Webinar Mahasiswa Prodi BPI “Peluang & Tantangan Komunikasi Penyuluh Agama Islam di Era Digital”

Sabtu, 22 Mei 2021, pukul 09.00 WIB Mahasiswa/i BPI semester 4 kelas B angkatan 2019 Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam mengadakan Webinar Mahasiswa yang terbuka untuk umum dengan tema “Peluang & Tantangan Komunikasi Penyuluh Agama Islam di Era Digital” sebagai tugas Ulangan Tengah Semester mata kuliah Psikologi Komunikasi & Tabligh. Tema tersebut disampaikan oleh Master of Ceremony (MC) pada acara kali ini yaitu Ishella Hany.
Acara ini, dihadiri oleh dosen pengampu mata kuliah Psikologi Komunikasi & Tabligh prodi BPI yaitu Ibu Nasichah, M.A. dalam sambutannya beliau memberikan apresiasi yang sangat luar biasa kepada narasumber dan mahasiswa/i BPI4B atas terlaksananya Webinar Mahasiswa ini karena dalam rangka mencetak generasi penerus profesi penyuluh agama, tentunya banyak mahasiswa/i yang butuh ilmu dan pengalaman yang berkaitan dengan profesi tersebut, maka dari itu Webinar Mahasiswa “Peluang & Tantangan Komunikasi Penyuluh Agama Islam di Era Digital” sangat bermanfaat bagi mahasiswa/i atau pun peserta yang lainnya agar mendapatkan bekal untuk menjadi seorang penyuluh agama. Beliau menyampaikan bahwa acara ini sudah terlaksana dengan baik dan yang menjadi narasumber merupakan seseorang yang berprestasi.
“Tema dan semua rancangan yang menyusun mahasiswa, ibu hanya sebagai konsultan saja. Anda sudah keren ya memberikan narasumber yang masih muda dan berprestasi”. Tuturnya.
Selain di hadiri oleh dosen pengampu mata kuliah Psikologi Komunikasi & Tabligh prodi BPI, banyak mahasiswa dan peserta dari luar kampus yang mengikuti acara Webinar Mahasiswa yaitu mahasiswa BPI angkatan 2017, 2018, 2019 dan 2020, mahasiswa luar jurusan BPI, mahasiswa dari kampus lain, dan ada juga yang berprofesi sebagai guru turut hadir pada acara webinar kali ini. Setelah sambutan dari dosen pengampu mata kuliah Psikologi Komunikasi & Tabligh, memasuki acara inti Webinar Mahasiswa “Peluang & Tantangan Komunikasi Penyuluh Agama di Era Digital” yang disampaikan oleh kedua narasumber yaitu Ibu Dzurrotun Ghola, M.Psi. dan Bapak Muhtar M. Solihin, M.Si. dan di moderator oleh mahasiswi BPI 2019 yaitu Puja Sagita.
Ibu Dzurrotun Ghola, M.Psi. menyampaikan materi mengenai peluang dan tantangan komunikasi penyuluh agama di era digital. Beliau menyampaikan tantangan penyuluh agama di era digital semakin berat karena disebabkan oleh kemajuan teknologi yang membuat seseorang dapat mengakses mudah kapan saja dan dimana saja, tidak hanya informasi yang bermanfaat tetapi masyarakat dengan mudah terpengaruh oleh budaya luar yang tidak sesuai dengan adat dan tata karma hukum Islam dan bangsa Indonesia. Hal ini menjadi tantangan bagi Penyuluh Agama dalam memberikan pemahaman dan penyuluhan agama kepada masyarakat.
“Tantangan jika menjadi penyuluh agama yang professional itu banyak banget, karena masyarakat kan sekarang cenderung bisa membuka informasi apapun dengan gampang jadi mudah dipengaruhi”. Tuturnya.
Bapak Muhtar M. Solihin, M.Si. menyampaikan materi yang kurang lebih sama dengan materi yang disampaikan oleh Ibu Dzurrotun Ghola, M.Psi. sebelumnya. Beliau menyampaikan sebagai penyuluh agama di era digital harus bisa meningkatkan skill kita sebagai seorang penyuluh agama agar dapat mengikuti perkembangan zaman dimana semuanya sudah serba digital seperti sekarang ini.
“Mau tidak mau, kita sebagai penyuluh agama harus mengejar, harus bisa upgrade diri upgrade skill untuk bisa masuk kedalam kehidupan saat ini yang sudah tidak asing lagi bagi generasi Y dan Z yang mana kehidupan ini selalu dijalankan dengan serba digital”. Tuturnya.
Setelah pemaparan materi serta sesi tanya jawab selesai, dilanjutkan dengan sesi pemberian cinderamata untuk kedua narasumber dan sesi foto bersama yang di pandu oleh moderator, sebelum acara di alihkan kepada master of ceremony (MC), moderator menyampaikan closing statement kepada audience.


“You can talk with someone for years, everyday, and still, it won’t mean as much as what you can have when you sit in front of someone, not saying a word, yet you feel that person with your heart, you feel like you have known the person for forever… connections are made with the heart, not the tongue”. Tuturnya.
Terakhir, dalam acara Webinar Mahasiswa “Peluang & Tantangan Komunikasi Penyuluh Agama Islam di Era Digital” ini diadakan do’a bersama dan di tutup oleh MC.