Workshop “Kelas Konten Kreator” Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam

Pada Sabtu, 12 Desember 2020 telah berakhirnya Workshop “Kelas Konten Kreator” yang diselenggarakan oleh Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam. Dengan terselenggaranya Workshop “Kelas Konten Kreator” diharapkan generasi Milenial dan generasi Z dapat membuat karya berupa konten positif yang memiliki ciri khas.
Zam-Zam Zahrandika, pembawa acara Workshop “Kelas Konten Kreator”, mengatakan bahwa “Semakin berkembang nya jaman, konten kreator sangat dibutuhkan. Baik untuk jualan, memberikan informasi, dengan pengemasan yang menarik”
“Masyaa allah sangat bermanfaat acara ini. Makasih kembali buat pantia dan pemateri yg luar biasa, Bang Rauf. ” Ujar Rini Sundari, peserta Workshop “Kelas Konten Kreator”
Media sosial hadir dan merubah paradigma berkomunikasi di masyarakat. Media sosial berkembang secara pesat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Disadari atau tidak, media yang menyajikan segala kontennya hadir menjadi bagian hidup masyarakat. Pengguna media online, dapat dengan mudah untuk berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi dari blog, jejaring sosial, wiki, forum online, atau bahkan dunia virtual.
Menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi pemasaran harus lah menggunakan taktik dan strategi. Taktik dan strategi disusun berdasarkan ide, jenis konten, algoritma sosial media, dan target yang ingin diraih agar penggunaan media sosial dapat digunakan secara optimal dengan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) UIN Jakarta bekerjasama dengan organisasi IRNUH (Ikatan Remaja Nurul Hijrah) yang berlokasi di Bumi Sawangan Indah 2, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, mengadakan Workshop “Kelas Konten Kreator” .
Acara ini mendapat dukungan penuh dan dihadiri oleh Dr. Muhtadi, M.Si selaku Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa “Ini kegiatan bagus! Kegiatan yang dapat mendorong temen-temen untuk lebih kreatif terutama di bidang media sosial. Melalui workshop ini, bagaimana caranya media sosial bisa menjadi partner kita sebagai pengembangan masyarakat, pengembangan warga, atau bagi pengembangan remaja.”
Zaim Ukhrowi selaku Ketua IRNUH, mengapresiasi ajakan Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam dalam menyelenggarakan karena hal ini sangat berkaitan dengan pemuda. “Semoga kedepannya bisa kerjasama lagi di kegiatan yg keren juga, aamiin” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Workshop “Kelas Konten Kreator”, Nurina Amajida, menyampaikan harapannya agar peserta bisa mengembangkan bakat dan potensi-potensi yang dimiliki serta mampu berkontribusi positif dengan menghasilkan karya yang bisa bermanfaat bagi orang lain.
Workshop “Kelas Konten Kreator” diadakan secara virtual melalui Zoom dan Whatsapp grup. Peserta dari Workshop “Kelas Konten Kreator” terdiri dari Mahasiswa dan Pelajar. Pada setiap pertemuan, peserta mengisi absensi dan evaluasi kegiatan melalui google form.
Selama Workshop “Kelas Konten Kreator” berjalan, Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam menghadirkan mentor yang membimbing peserta untuk mampu menghasilkan sebuah karya dgn memaksimalkan potensi yg dimiliki serta memanfaatkan teknologi yang ada. Workshop “Kelas Konten Kreator” ini diisi dan dimentori oleh Abdurrauf atau biasa disapa Bang Rauf.
Pada pertemuan pertama, sesi Workshop ini diisi dengan materi “How to Become Content Creator”. Materi ini berisi tentang langkah-langkah dan hal-hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi seorang konten kreator, serta perbedaan antara product branding, personal branding, dan corporate branding.
Pada pertemuan kedua, sesi Workshop ini diisi dengan materi “Microblog” . Abdurrauf menjelaskan tentang cara membuat microblog dengan gadget. Tidak hanya itu, Mentor juga memaparkan mengenai Kaidah dalam desain microblog. Pada pertemuan kali ini, peserta diajak oleh Mentor, untuk langsung mempraktekkan membuat microblog.
Workshop pertemuan ketiga mengangkat materi “Algoritma Sosial Media dan Time Posting”. Dalam pemaparan materinya, Abdurrauf melakukan perbandingan antara algoritma Instagram dan algoritma Tiktok. “Berdasarkan riset dan bertanya-tanya, dari segi algoritma lebih bagus tiktok karena di tiktok ada namanya konten #fyp (for your page) yang ini tuh siapa pun jika kontennya menarik akan bisa diviralkan oleh sistem tiktok. Harus diingat bahwa Tiap platform pasti punya plus minus masing-masing.” ujarnya.
Tidak hanya itu, Mentor juga menjelaskan mengenai algoritma instagram seperti : Instagram Story, Post Feed, dan IG TV. Pada pertemuan ini, peserta diberikan penugasan untuk membuat karya berupa konten.
Pada pertemuan terakhir, mentor memberikan review materi pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Selanjutnya, mentor juga melakukan penilaian dan evaluasi pada karya yang telah dihasilkan oleh masing-masing peserta. Pada sesi kali ini, mentor memberikan saran terkait karya yang telah dihasilkan oleh masing-masing peserta.