lampung didasarkan atas beberapa hal. Pertama, masyarakat propinsi Lampung bersifat multi etnik dan multi kultural. Sejak 1905 di masa pemerintahan kolonial Belanda, Lampung telah menjadi tujuan pertama proyek trasmigrasi dari pulau (etnis) Jawa; Kedua, kehidupan sosial-ekonomi-budaya masyarakat Lampung sudah mulai berubah; dari masyarakat agraris, dan sebagian berprofesi nelayan, kaum mudanya mulai bekerja di sektor industri dan jasa seiring berkembangnya sektor industri dan perkembangan teknologi informasi.
Munculnya profesi baru ini tidak hanya berdampak positif dengan naiknya income perkapita, namun juga meninggalkan residu negatif masyarakat modern yang tercerabut dari kultur-religinya. Untuk itu dibutuhkan penanganan khusus tentang masalah sosial ini. Ketiga, mudahnya akses menuju propinsi Lampung. Tersedianya pilihan sarana transportasi yang memadai menuju Propinsi Lampung. Daerah ini dapat ditempuh via udara 30-45 menit dengan pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, 5-7 jam perjalanan darat dari UIN Jakarta. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, Propinsi Lampung layak dijadikan mitra kerjasama bagi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang dapat dijadikan pilihan oleh Fidikom UIN Jakarta maupun fakultas-fakultas lain di lingkungan UIN Jakarta.
Berbagai kegiatan yang telah terjalin sejak 1995 antara Fidikom UIN Jakarta dengan masyarakat dan pemerintah Propinsi Lampung perlu diformalkan. Lewat Memorandum of Undestanding (MoU) antara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pemerintah Propinsi Lampung maupun Kabupaten Lampung Timur, tidak lain adalah untuk mempermudah hal-hal yang bersifat adminisitratif, konsultatif-komunikatif dan lainnya. Untuk itu sebelumnya perlu dilakukan penjajakan kerjasama sebagai langkah awal MoU.
Tujuan penjajakan kerjasama dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat ini bertujuan sebagai realisasi Tridharma Perguruan Tinggi UIN Jakarta dengan pemerintah Propinsi Lampung, dan Kabupaten Lampung Timur; Memetakan hal-hal strategis yang dapat dikerjasamakan Fidikom UIN Jakarta, maupun fakultas-fakultas lain di lingkungan UIN jakarta dalam penguatan dan pemberdayaaan masyarakat di Propinsi Lampung, dan; Mendialogkan model dan bentuk kerjasama Fidikom UIN Jakarta, maupun fakultas-fakultas lain di lingkuangan UIN Jakarta dalam penguatan dan pemberdayaaan masyarakat dengan pemerintah Propinsi Lampung maupun pemerintah Kabupaten Lampung Timur.
Sementara hal-hal yang ingin dibangun dan dikembangkan adalah mengupayakan semakin berkembangnya nilai-nilai Moderasi sosio-religius. Nilai-nilai ini merupakan terjemahan dari konsep teoantroposentrik-integralistik. Artinya, yang ditumbuh-kembangkan bukan hanya tentang nilai dalam ajaran-ajaran agama, melainkan juga sekaligus tentang kepekaan-kepekaan sosial dalam kehidupan bernegara. Sehingga dalam hubungan antara agama dan negara diposisikan saling berdampingan dan beriringan, bukan saling berhadap-hadapan; agama tidak sedang berupaya merebut otoritas bernegara, dan negara juga tidak sedang membatasi kehidupan beragama. Sehingga kegiatan yang akan dibangun adalah kesadaran moderasi sosio-religius dalam beragama dan bernegara dengan berpedoman pada penegakkan etika sosial yang berbasis pada keberlangsungan kehidupan masyarakat Indonesia yang multikultural berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Selain itu, karena membawa misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, konsep moderasi sosio-religius yang ingin dibangun adalah berdasarkan Quran Surat Al-Anbiya ayat 107, yang artinya: "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." Sehingga pola moderasinya memiliki dua pola relasi sekaligus. Pertama, rahmatan likulli 'aqilin. Artinya, senantiasa berbuat baik dan penuh kasih sayang kepada siapa saja; Kedua, rahmatan likulli ghairi 'aqilin. Yaitu selain kepada siapa saja, juga harus bersikap rahmat kepada apa saja. Penafsiran dua model relasi rahmat (kepada siapa dan apa saja sekaligus) ini sebagaimana sikap rahmat yang telah dicontoh-teladankan oleh Muhammad.
