International Student Association 2023 In Turkiye
Satu mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni Rafi Sya’ban Alfaridzi (mahasiswa semester 5 Prodi Manajemen Dakwah), terpilih sebagai delegasi Hayrat International Student Association di Turki pada tanggal 12-26 September 2023. Tema yang diusung pada tahun ini adalah “Summer Camp And Turkish Years of Culture Program 2023 In Turkiye” dengan latar belakang Pendidikan, Budaya dan Sosial.
Kegiatan Hayrat International Student Association di Turki tahun ini diikuti oleh sekitar 20 peserta dari 4 negara. Dari Indonesia, delegasi yang ikut hanya dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terdiri dari beberapa fakultas, di antaranya Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Adab dan Humaniora. Sedangkan dari luar negeri di antaranya Bosnia Hersek, Thailand dan Australia.
“Kegiatan utama Hayrat International Student Association meliputi Learning Turkish History, Learning Turkish Language, Halal Tourism, International Relations Turkish, Cultural Experience Learning, Turkish Language Panel, Discussion, Intellectual and Spiritual Intelligence Forum and Visit the Printing of the Quran.” Ujar Sya’ban
Rafi Sya’ban Alfaridzi mengungkapkan, program Hayrat International Student Association merupakan program Pendidikan, Budaya dan Sosial. Diantara tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman akan keragaman budaya dan multikulturalisme dalam lingkungan global, memperluas relasi internasional, mengasah keterampilan berbahasa asing, menggali potensi kepemimpinan dan pengembangan diri melalui tantangan baru dalam lingkungan internasional, membentuk kepribadian yang religius melalui pembelajaran tafsir Risalah An-Nur, serta kunjungan ke berbagai tempat peradaban islam di Turki.
Agenda kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu Provinsi Istanbul pada tanggal 14-19 September 2023 dan Provinsi Bursa di beberapa kota pada tanggal 20-25 September 2023. Pada kesempatan ini, para peserta diajak untuk mempelajari keterampilan berbahasa asing, Sejarah peninggalan Kesultanan Ottoman, Sejarah peninggalan peradaban islam di Turki, seperti berziarah ke makam para sultan dan juga beberapa tempat yang menjadi tempat perekonomian, perpolitikan pada zaman Kesultanan Utsmaniyah.
Pada tanggal 15 September 2023 kegiatan pertama Learning Turkish History, para peserta mengunjungi masjid Sultan Ahmed atau yang lebih dikenal dengan masjid biru (Mavi Cami dalam bahasa Turki). Masjid ini adalah peninggalan bersejarah dari Kesultanan Utsmaniyah yang berlokasi di Fatih Istanbul. Di dalam bangunan ini terdapat Rumah perawatan, Madrasah dan makam Sultan Ahmed I.
Pada kegiatan ini, para peserta diperkenankan masuk dan menggali informasi untuk dapat mengetahui Sejarah, rahasia, keunikan, fungsi dari masjid biru serta yang ada di dalam Madrasah dengan di pimpin langsung oleh Dr. Rıdvan Abud (Presiden Hayrat Internasional) dan Dr. Mahmood Al-Masry (Ketua Daarul Fuqaha dan Daarul Makhtutot). Dr. Mahmood Al-Masry adalah murid dari seorang ulama besar bernama Syekh Dr. Nuruddin Itr.
Saat di masjid Sultan Ahmed, Para peserta mengikuti kegiatan seminar Internasional dengan membahas tentang Musthola Al Hadits. Di dalam forum ini juga bertujuan untuk dapat mempererat tali silaturahmi kekeluargaan (ukhuwah) antar sesama delegasi.
Setelah dari Masjid Sultan Ahmed, tanggal 17 September 2023, para peserta diberi kesempatan untuk Halal Tourism mengunjungi tempat lain yang ada di Istanbul diantaranya daerah Eminönü, Masjid Hagia Shopia, Fatih Camii, Sülaimaniye Camii, Eyüp Sultan Camii, Beyazıt Camii dan Kapalı Çarsı (Grand Bazaar) pasar tertua di dunia. Salah satu tempat yang paling terkenal di Turki adalah Hagia Shopia, peserta menyaksikan langsung bangunan yang begitu indah dan bersejarah, dengan bangunan yang berdiri mulai dari zaman Gereja Ortodoks (360 M) hingga Masjid (Sekarang).
