Mahasiswa PMI UIN Jakarta Peringati Hari Pahlawan Bersama Anak-Anak di Pedalaman Pulau Seram
Mahasiswa PMI UIN Jakarta Peringati Hari Pahlawan Bersama Anak-Anak di Pedalaman Pulau Seram
Mahasiswa PMI UIN Jakarta Memperingati Hari Pahlawan Bersama Anak-Anak di Pedalaman Pulau SeramBikers Subuhan Masohi bekerja sama dengan Sekolah Relawan melaksanakan pendampingan program desa mengaji selama 3 bulan di pelosok pulau Seram, Maluku. Program ini berlangsung di dua tempat yaitu:
  1. Dusun Waitatai, Desa Waraka, Maluku Tengah
  2. Dusun Meuw, Desa Tehoru, Maluku Tengah
Mahasiswa PMI UIN Jakarta Memperingati Hari Pahlawan Bersama Anak-Anak di Pedalaman Pulau SeramTerbatasnya guru dan fasilitas untuk belajar islam di pelosok pulau Seram, maka Bikers Subuhan Masohi bermitra dengan Sekolah Relawan menginisiasi mengadakan seleksi open recruitment guru mengaji untuk mendampingi dan membimbing masyarakat di sana terkait islam. Proses penyeleksian berlangsung dari tanggal 5 Oktober - 22 Oktober 2022. Kriteria relawan yang dipilih juga tidak sembarangan, mereka yang lolos seleksi adalah orang-orang yang betul-betul siap mengabdi di tengah keterbatasan pelosok negeri. Dari banyaknya calon relawan yang mendaftar, hanya ada dua orang yang terpilih. Masing-masing akan ditempatkan sendiri di lokasi yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara. Berikut daftar nama relawan dengan penempatan tugasnya di setiap dusun:
  1. Muhammad Fadli Dzul Ikram dari UIN Jakarta, penempatan di dusun Waitatai.
  2. Ahmad Syawal Al-Fatih dari pondok pesantren At-Taqwa, penempatan di dusun Meuw
Mahasiswa PMI UIN Jakarta Memperingati Hari Pahlawan Bersama Anak-Anak di Pedalaman Pulau SeramSalah satu dari dua relawan di atas adalah mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam, FDIKOM UIN Jakarta yakni Muhammad Fadli Dzul Ikram dengan penempatan di Dusun Waitatai, desa Waraka. Berbeda dari lokasi penempatan relawan yang kedua, Meuw yang sudah memasuki generasi ke-empat terkait pendampingan islam, Dusun Waitatai belum pernah sama sekali kedatangan penyuluh terkait Islam. Ini merupakan generasi pertama untuk dusun tersebut. Dusun Waitatai merupakan sebuah daerah minoritas islam, yang dikelilingi oleh masyarakat beragama Kristen. Sehingga banyak anak-anak muslim di dusun tersebut terbiasa untuk mengikuti pola hidup agama Kristen, mulai dari cara berdoa hingga mengikuti ibadah hari minggu di gereja-gereja setempat. “Kami diislamkan, tapi tidak dibina.” Begitu kira-kira keluhan masyarakat dusun Waitatai, ketika relawan melakukan assessment ke sana. 10, November 2022 merupakan hari kedua relawan terjun ke lapangan untuk melaksanakan program yang diamanahkan oleh lembaga. Diantaranya:
  1. Pendampingan Masyarakat
  2. Penyuluhan Bantuan Masyarakat
  3. Pengkaderan calon ustad & ustadzah penerus program
  4. Pemberantasan buta baca, tulis Al-Qur’an
  5. Pembelajaran tentang agama islam
  6. Program tahfizul Qur’an
  7. Mengajar mata pelajaran umum di sekolah
Di samping program di atas, karena bertepatan dengan hari pahlawan, maka M Fadli Dzul Ikram berinisiatif untuk melakukan pendekatan dengan calon santri yang akan dikader dan diajarnya di pantai sambil memperingati Hari Pahlawan 2022 yang kebetulan jarang sekali ada peringatan tersebut di daerah pedalam ini, di sekolah pun juga tidak ada. Kegiatan tersebut berlangsung dari ba’da Ashar sampai Maghrib. Mahasiswa PMI UIN Jakarta Memperingati Hari Pahlawan Bersama Anak-Anak di Pedalaman Pulau SeramKegiatan dibuka dengan perkenalan, kemudian pemaparan sejarah terkait hari pahlawan 10 November, kemudian ditutup dengan mengheningkan cipta dan do’a al-fatihah untuk para pahlawan yang telah gugur. Anak-anak sangat antusias mendengarkan dan mengikuti rangkaian kegiatan sampai habis beberapa di antaranya menangis haru. M Fadli Dzul Ikram berinisiatif memperingati perayaan hari pahlawan di hari pertama pertemuannya dengan anak-anak, karena menurutnya segala yang kita nikmati hari ini adalah hasil jerih payah para pahlawan kita di masa lampau, sehingga diharapkan peringatan ini menjadi percikan pertama api semangat anak-anak untuk terus belajar dan berjuang demi masa depan indoensia yang lebih baik. Merdeka, Allahu Akbar! Bikers Subuhan Masohi dan Sekolah Relawan, sebagai penyelenggara program ini juga berpesan, untuk silahkan berkreasi sebebas mungkin tanpa melupakan program-program wajib di atas. Seperti mengadakan event-event sosial keagamaan lainnya: Festival Anak Soleh, Qur’an Camp, dan Festival Rakyat. Saat ini, Ikram memiliki gagasan untuk membuat program Apresiasi Guru Pedalaman mengingat sebentar lagi masyarakat Indonesia akan kembali memperingati perayaan hari guru 2022 di tanggal 25 November 2022. (Muhammad Fadli Dzul Ikram)