Pimpinan FDIKOM Menghadiri Rapat Kerja Pimpinan UIN Jakarta di Bogor
Pimpinan FDIKOM Menghadiri Rapat Kerja Pimpinan UIN Jakarta di Bogor

Pada Kamis (10/06), Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) kembali mengadakan Seri Diskusi Human Ecology Lecture dengan tema "Covid-19 Sebuah Proses Keseimbangan Ekology dan Geopolitik" yang menghadirkan Pemateri Wilman Ramdani M.Si., dengan penanggap Dr. Tantan Hermansah, M.Si. yang juga pengampu MK Ekologi Manusia.

Dalam presentasinya yang cukup provokatif, Wilman menjelaskan bahwa ”Alam semesta adalah misteri. Lalu, aktivitas manusia modern yang tidak mementingkan lingkungan dan makhluk hidup lainnya membuat Sang Maha pencipta murka."

Selanjutnya, Wilman menjelaskan juga bahwa "Alam saat ini sedang memperbaiki diri dengan adanya COVID 19. Udara yang biasa terkena polusi, saat ini bisa kembali bersih. Aktivitas manusia yang tidak memikirkan dampak lingkungan pun seketika berhenti."

Menanggapi bagaimana masifnya isu wabah ini, Wilman kembali menjelaskan bahwa "COVID 19 adalah konspirasi yang dibuat oleh beberapa oknum dan mengatasnamakan suatu negara. Meskipun begitu COVID 19 menjadi bentuk cara mengatasi permasalahan manusia dengan lingkungan dan makhluk hidup lainnya. Kesenjangan sosial, populasi manusia di bumi yang terus bertambah setiap harinya, aktivitas manusia yang merusak alam, dan masih banyak lainnya.
Oleh karena itu, dengan adanya COVID 19 maka bumi memiliki tatanan atau sistem baru. Tidak ada lagi istilah si "kaya" Ataupun si "miskin", manusia lebih sadar akan pentingnya alam bagi kehidupannya.”

Diskusi yang dihadiri oleh 72 peserta ini tidak hanya dari UIN Jakarta, selain Wadek III fdikom, juga hadir dari Univeritas Negeri Padang, UIN Bandung, IAIN Palu, beberapa kampus lain, serta lembaga riset lingkungan serta pratisi kesehatan, dan instansi pemerintah dari departemen ESDM.

Dalam tanggapannya, Dr. Tantan Hermansah, M.Si., menyampaikan bahwa "diskusi kali ini memang agak provokatif karena menyajikan metode dan cara berfikir yang ‘tidak standar’. Karena diskusi mencoba menyajikan isu Covid19 dari sudut pandang yang berbeda, tidak biasa, dan agak…. unik.”

Bagi mahasiswa PMI, tentu cara pandang ini sangat penting agar tidak terjadi informasi satu arah. Sebab informasi satu arah saja berpotensi akan menyesatkan. (th/mar)