Workshop Manajemen Strategi : Model Strategi Kewirausahaan Bagi Mahasiswa
Workshop Manajemen Strategi : Model Strategi Kewirausahaan Bagi Mahasiswa
Workshop MD UIN JakartaRabu (29/3) Program Studi Manajemen Dakwah mengadakan Workshop Strategi Model Strategi Kewirausahaan bagi Mahasiswa. Menjadi salah satu tema yang menarik dibahas dalam generasi seperti saat ini. Adapun para pembicara terdiri dari Dewi Ursula Azzahro selaku moderator, pemateri pertama Silfina, pemateri kedua Nadira Ismayani, pemateri ketiga Qonita Aafiah, pemateri keempat Hasnaul Zahra Hanan. Sebelum pemateri memakarkan masing-masing materi Bapak Dr. H. Cecep Castrawijaya, MM. MA sebagai keynote speaker menyampaikan bahwa model strategi ini bisa disebut bentuk, teknik, desain, type, jenis pola deskripstif atau disebut pola penggambaran tentang hal-hal apa yang dilihat. Berbicara tentang metode manajemen strategi ada pola yang di kembangkan ada banyak strategi misalnya POAC. Selain itu ada sisi perspektif dalam strategi yaitu tingkat pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan kejenuhan. Perkembangan dunia bisnis sangatlah cepat dari tahun ke tahun dan membuat pihak di dalamnya harus bekerja keras supaya keberadaannya diakui oleh pelanggan. Pada dasarnya semua perusahaan memiliki strategi . adapun pihak didalamnya tidak menyadari bahwa rencana dan aktifitas di perusahaan merupakan bentuk strategi. Oleh karena itu kelompok kami membahas mengenai model deskriptif manajemen strategi. Dimana isi dari Workshop ini berkaitan denga napa itu model deskriptif dalam manajemen strategi, proses manajemen strategi, tiga tahap proses manajemen strategi , tiga factor lingkungan eksternal, cara menganalisis lingkungan eksternal, Analisa lingkungan internal, serta perbedaan dan kelebihan dari strategi yang dibuat oleh manajer dan juga dilaksanakan oleh pihak atau karyawan yang terlibat dalam suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam organisasi maupun perusahaan pasti memiliki model deskriptif manajemen strategi. Dimana ini disebut model, bentuk, teknik, desain atau type dari sebuah perusahaan. Ada aktifitas atau rencana yang sudah di putuskan untuk sebuah perusahan sebab bila perusahaan tidak mempunyai model deskriptif manajemen strategi maka perusahaan akan mengalami kemunduran, keterlambatan, bahkan kebangkrutan oleh masalah yang dihadapi. Silfina mengatakan model deskriptif manajemen strategi ialah merumuskan, menyusun atau memformat strategi yang dimulai dengan pengembangan suatu visi, misi organisasi, dimana visi merupakan tujuan atau arah utama. Maka bisa dikatakan misi adalah suatu proses atau tahapan yang seharusnya dilalui oleh suatu organisasi atau perusahan dengan tujuan bisa mencapai visi tersebut.mengidentifikasi SWOT, teknik analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Teknik ini biasanya diterapkan di dalam seluruh perusahaan atau organisasi secara umum, maupun dalam proyek-proyek tertentu penentuan tujuan jangka Panjang ini adalah semacam proker yang digunakan dalam perusahaan guna untuk menghasilkan strategi alternatif dan strategi terpilih yang berkelanjutan. Adapun Proses manajemen strategi yaitu  menetapkan arah dan misi perusahaan menentukan target atau sasaran dalam perusahaan guna mencapai tujuan yang diinginkan memahami lingkungan internal dan eksternal perusahaan, mengetahui kondisi, keadaan yang ada di lingkungan sekitar perusahan, sebab ini mempengaruhi tujuan perusahaan. adanya keputusan dan tindakan dalam menentukan strategi, merupakan perbuatan atau respon dari pengamatan, menganalisa lingkungan perusahaan. melakukan pengawasan dan evaluasi dilanjutkan pemantauan kegiatan kyang berada di perusahaan kemudia pembahasan evaluasi proses penilaian kegiatan apakah ada yang kurang atau keuntungan dari menjalankan keputusan. Nadira Ismayani menerangkan tiga tahapan proses manajemen strategi yang diantaranya ada tahapan formulasi strategi yang merupakan proses memakai pengetahuan, data, Adapun contoh kegiatan analisis situasi: Menganalisis situasi internal dan eksternal organisasi untuk memahami kondisi saat ini, potensi pasar, dan kompetisi. Kemudian merumuskan misi dan visi organisasi untuk memberikan arah dan tujuan jangka panjang. Lalu analisis SWOT: Melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman organisasi. Kemudian tahap implementasi, tahap ini meliputi menetapkan program, penetapan anggaran, dan penetapan prosedur dalam menjalankan sebuah perusahaan. Contoh kegiatan dalam menentukan prioritas.  