Stadium General Pogram Studi Pengembangan Masyarakat Islam: “Revitalisasi Fundraising Islam Di Era Digital: Menuju Pemberdayaan Umat Yang Berkelanjutan”
Stadium General Pogram Studi Pengembangan Masyarakat Islam: “Revitalisasi Fundraising Islam Di Era Digital: Menuju Pemberdayaan Umat Yang Berkelanjutan”

Jakarta, 20 Juni 2025 — Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk generasi pendamping masyarakat yang profesional dan adaptif melalui penyelenggaraan Stadium General bertema “Revitalisasi Fundraising Islam di Era Digital: Menuju Pemberdayaan Umat yang Berkelanjutan.”

Bertempat di Ruang Teater Lt. 2 Prof. H. Aqib Suminto, Gedung Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, kegiatan ini disambut antusias oleh para dosen dan mahasiswa Prodi PMI yang hadir sejak pukul 08.00 WIB. Acara ini bukan hanya menjadi rutinitas akademik tahunan, melainkan juga wadah penting dalam menumbuhkan kesadaran dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi perubahan zaman, khususnya di bidang sosial, ekonomi, dan teknologi.

Digitalisasi Fundraising sebagai Wujud Dakwah Kontemporer

Tema yang diangkat mencerminkan tantangan sekaligus peluang besar yang dihadapi umat Islam saat ini: bagaimana nilai-nilai luhur dalam ajaran zakat, infak, sedekah, dan wakaf dapat diintegrasikan dengan kemajuan teknologi informasi? Dalam konteks ini, fundraising Islam bukan hanya soal penggalangan dana, melainkan bagian dari sistem pemberdayaan umat yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.

Stadium General ini menghadirkan Kamaludin, S.Sos.I sebagai narasumber utama, yang memaparkan materi bertajuk “Kewirausahaan dan Pemberdayaan Berbasis Digital”. Dalam paparannya, Kamaludin menekankan pentingnya membangun ekosistem digital dalam pemberdayaan masyarakat, dengan memperkuat kapasitas lokal dan memanfaatkan teknologi sebagai alat kolaborasi lintas sektor.

“Fundraising di era digital bukan hanya menuntut kecanggihan platform, tetapi juga kesadaran etis dan nilai-nilai keislaman sebagai landasan gerakan sosial,” tutur Kamaludin di hadapan peserta.

SG01

Diskusi dipandu oleh Anggita Bunga, S.Sos.I sebagai moderator, yang secara apik menggiring jalannya sesi menjadi ruang interaktif antara narasumber dan mahasiswa. Berbagai pertanyaan kritis dan reflektif dari peserta menunjukkan antusiasme serta kepedulian terhadap isu pemberdayaan berbasis komunitas.

sg02

Sambutan Dekan: Mahasiswa Harus Jadi Solusi Bagi Umat

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Prof. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang menggarisbawahi pentingnya peran mahasiswa dalam menjawab persoalan sosial umat melalui pendekatan ilmu dan teknologi. Menurutnya, digitalisasi bukan pengganti nilai-nilai Islam, tetapi alat strategis untuk memperluas cakupan dakwah dan penguatan ekonomi umat.

“Prodi PMI harus menjadi garda depan dalam mendidik mahasiswa yang tidak hanya paham teori pemberdayaan, tetapi juga mampu menyusun strategi aksi nyata untuk menyelesaikan masalah-masalah umat di era modern ini,” jelas beliau.

Penguatan Nilai Akademik dan Tata Nilai UIN Jakarta

Stadium General ini juga merupakan wujud dari implementasi tata nilai UIN Jakarta yang menjunjung tinggi Knowledge, Piety, dan Integrity. Pada tataran implementasi, kegiatan ini memuat nilai profesionalitas sebagai upaya peningkatan kualitas lulusan Prodi PMI dan pengembangan sebagai kontribusi nyata menuju pengakuan global (global recognition).

Dengan mempertemukan aspek akademik, praktikal, serta nilai-nilai keislaman dalam satu ruang dialog, stadium general ini memperkaya pemahaman mahasiswa terhadap teori dan praktik fundraising Islam berbasis digital, serta menjadikannya sebagai strategi pembangunan umat jangka panjang.

Momentum Penguatan Kolaborasi dan Kemandirian Mahasiswa

Lebih dari sekadar kegiatan ceramah, acara ini menjadi pemicu semangat kolaboratif dan inovatif di kalangan mahasiswa. Kegiatan ini juga menegaskan bahwa pemberdayaan tidak bisa berjalan sendiri, tetapi membutuhkan kemitraan strategis antara akademisi, praktisi, dan masyarakat.

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung aktif hingga pukul 13.30 WIB, kemudian dilanjutkan dengan dokumentasi bersama sebagai simbol kebersamaan dan semangat untuk terus melangkah dalam dakwah pemberdayaan yang solutif dan aplikatif.

sg03

Penutup: Langkah Kecil, Dampak Besar

Dengan terlaksananya kegiatan ini, Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam sekali lagi menunjukkan komitmennya dalam mendidik kader-kader pemberdaya umat yang responsif terhadap perubahan zaman. Melalui kolaborasi ilmu, nilai, dan teknologi, mahasiswa diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam membangun masyarakat yang mandiri, adil, dan berkelanjutan di tengah tantangan global.