Fdikom Menggelar Peringatan Maulid Nabi, Dekan: Momen Belajar
Fdikom Menggelar Peringatan Maulid Nabi, Dekan: Momen Belajar

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fdikom) UIN Jakarta menggelar rangkaian acara pelepasan alumni/calon wisudawan/i ke-122 diiringi dengan sharing session bertema “Sukses Membangun Karir di Era Digital” pada Rabu (10/11) di ruang teater lantai 2, gedung Fdikom serta dalam ruang zoom meeting.

Acara ini dihadiri kurang lebih 100 partisipan dari berbagai program studi (Prodi) Fdikom dan beberapa dosen serta dekan Fdikom UIN Jakarta.

Dalam pelepasan pada tahun ini, tercatat 113 wisudawan yang lulus tepat waktu dari berbagai Prodi Fdikom, diantaranya: Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) berjumlah 45, Kesejahteraan Sosial (Kessos) 19, Jurnalistik 16, Manajemen Dakwah (MD) 12, Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) 11, dan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) berjumlah 10 wisudawan.

Adapun beberapa Wisudawan berprestasi pada acara pelepasan Alumni tersebut diantaranya: Jamaludin (BPI) peraih prestasi sebagai Duta Berkebun Indonesia 2020 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pertanian Republik Indonesia kategori Nasional. Nurkhalimah (BPI) sebagai penulis buku Merengkuh Keberkahan dari Telaga Jaya kategori Nasional. Amilah Rahmatinnisa (Jurnalistik) peraih prestasi Pemenang 10 besar lomba resensi Novel “Meneken Penerbit Republika” kategori Nasional dan beberapa mahasiswa lainnya.

Penyampaian kesan dan pesan Wisudawan terbaik Fdikom UIN Jakarta
Sumber: DNK TV-Farah Nur Azizah

Sementara itu, Wisudawan terbaik dalam pelepasan calon wisudawan/i ke-122 ini, diraih oleh Ayu Wulandari (Kessos). Dalam penyampaiannya, ia berpesan bahwa sebagai alumni harus bisa tetap menjaga nama baik almamater, serta jangan pernah untuk berhenti melangkah maju.

“Tak pernah berekspetasi untuk menjadi wisudawan terbaik sebelumnya. Bersyukur bisa bertemu dengan prodi Kessos dan dosen-dosen Kessos yang saya anggap sudah menjadi rumah kedua bagi saya. Pesan saya tetap jaga nama baik almamater, jangan pernah berhenti melangkah, jangan sombong, jangan pernah pelit ilmu karena sebaik-baik amal adalah ilmu yang bermanfaat untuk banyak orang dan tetap jadilah kebanggaan dikeluarga masing-masing,” ujarnya.

Selain itu, Dwiyan Pratiyo seorang business development di detik.com memberikan pemaparan tentang bagaimana membangun karir di era digital, dimana minat itu harus digali dan juga perlu dipikirkan bagaimana minat yang ada itu bisa  dikembangkan agar berguna di kemudian.

Hal yang perlu dipersiapkan untuk bisa berkiprah di era digital saat ini, salah satunya ialah mempersiapkan Curriculum Vitae (CV) dengan baik. Era digital saat ini pula banyak peluang media yang memberikan kesempatan bagi para pencari kerja untuk terjun dalam ranah media, guna menghadapi tantangan di era digital.

Dwiyan menambahkan, bahwa semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk berkarir dimanapun, baik itu sesuai bidang yang ditekuni ataupun yang tidak ditekuni saat kuliah.

“Sebenarnya setiap dari masing-masing diri kita punya kesempatan yang sama untuk berkarir dimanapun. Bahwa kita bisa berkarir baik diluar bidang yang kita tekuni saat kuliah tapi bisa kita dapatkan juga di industri-industri berbeda, misalnya tidak harus di media tetapi bisa berkarir dimanapun, yang penting percaya diri dan selalu mau belajar,” papar Dwiyan.

Dekan Fdikom UIN Jakarta, Suparto berpesan bahwa setinggi-tingginya kekayaan ialah kecerdasan, sebesar-besarnya kefakiran ialah kebodohan, seburuk-buruknya sifat manusia ialah kesombongan dan sehebat-hebatnya penghasilan ialah kebaikan.

Reporter Farah Nur Azizah; Editor Farhan Mukhatami

Berita ini telah dimuat di web dnktv.uinjkt.ac.id