CLOSING SAFARI DAKWAH 27 MAHASISWA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
CLOSING SAFARI DAKWAH 27 MAHASISWA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
Pada hari Minggu, 29 Januari 2023 Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Masa Bakti 2022 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi melaksanakan Closing Safari Dakwah ke-27 dengan mengusung tema Festival Budaya Kejawang yang bertempat di Balai Desa Kejawang, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Acara ini dihadiri oleh seluruh panitia Safari Dakwah Ke-27, masyarakat Desa Kejawang dan para tamu undangan. Acara Closing Safari Dakwah ke-27 dimulai pada pukul 09.50 yang dipandu oleh Master of Ceremony yaitu Sabtisilwy Sani Munadi dan Agus Supriyono. Adapun rangkaian acara Closing Safari Dakwah ke-27 dibuka dengan pembacaan Basmallah oleh seluruh panitia Safari Dakwah Ke-27, masyarakat Desa Kejawang dan tamu undangan, dilanjutkan dengan pembacaan Kalam Illahi dan saritilawah oleh Farid Kamal dan Avifah Syauqiyah. Selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Kebumen, Hymne Dakwah, Mars Dakwah, dan Mars BPI dipandu oleh dirigen Intan Cahyati yang berakhir pada pukul 10.15. Acara selanjutnya yaitu, sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Ketua Pelaksana Safari Dakwah ke-27 yaitu Muhammad Naufal, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Masa Bakti 2022 yaitu Madadina Assidqiyah, sambutan Ketua Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam yaitu Ir. Noor Bekti Negoro, S.E, M.Si, Kepala Desa Kejawang yaitu Bapak Sadimin, Kepala Kecamatan Sruweng yaitu Tamim Sobri, S.IP., M.M. yang diwakilkan oleh Sekretaris Kecamatan yaitu Bapak Mukhamad Anwarudin. Sambutan pertama disampaikan oleh ketua pelaksana yaitu saudara Muhammad Naufal yang memberikan ucapan terima kasih pada seluruh masyarakat yang telah menerima para mahasiswa BPI untuk belajar bersama dengan masyarakat di Desa Kejawang ini. Serta menyampaikan harapannya semoga silaturahmi mahasiswa dengan masyarakat Kejawang di Ridhoi Allah dan ilmu yang telah didapat di Desa Kejawang dapat bermanfaat bagi para mahasiswa. Sambutan kedua disampaikan oleh Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Masa Bakti 2022 Madadina Assidqiyah yang memberikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah baik menerima mahasiswa di Desa Kejawang ini. Dan juga menyampaikan harapan bahwa semoga ilmu di Kejawang ini dapat berguna bagi mahasiswa kedepannya di kehidupan selanjutnya. Sambutan ketiga disampaikan oleh Ketua Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam yaitu Ir. Noor Bekti Negoro S.E M.Si. yang  menyampaikan harapan dengan mahasiswa yang mengikuti kegiatan Safari Dakwah ini dapat  dilancarkan dalam kegiatan praktikum makro nanti dan dapat menyelesaikan program studinya di jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Selanjutnya, sambutan keempat disampaikan oleh Kepala Desa Kejawang, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen yaitu Bapak Sadimin. Beliau mengharapkan semoga pertemuan ini tidak sampai di sini saja seperti kata sepatah "Jika ada sumur diladang, boleh kita menumpang mandi. Jika ada umur yang panjang, mari kita berjumpa lagi". Sambutan kelima disampaikan oleh Camat Kabupaten Sruweng yaitu Bapak Tamim Sobri S.IP, M.M yang diwakilkan oleh Sekretaris Kecamatan