Dosen Universitas Peshawar Sampaikan Investigative Reporting di Prodi Jurnalistik FDIK UIN Jakarta
Dosen Universitas Peshawar Sampaikan Investigative Reporting di Prodi Jurnalistik FDIK UIN Jakarta

JAKARTA -- Dosen Universitas Peshawar, Pakistan, menyampaikan kiat-kiat dan tantangan investigative reporting yang dilakukan kalangan pers Pakistan kepada para mahasiswa program studi jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (26/11/25). Dr. Gul Mehnaz menyampaikan materinya itu di dua kelas berbeda di hari yang sama.

‘’Kami memiliki undang-undang yang membuat jurnalis punya hak mendapatkan informasi, yang disahkan pada 2017. Undang-undang ini sangat penting sebab membolehkan jurnalis menyampaikan berita berdasarkan bukti. Hanya saja sebelum disiarkan, hasil investigasi itu harus dikomunikasikan kepada birokrasi terlebih dulu,’’ jelas Mehnaz.

Doktor ilmu komunikasi lulusan Florida State University, Amerika Serikat (AS), ini menambahkan, Pakistan sebagai republik Islam juga memiliki Pakistan Electronic Media Regulatory Authority (PEMRA) yang mengatur konten-konten televisi, radio, dan berita-berita cable news. ‘’PEMRA fokus pada kode etik wartawan, konten-konten yang dilarang untuk disebarkan misalnya fitnah atau berita-berita yang mengancam keamanan nasional,’’ tandas Mehnaz.

Mehnaz adalah Chairperson and Associate Professor pada Department of Journalism and Mass Communication di University of Peshawar, Pakistan. Ia datang ke Indonesia untuk menjalani program Research Fellowship di FDIK sejak 24 November - 5 Desember 2025. Program ini diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Jakarta untuk meluaskan dan menjalankan program jejaring internasional di bidang riset ilmiah.

Dilansir dari UIN Jakarta News, Ketua LP2M UIN Jakarta, Prof. Amelia Fauzia, Ph.D., mengatakan program research fellowship ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan riset dan publikasi unggulan UIN Jakarta di tingkat nasional hingga internasional. “Jadi, kami memang sengaja mendatangkan profesor dan, doktor dari berbagai negara di dunia untuk melakukan capacity building UIN Jakarta. Sekarang telah hadir 13 dari 20 profesor dan doktor internasional yang kami undang,’’ jelas Fauzia.

Selama 12 hari kunjungannya ke UIN Jakarta, Mehnaz tak hanya mengajar mahasiswa di kelas-kelas, tapi juga menjadi narasumber sejumlah Focus Group Discussion (FGD), seminar, juga diskusi dosen secara informal. ‘’Saya tahu sejak lama bahwa Indonesia sangat indah. Karena itu, selain menjalankan tugas yang sudah disepakati, saya juga ingin jalan-jalan ke Ciwidey, Bandung,’’ jelas perempuan yang pernah menjadi dosen di Florida State University, AS, itu dengan riang.

Kepala Program Studi Jurnalistik FDIK, Dr. Bintan Humeira, M.Si., turut hadir di kelas selama koleganya dari Pakistan mengajar di kelas. Ia menyambut gembira program internasionalisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan cara mengundang sejumlah dosen tamu ke kampus tempatnya bekerja.

04 des 20252