PBAK Bagi Mahasiswa Baru Prodi Kesejahteraan Sosial
Jakarta (26 Agustus 2022), Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut PBAK 2022. Kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahunnya setelah penerimaan mahasiswa baru. PBAK 2022 tahun ini akhirnya bisa dilaksanakan secara offline setelah 2 tahun pandemic. Himpunan Mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial mengadakan acara PBAK di Teater Lt. 2 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dengan mengusung tema “Mengaktualisasikan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial yang Inovatif, Kreatif, dan Adaptif di Era Kompetitif”. PBAK ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya akademik kampus, memperkenalkan Program Studi Kesejahteraan Sosial serta mempersembahkan motivasi kepada mahasiswa baru.
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari PBAK Universitas yang dilakukan secara daring dan PBAK Fakultas yang dilakukan secara hybrid. Adapun kegiatan yang dilakukan pertama adalah berkumpul bersama seluruh mahasiswa baru FDIKOM di depan Perpustakaan Lama dari pukul 05.00 WIB. Setelah itu masuk ke ruang teater LT. 2 pukul 07.30. Kegiatan PBAK ini diawali dengan sambutan-sambutan, diantaranya yaitu sambutan dari ketua pelaksana PBAK, ketua HMPS Program Studi Kesejahteraan Sosial, lalu dilanjutkan sambutan sekaligus penyampaian pengenalan Prodi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi oleh Ahmad Zaky, M.Si. selaku kaprodi Kesejahteraan Sosial. PBAK Prodi ini juga dihadiri beberapa dosen Kesejahteraan Sosial yaitu Nunung Khoiriyah, M.A., Nadya Kharisma, M.Kessos, dan Chamiyatus Sidqiyah, M.Kessos. Kemudian dilanjutkan pengenalan IPSPI dan Aspeksi yang disampaikan oleh Nurkhayati, S.E., M.Si. dilanjutkan Dr. Siti Napsiyah, S.Ag., BSW, MSW.
Wakil Dekan bidang Akademik FDIKOM, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag., BSW, MSW dalam pemaparan materinya menjelaskan bahawa ada tiga pilar dalam profeis pekerja sosial yaitu pengetahuan, keterampilan, dan nilai. Dan nilai atau value yang diajarkan di Kessos UIN ini bukan saja Internasional velue saja, tetapi Islamic velue juga. Beliau juga memotivasi mahaiswa baru agar tidak minder karena ilmu yang diajarkan di Program Studi Kesejahteran Sosial UIN tidak berbeda dengan Kesejahteraan Sosial yang ada di Universitas lain seperti UI, UNPAD, dan lain sebagainya karena yang diajarkan sama. Nilai plus di program studi Kesejahteraan Sosial UIN Jakarta itu dapat pelajaran agamanya juga.
Sedangkan Dosen Kesejahteraan Sosial, Nurkhayati, S.E., M.Si dalam penyampaiakannya beliau berkata bahwa “Profesi Kesejahteraan Sosial akan ada selama manusia ada di dunia, atau bisa disebutkan bahwa profesi pekerjaan sosial ini tidak akan selesai sampai manusia habis”. IPSPI yang dijelaskan oleh Ibu Nurkhayati merupakan sebuah badan independen profesi pekerja sosial yang telah ada sejak tahun 1998 yang kongres pertamanya diadakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Setelah dua dosen tersebut memaparkan materinya mengenai IPSPI dan ASPEKSI, maka acara selanjutnya yaitu sharing session yang diisi oleh beberapa alumni Kessos UIN dan dipandu langsung oleh wakil ketua HMPS Kessos yaitu Luthfi Baihaqi. Dalam acara ini, para alumni membagikan pesan dan kesannya selama menjadi mahasiswa Kessos UIN. Mereka berbagi pengalamannya ketika menjadi mahasiswa yang harus mengejar target lulus dan juga berorganisasi yang membuat mereka harus bisa membagi waktunya dengan baik agar semua goals yang mereka inginkan dapat tercapai. Tidak lupa juga memberikan motivasi belajar kepada mahasiswa baru agar kelak menjadi alumni Kessos UIN yang membanggakan. (HMPS KS)