Dosen Tamu Mata Kuliah ZISWAF: Inovasi Program dan Teknologi Filantropi Islam dalam Ekonomi Umat
Jakarta, 27 Desember 2024 – Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan kegiatan dosen tamu yang mengupas topik terkini tentang zakat, wakaf, dan inovasi filantropi Islam. Acara ini menghadirkan Prof. Amelia Fauzia, M.A., Ph.D, Direktur Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta, sebagai narasumber utama. Kegiatan yang bertempat di Teater Prof. Dr. H. R. Husnul Aqib Suminto ini dihadiri oleh para mahasiswa dan dosen.
Dalam sesi perkuliahan yang berlangsung interaktif, Prof. Amelia membahas peran strategis filantropi Islam dalam mendukung ekonomi umat, dengan penekanan pada penerapan teknologi dan inovasi program filantropi. Menurut beliau, filantropi Islam, seperti zakat dan wakaf produktif, bukan hanya alat bantu sosial, tetapi juga solusi untuk pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.
"Filantropi Islam memiliki potensi besar untuk mengatasi problem sosial melalui pendekatan yang lebih inovatif, seperti penerapan fintech syariah dan platform crowdfunding digital," ujar Prof. Amelia. Beliau juga menyoroti pentingnya integrasi framework SDGs (Sustainable Development Goals) dalam program filantropi untuk menciptakan dampak jangka panjang.
Inovasi Teknologi dalam Filantropi Islam
Prof. Amelia memaparkan tren global dan nasional dalam penggunaan teknologi untuk memaksimalkan penggalangan dana. "Di era digital, donasi online menjadi lebih inklusif dan masif. Namun, penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana, sesuai dengan prinsip syariah," tegasnya.
Beberapa contoh inovasi yang telah diimplementasikan oleh Social Trust Fund UIN Jakarta juga dipresentasikan, termasuk:
- Penggunaan QRIS dan platform crowdfunding untuk mempermudah donasi.
- Charity Store, sebagai bentuk donasi barang bekas yang layak guna, di mana seluruh keuntungan dialokasikan untuk program beasiswa.
- Rumah Pemberdayaan, seperti villa wakaf produktif yang dikelola melalui aplikasi berbasis teknologi seperti Airbnb.
Para mahasiswa tampak antusias, terutama saat diskusi mengenai potensi fintech syariah dalam mendukung inklusi keuangan berbasis zakat dan wakaf. Mereka diajak berpikir kritis dan kreatif untuk menciptakan program filantropi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.
Acara ini ditutup dengan harapan agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam mengembangkan program zakat dan wakaf yang inovatif di masa depan. "Mahasiswa Manajemen Dakwah diharapkan menjadi pionir dalam memanfaatkan teknologi untuk memberdayakan umat melalui filantropi Islam," pungkas Prof. Amelia.
Kegiatan dosen tamu ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa tetapi juga memberikan inspirasi untuk terus berinovasi dalam mengelola filantropi Islam sesuai perkembangan zaman.(A.H)