Dari Diskusi MKPI: Pentingnya Kehumasan Kontemporer dan Kajian Mendalam Tentang Flexing
Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam (MKPI) menggelar diskusi ilmiah yang menarik pada Jumat, 22 Maret 2024, menghadirkan dua pembicara yang membedah topik-topik penting dalam bidang komunikasi dan media. Diskusi yang diadakan di kampus ini menyoroti pentingnya strategi kehumasan kontemporer dan konstruksi sosial budaya populer di media massa.
Mohammad Iqbal, dari Pesantren Al-Nahdlah Islamic Boarding School, membuka diskusi dengan presentasi bertajuk "Strategi Kehumasan Kontemporer". Iqbal menekankan kurangnya penerapan strategi kehumasan yang efektif di banyak institusi pendidikan agama, termasuk tantangan yang dihadapi dalam membangun hubungan positif dengan stakeholders. Penelitiannya menyoroti pentingnya memahami dan mengimplementasikan strategi kehumasan kontemporer untuk meningkatkan citra dan reputasi pesantren. Fokus utama penelitian ini adalah evaluasi strategi kehumasan yang diterapkan oleh Pesantren Al-Nahdlah dan bagaimana strategi tersebut dapat ditingkatkan.
Sementara itu, Atikah Rahmah membawakan topik "Konstruksi Sosial Budaya Populer Flexing di Media Massa", dengan studi kasus pemberitaan tentang Reihana Kedinkes Lampung di detik.com. Rahmah mengeksplorasi bagaimana media massa, khususnya detik.com, membentuk dan mempengaruhi persepsi publik mengenai budaya flexing, sebuah fenomena budaya populer yang berkaitan dengan pamer kekayaan atau status sosial. Melalui pendekatan fenomenologi, Rahmah memaparkan proses konstruksi sosial yang terjadi dalam pemberitaan, serta dampaknya terhadap pandangan masyarakat tentang budaya flexing.
Kedua pembicara menawarkan perspektif mendalam tentang bagaimana komunikasi dan penyiaran dapat digunakan untuk membentuk pemahaman dan sikap masyarakat terhadap isu-isu kontemporer. Diskusi ini menarik perhatian banyak mahasiswa, akademisi, dan praktisi komunikasi, membuka jalan bagi dialog produktif mengenai aplikasi teori dalam praktek nyata.
Acara ini menekankan pentingnya penelitian dan diskusi dalam memahami dinamika komunikasi modern, serta peran strategis kehumasan dan media dalam membentuk konstruksi sosial dan budaya. Dengan paradigma konstruktivis sebagai dasar, kedua penelitian ini mengajak para peserta untuk melihat lebih dalam bagaimana realitas sosial dibentuk dan dipersepsikan dalam konteks kehumasan dan budaya populer.
Sementara itu, Tantan Hermansah, Ketua Prodi MKPI menjelaskan bahwa fenomena kajian pada isu-isu kontemporer bisa membangun karakter mahasiswa periset yang baik. [THM]