Sasaran kegiatan ini antara lain adalah terjalinnya kerjasama dalam penguatan Tridharma Perguruan Tinggi UIN Jakarta dengan pemerintah Propinsi Lampung, dan Kabupaten Lampung Timur; Ditemukannya hal-hal strategis yang dapat dikerjasamakan Fidikom UIN Jakarta maupun fakultas-fakultas lain di lingkungan UIN Jakarta dalam penguatan dan pemberdayaaan masyarakat di Propinsi Lampung; Didapatnya model dan bentuk kerjasama Fidikom UIN Jakarta maupun fakultas-fakultas lain di lingkungan UIN Jakarta dalam penguatan dan pemberdayaaan masyarakat dengan pemerintah Propinsi Lampung maupun pemerintah Kabupaten Lampung Timur.
[caption id="attachment_1627" align="aligncenter" width="1280"] Pimpinan Fidikom bersama Bupati Lampung Timur dan jajarannya[/caption]
Kegiatan yang dilakukan diwakili oleh Wakil Dekan 3, Sihabudin Noor dan dilaksanakan pada 13, 14 dan 15 Oktober 2019 bertempat di Kota Bandar Lampung, dan Kota Sukadana Kabupaten Lampung Timur. Perjalanan diawali pada hari Minggu, 13 Oktober 2019 lewat penerbangan dari Bandahara Halim PK ke Bandara Raden Intan II Tanung Karang Bandar Lampung. Dijemput oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur, Karwito menuju ke Hotel Marcopolo Bandar Lampung. Setelah itu dilakukan rapat kordinasi penentuan waktu kunjungan dengan tim lokal Abdur Rahman dan Noorbekti Negoro.
[caption id="attachment_1623" align="aligncenter" width="1280"] Pimpinan Fidikom bersama Bupati Lampung[/caption]
Kegiatan dilanjutkan esok hari, Senin, 14 Oktober 2019 di kota Bandar Lampung dengan tujuan empat lokasi. Pertama, penjajakan kerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Lampung, dan diterima oleh Kepala Bagian Kementerian Agama Propinsi Lampung. Kedua, penjajakan kerjasama dengan pemerintah Propinsi Lampung dan diterima Kepala Badan Perencanaan Daerah Propinsi Lampung. Ketiga, penjajakan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Lampung Timur, dan diterima oleh Bupati Lampung Timur berikut jajarannya di Sukadana. Keempat, penjajakan kerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Lampung Timur dan diterima Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur di Sukadana. Menginap di kota Metro Lampung.
[caption id="attachment_1624" align="aligncenter" width="1024"] Pimpinan Fidikom bersama Kanwil Kemenag Propinsi Lampung[/caption]
[caption id="attachment_1626" align="aligncenter" width="1024"] Pimpinan Fidikom bersama Kabag Kementerian Agama Propinsi Lampung didampingi Kakandepag Kab. Lampung Timur[/caption]
[caption id="attachment_1629" align="aligncenter" width="1024"] Pimpinan Fidikom bersama Penyuluh Agama Non PNS Kemenag Kab. Lampung Timur[/caption]
[caption id="attachment_1630" align="aligncenter" width="1024"] Pimpinan Fidikom bersama Penyuluh Agama PNS Kementerian Agama Kab. Lampung Timur[/caption]
Hari terakhir, Selasa, 15 Oktober 2019 mengisi kegiatan pembekalan bagi penyuluh PNS dan Non PNS. Pembicaraan berkisar pada pengembangan potensi dan peran penyuluh disamping membangun kerjasama dengan UIN Jakarta dalam pengembangan masyarakat di Kabupaten Lampung Timur. Perjalanan dilanjutkankan menuju Bandara Radin Intan II menuju Bandara Sokarno Hatta Tangerang Banten. (sn/mar)