yaitu Bapak Mukhamad Anwarudin yang memberikan sambutan dengan menyampaikan terima kasih pada mahasiswa yang telah datang ke sini untuk belajar bersama dengan masyarakat serta menyampaikan  harapan pada mahasiswa untuk memetik dan membawa pelajaran terbaik saat mahasiswa kembali ke Jakarta dan semoga sukses dalam perkuliahannya. Selanjutnya memasuki inti acara ialah Closing Ceremony pada pukul 11.04 dengan pemukulan gong oleh Bapak Mukhamad Anwarudin selaku Sekretaris Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen yang didampingi oleh bapak Ir. Noor Bekti Negoro S.E, M.Si, selaku ketua program studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Koramil 06 Sruweng Kabupaten Kebumen yang diwakili oleh Serma Tambah, Bapak Sadimin selaku Kepala Desa Kejawang, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, Madadina Assidqiyah selaku ketua umum Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Penyuluhan  Islam, dan Muhammad Naufal selaku Ketua Pelaksana Safari Dakwah ke-27. Acara selanjutnya yaitu penayangan video dokumenter Safdak ke-27. Setelah itu, dilanjutkan dengan penampilan kesenian kuda lumping dari siswa-siswi SDN Kejawang. Dan penampilan selesai pukul 11.42. Kemudian penyerahan cinderamata kepada DKM Al-Mutaqim, Al-Hikmah, Al-Mukallaf, Kepala sekolah YAPSI Al-Barokah, Kepala sekolah MI Al-Hikmah, SDN Kejawang, SMPN 02 Sruweng, Kepala Desa Kejawang dan yang akan diberikan oleh Madadina Assidqiyah dan Muhammad Naufal. Acara selanjutnya yaitu pembacaan doa serta penutupan Safari Dakwah ke-27 pukul 11.54. Dan dengan ini acara Safari Dakwah Ke-27 telah resmi selesai. Kemudian pergantian MC formal dengan MC nonformal yang dibawakan oleh Intan Alawiyah dan Akbar Nicholas Saputra. Selanjutnya adalah penampilan dari SMPN 2 Sruweng dengan membawakan Shalawat Deen assalam Acara selanjutnya adalah pembagian hadiah Safdak Champion's Day ke-27. Juara 1 estafet dimenangkan oleh Dusun Tambaksari RT 01/02. Juara umum fun football dimenangkan oleh Dusun Rawamenjangan RT 02/01, Juara umum oper karet dimenangkan oleh Zidni, Dafa dan Icha. Juara umum joget balon dimenangkan oleh Haida dan Nayla. Juara umum jenitri dimenangkan oleh Nilna. Juara umum estafet air dimenangkan oleh Naswa, Fatin, dan Nayla. Juara mewarnai, juara 1 Kamila, juara 2 Celo, juara 3 Aira. Juara Adzan, juara 1 Zulfikar, juara 2 Ridho, dan juara 3 Danu. Kemudian acara dilanjutkan kembali oleh penampilan dari SMPN 2 Sruweng dengan membawakan lagu yang berjudul Rungkad. Setelah itu, penampilan selesai pukul 12.38 dan dilanjutkan dengan ishoma (istirahat, sholat, dan makan). Acara ini ditutup dengan penampilan Ebleg yang dimulai pada pukul 13.33 - 17.00 yang dibawakan oleh grup Ebleg Belo Sondo Kolosebo. Kesenian Ebleg adalah suatu kesenian tradisional berbentuk tarian khusus Asli dari Kabupaten Panjer (nama Kabupaten Kebumen masa lalu) yang di dalamnya mengandung unsur mistis, filosofi ideologi nusantara, moral, sejarah, dan patriotisme yang telah ada sejak masa Sultan Agung Hanyakarakusuma. Kesenian ini diciptakan untuk mengabadikan sejarah perjuangan Sultan Agung Hanyakrakusuma ketika beliau menjadikan Panjer sebagai basis Militer dan Lumbung Pangan terbesar dalam mempertahankan Ibu Pertiwi dan sebagai pengingat serta suri tauladan bagi generasi bangsa selanjutnya dalam rangka memupuk kecintaan terhadap Tanah Air dan Bangsa.