PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH MENGADAKAN ACARA TABLIGH AKBAR DAN SANTUNAN ANAK YATIM ( TABASAM) DENGAN TEMA SUCIKAN HATI DENGAN MENGAJI, SUCIKA DIRI DENGAN BERBAGI DIBULAN SUCI.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH MENGADAKAN ACARA TABLIGH AKBAR DAN SANTUNAN ANAK YATIM ( TABASAM) DENGAN TEMA SUCIKAN HATI DENGAN MENGAJI, SUCIKA DIRI DENGAN BERBAGI DIBULAN SUCI.
[caption id="attachment_10843" align="aligncenter" width="320"] Rapat kerja Fdikom, Rabu (21/6). (DNK TV/Nazar Gunawan)[/caption] Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fdikom) mengadakan rapat kerja dengan tema “Program Akselerasi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi menuju UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai PTKN Berbadan Hukum Berstandar Internasional”, di Hotel Grand Whiz Poins Simatupang, Jakarta, Rabu (21/6). Rapat ini dihadiri oleh beberapa pejabat Fdikom termasuk Dekan Fdikom, Gun Gun Heryanto, dan Rektor UIN Jakarta, Asep Saepudin Jahar. Dalam rapat kerja, Gun Gun Heryanto mengatakan ada tiga cara untuk menopang UIN Jakarta dari unit fakultas. “Program percepatan atau percepatan pertama, yang tentu saja sebagai program prioritas bagi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Kedua, sinergi. saya sangat yakin tidak ada hambatan jika seluruh komponen atau subsistem saling mendukung. Yang terakhir ada road map, yaitu memprioritaskan program-program yang harus sama-sama diputuskan. Sebagai gedung fakultas, tentu kita harus menopang utama kita yaitu UIN Jakarta,” ujarnya. [caption id="attachment_10844" align="aligncenter" width="320"] Salah satu sesi dalam rapat kerja. (DNK TV/Nazar Gunawan)[/caption] Selain itu Rektor UIN Jakarta, Asep Saepudin Jahar mengatakan, ada beberapa hal yang harus dipertegas jika UIN Jakarta sebagai PTKIN yang berbadan hukum dan berstandar internasional. “Ada beberapa hal yang harus ditegaskan di antaranya meneguhkan kembali eksistensi UIN dalam visi misinya yang tidak boleh ditawar. Kita akan mengarahkan institusional di PTNBH pada kemandirian dalam pengembangan akademik dan non akademik. Keunikan dan keunggulan dalam manajemen, seperti digitalisasi dan green campus. Kita juga harus mengembangkan program prioritas dan keunggulannya,” ujarnya. Lebih lanjut, menurut Asep, pejabat kampus harus meletakkan diri sebagai pelayan. Menurutnya, perlu ada kolaborasi dengan dosen yang menjadikan dosen sebagai aset bukan beban. Reporter Muhammad Fajrul;