BAHAS PRIVASI DIGITAL DI ERA TRANSPARANSI INFORMASI, PRODI KPI UIN JAKARTA GELAR DISKUSI BULANAN
Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), sukses menggelar diskusi bulanan dengan mengusung tema “Digital Privasi di Era Transparansi Informasi”. Diskusi yang dihadiri oleh dekan, para wakil dekan, dosen serta beberapa mahasiswa tersebut, diselenggarakan di ruang rapat lantai dua FDIKOM pada Selasa (27/6).
Dekan Fdikom Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si dalam sambutan dan membuka secara resmi diskusi menyampaikan tiga hal: Pertama, Apresiasi yang tinggi kepada prodi KPI dan dosen dosen senior yang berkenan hadir dan berpartisipasi dalam mensukseskan diskusi bulanan ini. Kedua, Segera bentuk tim kecil kurator naskah diskusi yang bertanggung jawab melakukan kurasi naskah-naskah diskusi. Tim ini akan diberikan surat keputusan (SK) dekan. Dan ketiga, komitmen awal ini sangat penting, tahun depan saat hasil diskusi ini terbit menjadi buku, akan antri yang ingin menjadi narasumber. Kita jaga bersama diskusi ini seperti merawat pohon hidup dengan pupuk dan menyiramnya. Ibarat pohon, pikiran itu butuh atmosfir untuk berkembang, diskusi ini akan menumbuhkan akar-akar pemikiran.
Ketua Prodi KPI, Yopi Kusmiati menjelaskan, diskusi bulanan bertujuan untuk menghidupkan kembali jiwa akademisi melalui diskusi. Di setiap pertemuannya, diskusi bulanan akan menghasilkan tulisan seorang dosen dan berbagai masukan lainnya.
“Tiap dosen akan mendapatkan kesempatan untuk menjadi narasumber dengan menyesuaikan tema yang telah ditentukan. Secara garis besar, tema yang dipilih dalam diskusi bulanan meliputi media dan dakwah yang sesuai dengan lingkup KPI,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, tulisan dosen serta hasil diskusi nantinya akan diterbitkan dalam bentuk buku chapter, yang dapat digunakan sebagai referensi mahasiswa serta output dosen dan lembaga. Diharapkan diskusi bulanan dapat terus berjalan secara konsisten, dan memperoleh komitmen dari seluruh dosen FDIKOM.
Dosen Prodi KPI sekaligus narasumber dalam diskusi bulanan, Musfiah Saidah menuturkan, tema yang diangkat mengenai “Privasi di Era Transparansi Informasi” dipilih karena pada zaman sekarang banyak masyarakat yang rentan mengalami pelanggaran privasi. Maka dari itu, kehadiran ruang publik memberikan tantangan terhadap keamanan data digital.
“Permasalahan privasi semakin bias di era transparansi informasi. Berbagai dampak negatif berawal dari pelanggaran privasi sehingga menimbulkan perpecahan dalam hubungan pertemanan hingga kejahatan kriminal dalam skala besar,” pungkasnya.
Dirinya menambahkan, pengelolaan privasi bersifat penting, dikarenakan adanya tantangan untuk menjaga privasi seiring perkembangan media sosial. Sebagai solusi, gerakan literasi perlu dilakukan sehingga upaya cara bermedia yang baik dapat tercipta. (LFA)