Diskusi Bulanan Prodi PMI UIN Jakarta: Pemberdayaan Mayarakat Dalam Perspektif Pariwisata
Rabu, 25 Oktober 2023. Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam UIN Jakarta kembali hadir menyelenggarakan kegaiatan Diskusi Dosen Prodi Pengembangan Masyarakat Islam. Narasumber pada diskusi kali ini yaitu Dr. Tantan Hermansah S.Ag., M.Si dan dimoderasi oleh Ibu Dra. Nurul Hidayati M.A. Acara dibuka oleh Ketua Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Ibu WG. Pramita Ratnasari, S.Ant., M.Si. dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Pariwisata yang dihadiri oleh Dekanat, Dosen, dan beberapa Staff yang diselenggarakan di Ruang Meeting lantai 1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Dalam diskusi hari ini membahas tentang arah pemberdayaan pariwisata berbasis masyarakat yang dimana pariwisata merupakan potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang nantinya akan memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat global. Pariwisata sendiri bukan hanya pariwisata alam saja melainkan ada pariwisata belanja, pariwisata olahraga dan juga pariwisata religi.
Melancong adalah Bahasa awal dari pariwisata sehingga orang yang melakukan aktivitas pariwisata adalah pelancong, Pariwisata dan Pengembangan masyarakat sangat berkaitan karena pada hakikatnya pariwisata itu berbasis pikiran bukan soal fisik bentangan alam semata, Pariwisata merupakan representasi kesejahteraan masyarakat sehingga dalam perspektif pemberdayaan masyarakat pariwisata itu bersifat subjektif namun tetap ada metodologi objektif didalamnya agar mudah dalam memahami konteks tersebut berikut beberapa contohnya dalam istilah wisata ketika seseorang berpergian kesuatu tempat dengan tujuan baik itu hanya untuk bersenang-senang maupun untuk belajar agen struktur seperti pengelola jasa pariwisata memberikan makna kepada destinasi sehingga nilai yang diambil dari contoh ini adalah wisatawan dan pengelola jasa pariwisata menyadari akan penghargaan keragaman budaya, contoh lain adalah dalam istilah pariwisata ketika wisatawan berkunjung ke suatu destinasi agen struktur seperti wisatawan, pengelola dan pembuat kebijakan dalam contoh ini stakeholders berperan aktif untuk menciptakan dan merawat ekosistem setempat sehingga nilai yang diambil adanya partisipatif, komunikatif antara stakeholders setempat dan juga wisatawan itu sendiri.
Pariwisata dan penembangan masyarakat dapat meningkatkan partisipasi, keterbukaan dan pengungkapan potensi warga setempat dari sini warga setempat juga didesak untuk menumbuhkan kreativitas yang infinit agar pariwisata tempat tersebut tidak mati, namun semua itu dilakukan agar mereka mendapatkan manfaat dari upaya yang telah mereka lakukan dan agar mereka terberdaya akan diri mereka sendiri.
Namun kelemahan dari pariwisata di Indonesia adalah sumber daya manusia, Ilmu pengetahuan, dukungan kebijakan serta budaya masyarakat yang kurang dan masih belum mamadai. Tetapi jika suatu tempat ingin dijadikan pariwisata yang memadai seperti di Bali tempat dan masyarakat tersebut harus menanamkan sikap dan sistem negara yang liberal atau bebas, Liberal disini bukan membebaskan segara cara melainkan keterbukaan pada suatu hal yang belum kita terima sebelumnya dan kontibusi serta kebijakan pemerintah seperti literasi, tata cara komunikasi dsb berperan besar dalam hal ini.