Prodi PMI Gelar Silaturahmi Nasional Bersama Para Alumni
Prodi PMI Gelar Silaturahmi Nasional Bersama Para Alumni

Selasa (28/7/2020), Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam mengadakan webinar tentang Silaturahmi Nasoinal Pengembangan Masyarakat Islam dengan tema ”Mengembangkan Peta Jalan Sukses bagi Lulusan PMI”. Acara dilaksanakan pada pukul 09.00 sampai pukul 12.00 WIB, yang dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto, M.Ed., Ph.D.

Dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang luar biasa yang juga merupakan alumni dari prodi Pengembangan Masyarakat Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari berbagai angkatan, diantaranya: Susianah, M.Si. (Komisioner KPAI), Ita Puspitawati (Pengusaha), Dicky Andika, M.Si. (Akademisi), Dr. Halimatusa’diah, M.Si. (Peneliti LIPI), dan Milastri Muzakkar (Penulis dan Aktivis Literasi). Acara ini di pandu dan dimoderatori langsung oleh Ketua Prodi Pengembangan Masyarakat Islam, Dr. Muhtadi, M.Si.

Dalam pelaksanaaanya, acara ini banyak mendapat respon yang positif dari berbagai pihak dan mendapatkan antusias yang cukup tinggi, hal itu terbukti dengan banyaknya peserta yang hadir baik dari kalangan dosen, mahasiswa, maupun alumni. Tercatat sekitar 70 orang yang ikut bergabung dalam Silaturahmi Nasional kali ini.

Narasumber yang pertama, Susianah menjelaskan bahwa beliau meliahat tentang besarnya peluang dan permintaan pasar terhadap lulusan PMI. “Kita bisa masuk ke berbagai lini” ungkap beliau. Maka dari itu beliau berpesan kepada para mahasiswa untukk selalu percaya diri dan jangan pernah takut suatu saat kalian bingung kerja dimana. Selain itu, beliau juga membagikan tips suksesnya yaitu “ HAVE = Be x Do” dimana Be adalah kapasitas diri, dan Do adalah apa yang kita lakukan/ kerja keras. Jadi kita Be kita 1 dan Do kita maksimal 100, hasilnya paling mentok di 100, tetapi ketika kita meningkatkan Be/ kapasitas diri menjadi 100, maka hasilnya akan menjadi 10000. Artinya apa, selain kita bekerja keras dengan apa yang kita lakukan, kita juga harus meningkatkan kapasitas diri kita supaya hasilnya/ Have menjadi lebih maksimal.

Sebagai seorang pengusaha, Ita Puspitawati berpesan jangan pernah menilai pendapatan kita walaupun hanya 1 rupiah. Selain itu beliau menyarankan untuk aktif berorganisasi. Dengan berorganisasi di dalamnya ada tokoh-tokoh besar yang kita bisa belajar banyak darinya.

Dicky Andika seorang akademisi sekaligus alumni PMI angkatan ke-3 ini meyampaikan bahwa mahasiswa PMI harus memiliki jiwa enterpreneur. Enterpreneur membantu meningkatkan skil dalam pelayanan/melayani masayarakat. Karena menurut beliau inti dari Prodi Pengembangan Masyarakat Islam ini adalah melayani masyarakat. Beliau jga membagikan prinsip untuk jangan pernah malu terhadap apa yang kita lakukan di dunia ini selama itu baik tentunya. Terakhir beliau menambahkan tentag 3 kesuksesan di dunia ini. Pertama, sukses ekonomi, dalam hal ini sukses secara materi. Kedua sukses secara sosial, yaitu hubungan dengan orang-orang, dan ketiga sukses religius, yaitu sukses dalam hal agama atau hubungan dengan tuhan. Kita harus berusaha untuk meraih kesuksesan ketiganya.

Sosok Halimatusa’diah adalah orang yang selalu ingin belajar. Prinsipnya, dimanapun kita berada, dimanapun kita berpijak, jangan lupa evaluasi diri. Karena menurut beliau kita kita berda diatas bukan berarti hidup telah selesai. Maka dari itu beliau selalu mengevaluasi diri, memperbaiki apa-apa yang kurang dari dirinya. Beliau menambahkan evaluasi saja tidak cukup, tapi aksi juga perlu. Evaluasi tanpa adanya aksi, sia-sia tidak akan ada perubahan. Beliau mengibaratkan sukses itu sebagai gunung es yang hanya orang-otang lihat puncaknya, padahal didalamnya terdapat perjuangan, evaluasi, komitmen, air mata, prinsip, belajar, pantang menyerah dan lain-lain.

Narasumber yang terakhir adalah Milastri Muzakkar seoarang penulis dan aktivis kemanusiaan. Beliau menyampaikan tiga poin penting untuk meraih kesuksesasan. Pertama, harus mau maju, atau dengan kata lain seseaorang harus punya motivasi dalam dirinya untuk mau maju. Kedua, gabung dengan banyak organisasi atau berjejaring. Sejatinya kita tidak bisa hidup sendiri maka dari itu kita harus berjejaring dengan berjejaring kita selangkah lebih dekat dengan tujuan kita. Ketiga yang paling penting adalah produktif. Kita harus produktif dalam hal apapun. Misalnya produktif dalam berkarya, produktif dalam bekerja dan produktif dalam memanfaatkan waktu sebaik mungkin. (mtd/mar)