BEBAS PENGOPTIMALAN MENGHADAPI TANTANGAN DAKWAH, MAGISTER MANAJEMEN GELAR STUDIUM GENERALE
Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Magister Manajemen Dakwah (MD) menggelar Studium Generale dengan tema “Optimalisasi Lembaga Dakwah (Majelis Ta’lim) Dalam Menghadapi Tantangan Dakwah”. Tak hanya dihadiri oleh Mahasiswa UIN Jakarta saja, masyarakat luar seperti perwakilan dari beberapa lembaga majelis ta’lim turut menghadiri acara tersebut yang diselenggarakan di Ruang Teater lt.2 gedung Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), pada Selasa (21/3).
Dekan FDIKOM, Suparto, M.Ed, Ph.D menyampaikan, para lulusan FDIKOM merupakan mereka yang mampu dan berhasil menjadi da’i atau berdakwah. Sangat disayangkan apabila masyarakat mengetahui lulusan FDIKOM tidak mampu menyampaikan dakwah di zaman modern seperti sekarang. Alasan diangkatnya tema tersebut pun karena relevan dengan pengembangan profil lulusan FDIKOM.
“Dengan mengoptimalkan pendakwah untuk mengangkat isu-isu kekinian, diharapkan dakwah dapat menjawab isu-isu yang umum. Sehingga mahasiswa memahami bagaimana optimalisasi menghadapi tantangan dakwah pada Studium Generale tersebut,” tuturnya.
Ketua HMPS MD, Nur Salim menjelaskan, fokus dari Studium Generale dengan tema tersebut yakni guna membangkitkan semangat mahasiswa khususnya di Program Studi (Prodi) MD, untuk melirik majelis ta’lim sebagai lembaga dakwah yang terlembagakan. Dengan terorganisirnya lembaga dakwah sehingga pesan yang disampaikan mampu terdistribusikan dengan cepat kepada masyarakat.
“Tujuan diangkatnya tema tersebut adalah untuk mencapai diskusi yang realitas secara praktis di masyarakat dengan teoritis yang ada di kampus, sehingga nantinya menghasilkan output yang sesuai. Selain bermanfaat untuk para peserta, Studium Generale ini juga bermanfaat bagi para panitia penyelenggara dan jajaran dosen MD,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, dakwah sejatinya tidak hanya fokus terhadap konten saja, namun juga dapat difokuskan terhadap cara penyajiannya dan pengemasan pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat luas.
(Anabella Putri Eghatsa)