FDIKOM Gelar Seminar Nasional, Tangkal Hasutan Kebencian Jelang Pemilu
Dalam rangka menghadapi dan mempersiapkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) menggelar Seminar Nasional bertajuk “Hasutan Kebencian Menjelang Pemilu 2024: Bagaimana Menangkalnya”. Acara yang bertempat di Ruang Teater Lantai 2 FDIKOM tersebut, bertujuan untuk membahas strategi dan upaya konkret dalam mencegah serta menangkal hasutan kebencian yang kerap mewarnai peta politik jelang pemilu.
Dekan FDIKOM, Gun Gun Heryanto mengatakan, diskusi tersebut mengharuskan kita untuk menjaga ruang komunikasi masyarakat agar memiliki adab terkait politik. Pada era saat ini komunikasi telah meluas melalui media sosial (medsos). Dengan begitu, penyebaran hoaks dan ujaran kebencian terus muncul melalui medsos.
“Saat ini pergerakan hoaks dan hate speech semakin beresonansi melalui ragam kanal. Ujaran kebencian dilatarbelakangi oleh kebencian terhadap suku, agama, ras, antar golongan, orientasi seksual, dan disabilitas. Jadi, provokasi atau hasutan bisa saja content of message-nya berupa ujaran kebencian,” ujarnya.
Pembina Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini menjelaskan, guna menangkal disinformasi dan ujaran kebencian saat pemilu diperlukan pemilu yang bermakna. Untuk mewujudkannya terdapat enam aspek yang perlu diperhatikan, pertama, perlu ada hukum pemilu yang demokratis. Kedua, memiliki penyelenggara yang berintegritas dan profesional. Ketiga perlu kompetitif, adil, dan setara pada peserta pemilu.
“Untuk yang keempat, ketika ada penyimpangan, penegakan hukumnya harus efektif dan efisien. Selanjutnya, penting untuk memastikan bahwa birokrasi dan aparat keamanan kita tidak dipolitisasi. Kemudian yang terakhir, adalah refleksi diri kita bagaimana menjadi pemilih berdaya dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang kredibel,” jelasnya. (Muhammad Rizki A.R)