HMJ PMI Gelar LITERASI Menanggapi Pandemi Covid-19
HMJ PMI Gelar LITERASI Menanggapi Pandemi Covid-19

Dalam rangka menanggapi pandemi Covid-19, Himpunan Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) pada Rabu (20/05/20) mulai jam 13.00 sampai jam 15.00 WIB mengadakan LITERASI (Lingkar Bertukar Inspirasi) online.

Pada diskusi kali ini HMJ PMI mengangkat tema”Optimalisasi Bantuan Sosial Sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan di Masa Pandemi Covid-19”. Dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang luar biasa yaitu: Deden Kuswanda (Plt. Kepala Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik(LPEM) BAZNAZ RI) dan Rosita Tandos (Dosen Pengembangan Masyarakat Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Acara yang dimoderatori oleh Permas Slamet A. Yang juga merupakan mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam ini dihadiri oleh 80 peserta dari berbagai kalangan baik dosen maupun mahasiswa PMI dari berbagai daerah. Peserta sangat antusias dalam mengikuti diskusi ini, mereka aktif bertanya kepada narasumber menganai problematika-problematika yang terjadi di tengah masyarakat pada masa pandemi Covid-19 ini.

Menurut Deden Kuswanda, pengangguran di Indonesia tercatat sekitar 6,82 juta orang pada akhir 2019, setelah memasuki era pandemi Covid-19 pengangguran di Indonesia meningkat hampir 3 juta tepatnya data terakhir pada April 2020 total pengangguran di Indonesia menjadi 9,72 juta jiwa.

Pada masa pandemi Covid-19 ini Indonesia mengalami krisis. Namun berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008 dimana hal itu bisa diantisipasi dengan kekuatan UMKM.  UMKM di masa pandemi ini juga mengalami dampak yang sangat serius, banyak pelaku UMKM yang mengalami penurunan omset yang sangat drastis bahkan tidak sedikit yang gulung tikar. Hal itu dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang menurun.

“Peran BAZNAS dalam menanggapi darurat sosial ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini adalah melalui program Cash For Work, Bantuan Paket Logistik Keluarga, Bantuan Tunai Mustahik, Distribusi Beras Zakat Fitrah, Kolaborasi pengadaan bantuan melalui pelaku usaha, Family Farming, serta Kampung Tanggap Corona.” Beliau menambahkan.

Sementara itu, Dosen Pengembangan Masyarakat Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rosita Tandos menjelaskan bahwa, langkah-langkah dalam melakukan pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi Covid-19, pertama, kita harus memiliki prinsip profesosional, kesetaraan dan keadilan sosial, kedua, identifikasi masalah serta kebutuhan, ketiga, keterlibatan aktor, keempat, menentukan strategi, dan kelima adalah menentukan model pemberdayaannya.

Pemberdayaan masyarakat bisa diukur melalui peningkatan kesadaran, peningkatan kapasitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, peningkatan tanggung jawab kolektif dan kesuksesan, serta keberlanjutan program pemberdayaan.

“Hikmah dari pandemi Covid-19 ini menjadikan Ramadhan lebih berkah, ladang filantropi, serta terbentuk New Normal secara kognitif, sikap, perilaku, dan kebiasaan bagi individu, keluarga, komunitas, organisasi dan negara.”Tutup Beliau.(am/mar)