International Public Lecture FDIKOM UIN Jakarta : Memahami Martabat Tujuh Theory of Wahda al-Wujud
International Public Lecture FDIKOM UIN Jakarta : Memahami Martabat Tujuh Theory of Wahda al-Wujud

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, 29 November 2024 menyelenggarakan International Public Lecture dengan tema "Martabat Tujuh Theory of Wahda al-Wujud". Acara ini berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.30 WIB di Teater Lantai 2, dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan civitas akademika. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas teori Martabat Tujuh dalam sufisme Melayu serta pengaruhnya terhadap pemikiran Islam global.

Acara dimulai dengan pembukaan resmi oleh MC Siti Sofiah Rahmawati, pembacaan ayat suci Al-Qur'an, lagu kebangsaan, dan sambutan dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama FDIKOM, Dr. Muhtadi, M.Si, yang menekankan pentingnya dialog akademik lintas budaya dalam mengembangkan wawasan intelektual. Setelah itu, diskusi dimoderatori oleh Drs. Helmi Hidayat, M.A., dengan menghadirkan Prof. Yasushi Tonaga dari Kyoto University, Jepang, sebagai pembicara utama.

Dalam pemaparannya, Prof. Tonaga membahas teori Martabat Tujuh yang pertama kali diperkenalkan oleh al-Burhanpuri pada abad ke-16. Ia menjelaskan tujuh tahapan manifestasi Ilahi yang menjadi inti dari teori ini, serta membandingkannya dengan teori "Lima Kehadiran Ilahi" dari tradisi Arab-Persia. Prof. Tonaga juga memaparkan bagaimana teori Martabat Tujuh menjadi khas dalam tradisi sufisme Melayu melalui transmisi para ulama sejak abad ke-17.

Sesi  tanya jawab berlangsung interaktif, dengan empat peserta yang mengajukan pertanyaan. Salah satunya, Dewi Laras Lestari dari Magister KPI, menanyakan motivasi Prof. Tonaga sebagai peneliti Jepang dalam mengkaji teori sufisme Melayu dan apakah ada hubungan budaya atau sejarah antara teori ini dengan Jepang. Prof. Tonaga menjelaskan bahwa penelitiannya didorong oleh minat pada sufisme global dan koneksi historis Islam di Asia.

Acara ditutup dengan kesimpulan dari moderator dan ucapan terima kasih dari panitia. Seminar ini memberikan wawasan mendalam tentang sufisme Melayu dan membuka ruang dialog antara akademisi Indonesia dan Jepang, sekaligus menegaskan pentingnya Martabat Tujuh dalam kajian Islam internasional.

Public Lectrure Japan2