Pelatihan Data and Computational Journalism Workshop 2021 US Embassy
Dua Mahasiswi Prodi Jurnalistik UIN Jakarta Terpilih Ikut Pelatihan Data and Computational Journalism Workshop 2021 US Embassy
Siti Masyithoh dan Nuzullia Nur Rahmah, mahasiswi dari Prodi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berhasil lolos seleksi untuk ikut acara Data and Computational Journalism Workshop 2021. Kegiatan tersebut merupakan program pelatihan yang diinisiasi oleh Keduataan Amerika Serikat di Indonesia. Kegiatan ini dirancang untuk jurnalis, editor, dan produser media.
Selama pelatihan, para peserta dibekali seperangkat pengetahuan praktis untuk melakukan reportase berbasis data yang efektif, akurat dan mendalam. Acara berlangsung selama lima hari, secara daring, dimulai pada Kamis, 11 Maret sampai 13 Maret 2021, kemudian dilanjutkan pada Jumat-Sabtu, 19-20 Maret 2021.
Peserta diajarkan berbagai cara memahami dan mengolah data menggunakan perangkat analisis. Materi yang dipaparkan meliputi cara kerja Google Search Ninja, pemeriksaan akurasi data dalam golongan ring 1 sampai 3, lalu mengubah bentuk data dengan alat bantu seperti Tabula, Abby Fine Reader, dan Import HTML.
Selain itu, mereka juga mengajarkan pengaplikasian Google Spreadsheet Analysis, mengenal data GeoJSON, mencari koordinat, sampai memvisualisasi data dengan Flourish, peta choropleth, dan terakhir mengenal pemrograman QGIS peta lokasi dan peta gelembung. Pelatihan ini menjelaskan praktik nyata jurnalisme data. Data adalah aset yang berlimpah ruah. Terdiri dari beragam jenis, teks, numerik, persentase, kategorik, grafik, skala dan lain-lain. Ia harus diolah, dipahami sebagai suatu temuan. Sehingga mampu menggambarkan cerita, fenomena, gejala sosial dan juga petunjuk dalam investigasi.
“Pada dasarnya, cara kerja jurnalisme data itu sama dengan jurnalisme presisi. Mereka sama-sama bertujuan untuk akurasi data. Jadi, mengolah data, membuat analisis dan sebagainya adalah salah satu cara untuk menyampaikan berita atau informasi yang akurat serta dapat dipahami pembaca. Dan itu menjadi keterampilan yang sangat diperlukan oleh jurnalis,” jelas Utami Diah Kusumawati, salah satu trainer dalam pelatihan.
Pelatihan ini turut menghadirkan trainer yang mumpuni di berbagai bidang, di antaranya ada Aghnia Adzkia, jurnalis data Asia Timur dari BBC World Service yang memimpin tim desainer dan pengembang dalam membuat cerita dan grafik berbasis data. Lalu Irma Garnesia, yang saat ini bekerja sebagai periset di Tirto.id dan pemeriksa fakta (third party fact-checker) di bawah Facebook dan International Fact-checking Network (IFCN). Kemudian, Utami Diah Kusumawati, lulusan program profesional computational journalism di Columbia University. Serta terakhir, Azaria Laras, sebagai analis data professional di Katadata Indonesia.
Upaya ini merupakan bekal untuk generasi masa depan agar memiliki keterampilan dalam memahami dan mengolah data digital. Pelatihan jurnalisme data ini diharapkan mampu menjadi stimulus bagi mahasiswa dan insan pers dalam menghadapi perkembangan teknologi digital.
Tahun ini, Data and Computational Journalism Workshop 2021 atau disingkat DCJ, menyoroti kegiatan pelatihan pada pemanfaatan informasi selama pandemi covid-19. Data dan beragam perangkat analisis disesuaikan dengan kebutuhan media, khususnya para jurnalis dalam memberitakan persoalan seputar pandemi kepada publik.
Pelatihan ini tidak hanya berlangsung di Jakarta, DCJ juga membuka serangkaian pelatihan di lima kota lainnya. Masing-masing selama lima hari dan dalam waktu yang berbeda-beda. Di Surabaya, acara diselenggarakan pada 2,3,4 dan 9,10 April 2021, kemudian berlanjut di Makassar pada 23,24,25 dan 30 April sampai 1 Mei 2021, setelah itu di Palembang pada 28,29,30 Mei dan 4,5 Juni 2021. Pelatihan berikutnya akan ada di Banjarmasin pada 25,26,27 Juni dan 2, 3 Juli 2021, serta terakhir di Maluku, pada 23,24,25 dan 30,31 Juli 2021. (mita/fau)
Sumber Berita: https://jurnalistikuinjkt.com/aktivitas-mahasiswa-2/