Berikutnya, pada tanggal 18 September 2023, para peserta melanjutkan perjalanan menuju daerah Ümraniye untuk melaksanakan Forum Discussion dengan Ustadz Furkan Yılmaz (Mudir Madrasah Hayrat yang ada di Ümraniye) membahas tentang “Metode-Metode untuk memahami Risalah An-Nur dalam segi kajian Muthalaah maupun Akademik.” Ustadz Muhammad Ali Kürsat Karaca membahas tentang “Kepentingan pemuda bagi estafet dakwah Risalah An-Nur di masa sekarang.”
Kemudian, pada tanggal 20 September 2023 para peserta melanjutkan perjalanan menuju provinsi selanjutnya dengan agenda kegiatan International Relations Turkish yang dilaksanakan di Provinsi Bursa di beberapa kota dengan mengunjungi beberapa tempat, seperti Hayrat Yardım dan Osmanlı Derneği.
Saat di Bursa, para peserta diajak untuk mengunjungi Hayrat Yardım yang disambut langsung oleh Ustadz Emir Han Bahar dan Ustadz Ismail Kaya dengan membicarakan tentang Sejarah Hayrat Yardım yang ada di Turki. Sedangkan, untuk Cultural Experience Learning peserta diajak ke Osmalı Derneği yang disambut langsung oleh Ustadz Mahir Aklubut dengan mempelajari Sejarah peninggalan peradaban islam, seperti tulisan Arab berbahasa Turki (Osmanlıca) dan menyaksikan penampilan Mehter (Marching Band Utsmani).
Setelah itu, tanggal 22 September 2023 peserta mengadakan Forum Discussion bersama beberapa pimpinan Hayrat di daerah Bursa, tujuannya untuk memperluas wawasan para delegasi. Ustadz Reşat yang merupakan murid dari pendiri Hayrat Foundation membahas tentang pengalaman hidup beliau selama berkhidmat pada islam. Ustadz Asım Kiraç membahas tentang “Makna Cinta yang Fana mengalihkan kepada cinta yang Hakiki tanpa menyakiti siapapun.” Ustadz dr. Muhammad Boston yang merupakan seorang dokter di Turki membahas tentang “Kunci memandang sebuah keburukan menjadi sebuah emas yang tidak terkira harganya.”
“Kemudian, setelah program di Bursa selesai, para peserta melaksanakan Halal Tourism dengan mengunjungi beberapa tempat bersejarah dan beberapa makam kesultanan yang ada di Bursa, seperti Koza Han (Pasar Sutra Bersejarah di Bursa), Emir Sultan Camii, Şehreküstü Camii, Bursa Ulu Cami, Osman Gazi Türbesi dan Orhan Gazi Türbesi.” Ujar Sya’ban
Dia mengatakan, bahwa selama program di Turki, kami sangat mendapatkan ilmu yang banyak serta bermanfaat. Selama dua pekan di negeri dua benua, rasa lelah kami sangat terbayarkan dengan membawa banyak pengalaman dan ilmu untuk perubahan dan menjadikan motivasi bagi pemuda yang lain. Besar harapan kami, semua pengalaman serta pembelajaran tentang Pendidikan, Budaya dan Sosial dapat diimplementasikan dan direalisasikan di Tanah Air.
“Setelah itu, para peserta melanjutkan perjalanannya menuju ke Istanbul bagian eropa, tepatnya di daerah Küçükçekmece dengan menggunakan pelayaran (kapal laut) di laut Bosphorus, yaitu laut yang memisahkan antara benua Eropa dan Asia.” Ujar Sya’ban
Setelah penutupan, peserta delegasi dari Indonesia bersiap-siap untuk pulang ke Tanah Air. Sebelum itu, para delegasi mendapatkan nasihat dari Dr. Rıdvan Abud (Presiden Hayrat Internasional).