DEMA Fidikom Gelar PBAK Tahun 2019
DEMA Fidikom Gelar PBAK Tahun 2019

Oleh: Dr. H. Syamsul Yakin, MA

Syamsul Yakin, Dosen FIDIKOM UIN Jakarta
Dr. H. Syamsul Yakin, MA , Dosen FIDIKOM UIN Jakarta

Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Iyadh Ibnu Himar diceritakan bahwa Nabi SAW bersabda, “Penghuni surga itu terdiri dari tiga kelompok. (Pertama), penguasa yang adil lagi disenangi. (Kedua), orang yang mengasihi lagi lembut kepada sanak keluarga dan setiap muslim. (Ketiga), orang miskin yang menjaga kehormatan dirinya sedang ia mempunyai keluarga” (HR. Muslim). Allah SWT berfirman, “Itulah surga yang dikaruniakan untuk kalian, disebabkan amal saleh kalian dahulu di dunia” (QS. al-Zukhruf/43: 72).

Soal yang pertama, Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah pemimpin yang adil. Sedangkan orang yang paling dibenci oleh Allah dan paling jauh kedudukannya dari Allah adalah pemimpin yang zalim” (HR. Tirmidzi). Nabi SAW tegaskan, “Tidaklah seorang hamba yang diserahi Allah untuk memimpin rakyat, lalu ia meninggal dalam keadaan curang terhadap rakyatnya, kecuali Allah haramkan masuk surga” (HR. Bukhari-Muslim).

Penguasa yang suka berdusta juga akan didiamkan Allah pada hari kiamat. Nabi SAW bersabda, “Tiga orang yang Allah tidak suka berbicara dengan mereka pada hari kiamat kelak. (Dia) tidak sudi memandang muka mereka, (Dia juga) tidak akan membersihkan mereka dari dosa (dan noda). Dan bagi mereka disiapkan siksa yang sangat pedih. (Mereka adalah) orangtua yang berzina, penguasa yang suka berdusta, dan fakir miskin yang takabur” (HR. Muslim). Jadi, “Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka” (HR. Ahmad).

Nabi SAW bersabda, “Akan ada setelahku para pemimpin yang berdusta. Barangsiapa masuk pada mereka lalu membenarkan kebohongan mereka dan mendukung kezaliman mereka maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan dia tidak bisa mendatangi telagaku. Barangsiapa yang tidak masuk pada mereka itu, dan tidak membenarkan kebohongan mereka, dan tidak mendukung kezaliman mereka, maka dia adalah bagian dari golonganku, dan aku dari golongannya, dan ia akan mendatangi telagaku” (HR.Ahmad).

Tentang kelompok kedua penghuni surga, yakni orang yang mengasihi kepada sesama, Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan paling lembut kepada keluarganya” (HR. Ahmad). Nabi SAW serukan, “Para pengasih dan penyayang akan dikasihi dan disayangi oleh Allah al-Rahman. Karena itu, sayangilah yang ada di bumi niscaya kalian akan disayangi oleh Dzat yang ada di langit” (HR. Abu Daud).

Jadi, kasih sayang itu harus ditebar kepada siapa saja termasuk kepada binatang sekalipun. Diceritakan, “Seseorang berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku menyembelih seekor kambing lantas aku menyayanginya ‘. Rasulullah bersabda, ‘Bahkan seekor kambing jika engkau menyayanginya maka Allah akan menyayangimu’. Rasulullah mengucapkannya dua kali” (HR. Bukhari). “Barangsiapa yang menyayangi meskipun seekor sembelihan, maka Allah akan menyayanginya pada hari kiamat” (HR. Bukhari).

Konsekuensi menyayangi adalah disayangi. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa tidak menyayangi maka tidak disayangi” (HR. Bukhari). Begitu juga, “Tidak disayangi Allah orang yang tidak sayang kepada manusia” (HR. Bukhari). “Sekali-kali tidaklah kalian beriman sebelum kalian mengasihi”. Kemudian mereka menjawab, “Wahai Rasulullah, semua kami pengasih”. Rasulullah SAW bersabda lagi, “Kasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada sahabatnya, tetapi bersifat umum” (HR.Thabrani).

Kelompok ketiga penghuni surga adalah orang miskin yang menjaga kehormatan dirinya sedang ia mempunyai keluarga. Ada pujian Nabi SAW kepada kelompok ini, “Sungguh seseorang dari kalian yang mengambil tali, lalu mencari seikat kayu bakar dan dibawa di atas punggungnya kemudian dia menjualnya, lalu Allah mencukupkannya dengan (hasil menjual) kayu itu, lebih baik ketimbang dia meminta-minta kepada manusia, baik manusia itu memberinya ataupun menolaknya” (HR. Bukhari).

Ada berita gembira untuk orang yang lemah (miskin) dari Nabi SAW, “Maukah kuberitahu pada kalian siapakah ahli surga itu? Mereka itu adalah setiap orang yang lemah dan dianggap lemah oleh para manusia, tetapi jika ia bersumpah atas nama Allah, pastilah Allah mengabulkan apa yang disumpahkannya. Maukah kuberitahu pada kalian siapakah ahli neraka itu? Mereka itu adalah setiap orang yang keras, kikir dan gemar mengumpulkan harta lagi sombong” ((HR. Bukhari).

Tak hanya itu, orang miskin akan lebih dahulu 500 tahun masuk surga ketimbang orang kaya. Nabi SAW bersabda, “Orang beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun” (HR. Ibnu Majah). Dalam al-Qur’an, Allah menginformasikan bahwa setengah hari di akhirat sama dengan 500 tahun di dunia, “Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu” (QS. al-Hajj/22: 47). (mar)

Sumber: jurnaldepok.id