Masjid: Arena Kompetisi?
Jakarta, 20 April 2017 – Prodi Kesejahteraaan Sosial (Kessos) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (fdikom) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar dua kegiatan besar dengan skala nasional selama dua hari berturut-turut yang dimulai pada hari Kamis (20/4) dan diakhiri pada hari Jumat (21/4).
Kegiatan pertama berupa seminar nasional dengan tema “Kompetensi Multikultural Bagi Pekerja Sosial Profesional” yang bertempat di Auditorium Utama, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan dilaksanakan pada hari Kamis (20/4). Sedangkan kegiatan kedua berupa Workshop Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) Prodi Kesejahteraan Sosial yang berlangsung selama dua hari di Pusat Teknologi dan Informasi Nasional (Pustiknas) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementrian Kominfo) RI pada hari Kamis dan Jumat (20-21 April 2017).
Untuk kegiatan Seminar Nasional turut hadir Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa, M.Si; Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA dan Dekan fdikom UIN Jakarta, Dr. Arief Subhan, MA. Sebagai Keynote Speaker, Menteri Sosial menyampaikan bahwa profesi pekerja sosial merupakan garda terdepan di Kementerian Sosial untuk membantu program pemerintah dalam memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat, terutama bagi keluarga dan masyarakat yang mengalami masalah psikososial dan masalah sosial lainnya.
“Oleh karena itu, dalam bekerja dengan masyarakat yang sangat multikultur seperti di Indonesia, maka perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan pekerjaan sosial diharapkan dapat membekali kompetensi multikultural,” kata Menteri Sosial.
Selaras dengan Menteri Sosial, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA juga menyampaikan harapannya pada Prodi Kesejahteraan Sosial. “Saya berharap kepada Prodi Kesejahteraan Sosial agar mampu mencetak para calon pekerja sosial profesional yang handal dan memiliki kompetensi multikultural, kompetensi sosial dan kompetensi spiritual,” ujarnya.
Tidak hanya mendengarkan keynote speech, kegiatan yang dihadiri lebih dari 400 peserta yang terdiri dari para ketua program studi kesejahteraan sosial anggota IPPSI seluruh Indonesia, Dinas Sosial DKI Jakarta, Kepala Panti Sosial DKI Jakarta, Kepala Panti Sosial dan Kepala Lembaga pelayanan sosial bersasis LSM di Jakarta sebagai mitra lembaga Prodi Kesejahteraan Sosial, Dosen dan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial, dan tamu undangan lainnya ini juga mengadakan diskusi serta pemaparan materi yang disampaikan oleh narasumber Prof. M. Mas’ud Said, Ph.D, Dr Kanya Eka Santi, Dr. Endrotomo, MT dan Dr. Arief Subhan, MA yang dimoderatori oleh Siti Napsiyah, MSW.
Sedangkan untuk kegiatan kedua yaitu Workshop Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) Prodi Kesejahteraan Sosial ini diikuti oleh Universitas dan Sekolah Tinggi yang memiliki Program Studi Kesejahteraan Sosial dan telah tergabung dalam Ikatan Pendidikan Pekerjaan Sosial Indonesia (IPPSI), UMM, STISIP Widuri, USU, UNLA, UNPAD, STKS, UNIB, UNCEN, UMSU, UIN Yogyakarta UMJ, UI, UKIM, UNEJ, Stisipol Candradimuka, UIN Makasar, UNPAS, UIN Jakarta, (STIKS Manado, UNHALU, STIKS Tamalarea.
Workshop ini diselenggarakan berkat kerjasama antara Prodi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Ikatan Pendidikan Pekerjaan Sosial Indonesia (IPPSI) dengan tujuan untuk mengembangkan kurikulum Kesejahteraan Sosial sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
Workshop yang dibuka oleh ketua IPPSI, Oman Sukmana ini terlebih dahulu dimulai dengan pemaparan oleh Erna Dinata selaku Dosen Universitas Indonesia dan dilanjutkan dengan kegiatan diskusi serta pemaparan dari masing-masing universitas yang telah ditunjuk. Kemudian diakhiri dengan foto bersama dan pemberian cinderamata dari Prodi Kessos UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.