Berita Acara SIKOPI UIN Jakarta Bahas Minat Mahasiswa terhadap Prodi KPI
Jakarta, 1 Oktober 2025 – Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan agenda diskusi SIKOPI pada Rabu, 1 Oktober 2025. Bertempat di Ruang Meeting lantai 2 FDIKOM, acara ini dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan 1 dan 3, Ketua Program Studi KPI, serta para dosen dan perwakilan mahasiswa.
Dalam kesempatan pembukaan, Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Dr. Yopi Kusmiati, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya prodi dalam membaca tren peminatan mahasiswa sekaligus memperkuat arah pengembangan kurikulum. Beliau menekankan bahwa Prodi KPI harus senantiasa adaptif terhadap kebutuhan mahasiswa, perkembangan dunia media, serta tuntutan masyarakat. “Minat mahasiswa terhadap Prodi KPI tidak hanya mencerminkan kepercayaan terhadap reputasi prodi, tetapi juga menunjukkan bahwa komunikasi Islam relevan untuk menjawab tantangan zaman. Karena itu, diskusi ini diharapkan melahirkan rekomendasi strategis, baik untuk penguatan kualitas pembelajaran, peningkatan fasilitas, maupun peran alumni di masyarakat,” ujarnya.
Acara yang dibuka secara resmi oleh Dr. Umi Musyarofah, M.A., menghadirkan dua narasumber, yaitu Drs. Jumroni, M.Si dan Ellya Pratiwi, M.A. Dalam paparannya, Ellya Pratiwi menyoroti bahwa Prodi KPI menarik minat mahasiswa dari berbagai latar belakang, tidak hanya dari rumpun sosial atau keagamaan. Mayoritas mahasiswa baru angkatan 2025 adalah perempuan, yang memilih UIN Jakarta karena reputasinya sebagai PTKIN, citra keislaman, hingga biaya yang terjangkau. Faktor lain yang menjadi daya tarik adalah akreditasi "Unggul" dan keinginan untuk berkarier di industri media sekaligus mempelajari komunikasi Islam.
Sementara itu, Drs. Jumroni membagi faktor minat mahasiswa menjadi dua kategori: internal dan eksternal. Faktor internal meliputi minat pribadi pada komunikasi Islam, bakat berbicara di depan umum, keinginan mengembangkan diri, serta cita-cita berkarier di dunia media. Di sisi lain, faktor eksternal yang berpengaruh antara lain dukungan orang tua dan teman, popularitas prodi, serta prospek kerja lulusan. Kedua narasumber sepakat bahwa kombinasi faktor-faktor ini menjadikan Prodi KPI tetap menjadi pilihan unggul bagi calon mahasiswa.
Sesi diskusi berjalan dinamis dengan berbagai masukan dari para dosen. Beberapa poin penting yang dikemukakan adalah perlunya peningkatan fasilitas pendukung untuk praktek mahasiswa, menghadirkan dosen praktisi untuk memperkaya pengalaman belajar, serta pentingnya evaluasi kesesuaian karir alumni dengan capaian pembelajaran prodi. Selain itu, diusulkan pula pembuatan proposal riset lanjutan untuk mendalami tren peminatan mahasiswa terhadap Prodi KPI sebagai dasar peningkatan mutu di masa mendatang. Diskusi ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi prodi untuk terus berinovasi dan adaptif terhadap perkembangan yang ada.