
Perkenalkan nama saya Salma Azahriana Saya merupakan mahasiswa semester 6 Jurusan Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kali ini saya ingin berbagi cerita dan pengalaman saya selama mengikuti program Pejuang Muda. Pada mulanya saya mengetahui program ini dari salah satu teman yang menyebarkan informasi mengenai program pejuang muda yang diadakan oleh Kementerian Sosial melalui grup jurusan. Awalnya saya ragu untuk mendaftar namun salah satu teman saya meyakinkan saya untuk ikut serta dalam program ini karena program pejuang muda merupakan salah satu program yang memberikan wadah bagi mahasiswa untuk terjun langsung dan berkontribusi dalam masyarakat, selain itu program ini sangat relate dengan jurusan yang saya ambil yaitu Kesejahteraan Sosial dan nantinya saya dapat mengaplikasikan teori teori yang sudah saya pelajari selama di kampus.
Setelah perdebatan dengan diri sendiri akhirnya saya pun mencoba untuk mendaftar. Untuk persyaratan pendaftaran kami diharuskan membuat cv, essay dengan tema kewirausahaan sosial, dan juga portofolio. Setelah pendaftaran dilanjut dengan seleksi berkas. Alhamdulillah pada tanggal 6 Oktober saya mendapatkan kabar baik yaitu lolos dalam seleksi berkas. Namun tidak berhenti sampai disitu perjuangan pun masih berlanjut dengan diadakannya seleksi peserta melalui LGD yang dilaksanakan pada tanggal 7 hingga 8 Oktober. Selang empat hari setelah LGD pengumuman pun berlangsung Alhamdulillah saya mendapat kabar baik yaitu lolos seleksi tahap akhir, saya pun merasa sangat senang serta bersyukur. Setelah itu pada sore hari saya dihubungi oleh salah satu panitia Pejuang Muda untuk ikut menghadiri sebagai 100 peserta terpillih untuk mewakili 5.140 peserta dalam pembukaan program Pejuang Muda, sekaligus pembekalan pertama yang dilaksanakan di Kementerian Sosial pada tanggal 13 Oktober 2021, dan ternyata banyak dari teman Kesejahteraan Sosial UIN Jakarta yang dihubungi untuk mengikuti pembukaan program. Acara di mulai pada pukul 07.30 sebelumnya kami diarahkan untuk mengisi daftar hadir lalu kami mendapatkan rompi dan topi sebagai atribut program. Pembukaan program Pejuang Muda dihadiri oleh Ibu Menteri Sosial Risma Triharini beliau memberikan motivasi sekaligus menjawab pertanyaan mengapa beliau mendirikan program ini, selain itu pada pembekalan kali ini juga dihadiri oleh Komisi VIII DPR RI, Bapak Agus Zainal Arifin Ketua Pusdatin, Kak Alfath CEO Kitabisa.Com, serta Menteri Agama, Menteri Pendidikan, dll pun turut hadir meskipun beberapa melalui via zoom namun materi materi yang disampaikan membuat kami semangat.
Setelah melaksanakan pembekalan, kami pun berangkat sesuai kota penempatan yang telah ditentukan, saya mendapatkan kota penempatan di Kota Serang. Setelah itu saya bersama tim Pejuang Muda Kota Serang melaksanakan pertemuan bersama Kordinator Kota Serang di Dinas Sosial, pada pertemuan pertama ini kami saling memperkenalkan diri masing-masing selain itu kami juga membahas dan diskusi perihal teknis awal dalam pelaksanaan program. Pejuang Muda sendiri memiliki 4 program yang terbagi menjadi pemberdayaan fakir miskin & lansia, pengembangan program bansos, lingkungan dan pola hidup sehat, serta fasilitas kepentingan umum.
Dalam pelaksanaannya terdapat 2 kegiatan yang dilakukan oleh kami yang pertama verifikasi dan validasi DTKS serta pelaksanaan program pemberdayaan. Sembaring menunggu data penduduk untuk melakukan verifikasi dan validasi DTKS yang dikeluarkan oleh PUSDATIN, kami tim pejuang muda Kota Serang berbagi tugas yaitu membentuk kelompok untuk menuju kecamatan yang ada di Kota Serang. Saya bersama 2 orang teman saya mendapatkan tugas untuk mengunjungi Kecamatan Walantaka, kami disambut oleh para pendamping PKH disana kami diberi arahan dalam melakukan pendataan, lalu setelah itu keesokan harinya kami diundang oleh Bapak Camat Walantaka untuk ikut serta dalam pelaksanaan apel pagi dan rapat rutin bersama para lurah yang ada di Kecamatan Walantaka. Saya merasa takut dan senang karena ini pengalaman pertama kali saya dapat ikut serta dalam kegiatan bersama aparat pemerintahan setempat. Dalam kegiatan rapat Pak Camat memperkenalkan kami dan mengarahkan kami untuk menejelaskan maksud dan tujuan kami kepada para lurah, dan Alhamdulillahnya penjelasan kami disambut dengan baik oleh para lurah. Selang seminggu kemudian kamipun mendapatkan data penduduk yang akan di verifikasi dan validasi, lalu kami membentuk tim yang terdiri dari 2-4 orang tergantung jumlah kelurahan terbanyak. Selama melakukan verifikasi dan validasi saya merasakan banyak pengalaman yang tidak dapat terlupakan serta membuat saya lebih banyak untuk bersyukur, karena faktanya dilapangan masih banyak masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, selain itu ketika di lapangan saya juga menemukan banyak bantuan sosial yang tidak tepat sasaran hal ini membuat saya merasa prihatin. Dalam melakukan verifikasi dan validasi DTKS saya dan teman teman mendapatkan banyak tantangan mulai dari akses jalan yang licin karena hujan dan kondisi jalan yang masih tanah merah yang terkadang membuat kami harus hati-hati agar tidak tergelincir, selain itu di beberapa desa masih sulit sinyal sehingga membuat kami harus melakukan pendataan manual, dan juga ada pengalaman yang lucu dalam melakukan pendataan, kami menemukan beberapa warga yang langsung menutup rumahnya dan warga yang sedang berkumpul menyebut kami sebagai bank keliling atau penagih utang. Lalu kami menjelaskan bahwa kami bukan bank keliling melainkan mahasiswa yang sedang melakukan pendataan warga yang menerima bantuan PKH dan BPNT.
Selain melakukan pendataan kami pun mengamati dan melakukan assessment terkait permasalahan sosial yang terjadi di masing-masing lingkungan, setelah itu kami pun melakukan diskusi. Akhirnya saya dan teman teman sepakat untuk melakukan pemberdayaan masyarakat di daerah pesisir yaitu Desa Tanggul Indah, Kecamatan Kasemen. Jumlah fakir miskin dan lansia di Desa Tanggul Indah sangat tinggi serta masih banyaknya limbah hasil lau yang terbuang cuma cuma yang membuat kami memutuskan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dengan cara meningkatkan nilai ekonomi masyarakat melalui pengelolaan limbah kerang menjadi kerajinan nantinya dapat memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan hasilnya akan di pasarkan melalui e commerce. Dalam pelaksanaan program ini sasaran utamanya adalah masyarakat pesisir Desa Tanggul Indah yang tergabung dalam komunitas himpunan nelayan seluruh Indonesia dan kelompok wanita tani cumi-cumi.
Selama mengikuti program ini banyak sekali pelajaran, pengalaman, manfaat yang dapat saya ambil salah satunya adalah lebih bersyukur serta jangan mudah putus asa dalam menjalani kehidupan.