Paham Komunikasi Timbul Konversi Agama?
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta menggelar Pelatihan Softskill PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan) Berkelanjutan melalui virtual zoom meeting pada Kamis (14/10).
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari PBAK yang telah diselenggarakan pada 24 – 27 September 2021 lalu.
Dalam sambutannya, Dekan Suparto menyampaikan bahwa kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru sebagai syarat untuk mengurus administrasi kampus.
“Jadi nanti mahasiswa baru wajib menunjukan absensi atau bukti keikutsertaan kegiatan PBAK untuk mengurus administrasi di kampus, jadi kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru,” ujarnya.
Dalam paparan materinya, Ade Masturi menyampaikan bahwa berani berbicara di depan publik menjadi bekal yang wajib dimiliki oleh mahasiswa mengingat latar belakang kampus peserta kegiatan ini adalah UIN Jakarta terutama Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
“Kemampuan berbicara ini harus sering dilatih, kalau gak biasa itu nervous, gemetar jadi mau ngomong itu gak karu-karuan. Nah oleh karana itu ada dua hal penting yaitu dalam konteks berani bicara bahwa tidak semua orang memiliki keberanian untuk maju didepan halayak untuk berbicara dan juga keliatannya berani tapi ngomongnya ngaco,” ucapnya.
Selain itu, paparan materi selanjutnya mengenai Spiritual Motivations yang disampaikan oleh Sunandar. Ia mengatakan bahwa mahasiswa akan berperan sebagai mubaligh di masa yang akan datang.
“Jika ada kekosongan dari mubaligh-mubaligh di zaman sekarang maka disitulah peran mahasiswa untuk dapat menggantikan mereka, nah makanya harus banyak belajar dan harus banyak berlatih mulai dari sekarang karena nanti kalian lah yang akan menggantikan para ulama seperti UAH, UAS atau ulama-ulama lainnya,” ucapnya.
Salah satu Mahasiswa Baru Komunikasi Penyiaran Islam UIN Jakarta, Amin Akbar Alfatih menuturkan bahwa kegiatan ini sangat berkesan dan bermanfaat.
“Program PBAK berkelanjutan ini sangat bermanfaat dan berkesan sekali, banyak sekali yang di peroleh dari prgram ini salah satunya adalah berbagai metode atau tata cara dakwah. Salah satu metode yang tadi di sampaikan adalah dengan cara memodifikasi dari pendakwah – pendakwah ternama serta mengembangkan, dan meciptakan kretifitas dari diri kita agar tidak menjadi plagiat dan menjadi pendakwah yang memiliki karakter atau ciri dari kita sendiri,” ujarnya.
Ia juga berharap adanya kegiatan ini dapat melatih para mahasiswa baru khususnya di Fdikom, untuk bisa menjadi pendakwah yang lebih berkompeten dan menarik bagi masyarakat.
Reporter Siti Nur Khofifah; Editor Syaifa Zuhrina dan Elsa Azzahraita
Berita ini telah dimuat di web dnktv.uinjkt.ac.id