FDIKOM Gelar Webinar Kebijakan dan Pola Pembinaan Baca Tulis Al-Quran Bagi Mahasiswa
Kemampuan Baca Tulis Al-Quran (BTQ) adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh semua mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, Fdikom menggelar kegiatan webinar bertema “ Kebijakan dan Pola Pembinaan Baca Tulis Al-Quran Bagi Mahasiswa”. Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat , 30 April 2021 Pukul 13.00-15.30 dilaksanakan secara virtual melalui Zoom. Peserta yang hadir mencapai 102 partisipan terdiri dari Dekan Fdikom, Para Wakil Dekan, Kaprodi Sekprodi, Guru Besar, Dosen dan mahasiswa. Acara dipandu Nadya Kharima, M.Kessos. Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Rayhan Farisy Yasir, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne dan Mars Dakwah dirigen Musfirah Nurlaily, MA. Sambutan Dekan Fdikom Suparto, M.Ed, Ph.D, Webinar dimoderatori Fauziah Muslimah, M.I.Kom dan ditutup dengan doa bersama oleh Kepala Laboratorium.
Dekan Fdikom dalam kata sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Kepala Laboratorium yang telah menginisiasi kegiatan ini, para narasumber, Guru Besar, dosen, mahasiswa dan semua pihak yang terlibat, Sejak 2015 semua lulusan Fdikom wajib lulus Baca Tulis Al-Quran (BTQ). Sertifikat lulus BTQ menjadi prasyarat ujian proposal dan ujian skripsi. Masyarakat di luar kampus mengetahui lulusan Fdikom UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mumpuni di bidang keilmuan agama, pandai Baca Tulis Al-Quran dan mahir berceramah, Penerimaan mahasiswa baru di UIN Jakarta tidak mensyaratkan BTQ, ini menjadi tantangan dan tanggung jawab bersama, Kemampuan memahami kebijakan dan menguasai pola pembinaan BTQ bermuara pada kompetensi Nahasiswa di bidang Baca Tulis Al-Quran.
Baca Tulis Al-Quran bagi mahasiswa perspektif kebijakan Fakultas dipaparkan narasumber pertama Dr. Siti Napsiyah, MSW yang menjabat sebagai wadek 1 bidang akademik. Dalam paparannya ibu wadek menjelaskan: Mata kulian praktikum ibadah dan tilawah adalah mata kuliah yang di SKS kan di semester 1, Baca Tulis Al-Quran adalah program unggulan fakultas sebagai perwujudan visi fakultas dan visi universitas, BTQ sebagai penciri mahasiswa Fdikom, BTQ sebagai bentuk pengabdian dosen, memberi penghargaan beasiswa kepada mahasiswa dan dosen yang hafal 10, 20 dan 30 juz dan segera disusun modul, teknik ujian dan format penilaian BTQ. Narasumber ke dua Dr. Khadijah Mualim, MA menjelaskan pola pembinaan BTQ bertujuan mencetak mahasiswa yang pandai Baca Al-Quran sesuai ilmu Tajwid, meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang BTQ, meningkatkan pemahaman dan pengamalan al-Quran, cinta terhadap al-Quran dan kokoh dalam memegang akidah Islam. Standar Kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa adalah kompetensi, membaca, kompetensi menulis, kompetensi mengafal dan kompetensi lulusan yang pamdai BTQ sehingga bisa mengaharumkan kampus dan bermanfaat bagi masyarakat.
Narasumber ke tiga, Jupri Halim, M.Si menyatakan bahwa kesuksesan BTQ harus diawali dengan penguatan system. Mata kuliah Ibadah Tilawah sebagai prasyarat mengikuti mata kuliah Bahasa Arab di semester berikutnya, pemisahan antara ibadah dan tilawah dalam mata kuliah yang berbeda, ujian BTQ di semester dua sampai lima jangan menjelang ujian skripsi, penguatan liwat mentor dari mahasiswa yang pandai BTQ, harus ada lembaga di bawah lab yang khusus menangani. Metode al- Ikhlas untuk sukses BTQ mengajarkan lancer membaca dengan baik dan benar, menguasai teori dan praktik ilmu Tajwid, mahir BTQ untuk diri sendiri dan untuk diajarkan ke orang lain, menguasai cara menulis dan fasih surat-surat pendek.
Kegiatan ditutup oleh Kepala Laboratorium dengan mebacakan empat rekomendasi, yaitu segera diterbitkan SK dosen penguji BTQ, Membentuk Tim penyusun modul BTQ, Fadikom menyediakan anggran untuk pembuatan modul BTQ dan dibentuk lembaga yang khusus menangani BTQ di bawah laboratorium. Semoga kegiatan ini benar benar meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang Baca Tulis Al-Quran. (Zak)