Dilanjutkan mengalokasikan sumber daya. Lalu membentuk tim kerja. Serta komunikasi dan sosialisasi Tahap evaluasi strategi pada tahap ini di butuhkan onsishtensi dalam menjalankan visi dan misi perusahaan, memperbaiki tolak ukur pekerjaan, dan adanya keunggulan yang tercapai pada setiap penjualan yang dilakukan perusahaan. Seperti menganalisis hasil, kinerja organisasi, strategi, dan indektidfikasi factor penyebab kesuksesan atau kegagalan dilanjut mencari solusi. Workshop MD UIN JakartaPembahasan selanjutnya Qonita Aafiyah meliputi factor eksternal yaitu pertama Lingkungan Umum (General Environment) Lingkungan umum merupakan lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja organisasi hampir semua organisasi dipengaruhi oleh lingkungan tersebut. Komponen-komponen dari lingkungan umum tersebut meliputi : demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya. Kedua Lingkungan Industri (industry Environment) lingkungan industri adalah serangkaian faktorfaktor ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta tanggapan kompetitifnya. Dan ketiga Lingkungan Global (Global Environment) Global environment atau lingkungan global adalah elemen di luar negara di mana perusahaan beroperasi yang mana potensial mempengaruhi kinerja perusahaan, baik berupa ancaman maupun peluang. Lingkungan global terdiri dari interaksi internasional di luar kendali perusahaan. Adapun cara menganalisis lingkunga eksternal antara lain identifikasi (scanning), pendeteksian (monitoring), peramalan (forecasting), penetapan (Assesing). Dilanjutkan pembahasan yang dipaparkan oleh Hasnaul Zahra hanan mengenai lingkungan internal Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki. Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang. Dewi Ursula Azzahro selaku moderator pada seminar kali ini memaparkan pembahasan perbedaan dan kelebihan dari stategi ini. Dimana perbedaan ini terdapat pada rencana dari setiap perusahaan atau organisasi berbeda-beda tergantung visi misi dan tujuan yang diinginkan. Jadi perusahaan pastinya akan membuat strategi yang pantas dan sesua dengan perusahaannya. Selanjutnya persamaan jika perusahaan memiliki visi misi maka ini dapat membantu performa perusahaan umtuk mengarah pada perkembangan secara terus menerus. Dimana menjadikan kekompakan tim yang menerapkan komunikasi dan implementasi secara bersama dan tranparansi. Adapun pertanyaan dari peserta seminar diantaranya Apa saja aspek kritis yang perlu diperhatikan dalam penerapan model deskriptif manajemen strategi agar sukses dalam jangka panjang? Bagaimana organisasi dapat mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi mereka dengan menggunakan model deskriptif manajemen strategi? Hal apa saja yang perlu di pertimbangkan dalam menerapkan konsep manajemen strategi ? Untuk memastikan keberhasilan jangka panjang dalam penerapan model deskriptif manajemen strategi, beberapa aspek kritis yang perlu diperhatikan kepemimpinan yang kuat, tim yang kompeten, komunikasi yang jelas, penggunaan data yang akurat, fleksibilitas, evaluasi dan pengukuran serta keterlibatan karyawan dalam pengembangan dan pelaksanaan strategi Organisasi dapat mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi mereka dengan menggunakan model deskriptif manajemen strategi dengan melakukan dua tahap analisis utama, yaitu analisis lingkungan eksternal dan analisis lingkungan internal. Mulai dari penentuan target dan tujuan yang ingin dicapai, analisis kompetisi di industri, analisis internal dari perusahaan, evaluasi strategi yang sudah pernah digunakan, sampai memastikan bahwa strategi ini dijalankan secara merata di perusahaan Kesimpulan dalam workshop adalah Model deskriptif manajemen strategi ini dilakukan oleh sebuah perusahaan guna mencapai keberhasilan serta visi misi sebuah perusahaan. Dalam proses manajemen strategi terdapat faktor yang mempengaruhi kinerja sebuah perusahaan yakni lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Sebuah perusahaan akan berjalan secara baik dengan menggunakan strategi yang sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.