Hiroshima – Hiroshima Orizuru Fellow Peace Study Tour 2025 resmi dibuka pada Jumat (2/8) di Universitas Hiroshima, Jepang. Program internasional ini mempertemukan mahasiswa dari 26 negara untuk memperdalam pengetahuan, memperluas jejaring akademik, dan mendorong kolaborasi lintas disiplin dalam isu perdamaian dunia dan pembangunan berkelanjutan.

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengirimkan dua delegasi, yaitu Rahmi Nur Azizah (Magister Manajemen Dakwah) dan Siti Nurlailah Syadiah (Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam). Partisipasi ini menjadi bagian dari komitmen universitas dalam mengambil peran aktif di forum akademik global yang membahas isu strategis terkait perdamaian dan penyelesaian konflik.

Acara pembukaan dipimpin oleh Dr. Joshua Fisher dari Columbia University, seorang akademisi terkemuka dalam bidang environmental peacebuilding. Dalam sambutannya, Dr. Fisher menegaskan bahwa penyelesaian tantangan global memerlukan kolaborasi lintas bidang dan lintas budaya. Ia mengajak seluruh peserta untuk menjadi bagian dari upaya bersama dalam menciptakan perdamaian, mengurangi konflik, dan mengembangkan program pembangunan berkelanjutan.

Selama delapan hari pelaksanaan program (2–10 Agustus 2025), peserta mengikuti rangkaian kegiatan yang mencakup kuliah umum, lokakarya, dan kunjungan lapangan. Salah satu momen penting adalah field trip ke Etajima, yang memberikan wawasan mengenai pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan. Peserta juga mengikuti upacara peringatan 80 tahun tragedi bom atom Hiroshima pada 6 Agustus, yang dihadiri oleh masyarakat, tokoh, dan perwakilan dari berbagai negara.

Selain itu, para peserta mendapatkan kesempatan untuk berdialog langsung dengan para hibakusha (penyintas bom atom). Kisah yang dibagikan menjadi pengingat mendalam akan dampak kemanusiaan dari konflik bersenjata dan pentingnya upaya kolektif dalam menjaga perdamaian.

Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Universitas Hiroshima, Columbia University, dan Sasakawa Peace Foundation (SPF). Melalui partisipasi dalam program ini, diharapkan terbentuk pemahaman yang lebih luas mengenai peran akademisi dalam menciptakan perdamaian berkelanjutan, sekaligus memperkuat hubungan kelembagaan antara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan mitra internasional.

Program resmi berakhir pada 10 Agustus 2025 dengan harapan agar kolaborasi yang terjalin dapat terus berlanjut melalui penelitian, pertukaran pengetahuan, dan inisiatif bersama di masa depan.