Webinar “Indonesia Menuju Halal Tourism: Peluang dan Tantangan” dan Penutupan Praktikum Profesi Mikro BPI Kelompok 5 Produk Halal 2021

Pada Selasa (1/6) kelompok 5 Praktikum Profesi Mikro BPI Tahun 2021 menyelenggarakan kegiatan webinar dan penutupan Praktikum Profesi Mikro BPI Tahun 2021 kelompok 5. Webinar diselenggarakan dengan mengangkat tema “Indonesia Menuju Halal Tourism: Peluang dan Tantangan” bersama pemateri Dr. Tantan Hermansah, M.Si., Ketua Program Magister Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan webinar ini dilaksanakan secara online melalui live streaming Zoom Cloud Meeting yang dipandu oleh Ichwan Nur Hidayatullah dan Muhammad Rizal Mungaran, Mahasiswa Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2019 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

MC Webinar “Indonesia Menuju Halal Tourism: Peluang dan Tantangan” oleh Ichwan Nur Hidayatullah dan M. Rizal Mungaran

Webinar “Indonesia Menuju Halal Tourism: Peluang dan Tantangan” adalah sebuah kegiatan seminar secara virtual yang mengangkat tema pembicaraan seputar halal tourism (wisata halal) dengan tujuan untuk memberi informasi yang bersifat edukatif mengenai halal tourism di Indonesia beserta peluang dan tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan halal tourism ini. Sehingga, target kegiatan webinar ini tidak hanya para peserta webinar, tetapi juga masyarakat umum. Adapun kegiatan webinar “Indonesia Menuju Halal Tourism: Peluang dan Tantangan” merupakan salah satu bagian program kerja dari kelompok 5 Praktikum Profesi Mikro BPI Tahun 2021 yang diselenggarakan bersama dengan penutupan Praktikum Profesi Mikro BPI Tahun 2021 kelompok 5 “produk halal” yang telah merampungkan program-program kerja Praktikum Profesi Mikro.

Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an oleh Lisa Mulia

Kegiatan webinar diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Lisa Mulia, Mahasiswi Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2019. Kemudian, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne UIN, Hymne Dakwah, dan dan Hymne BPI yang dipandu oleh Fadilah Shafa Pramono,  Mahasiswi Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2019. Pembukaan webinar ini diisi oleh beberapa sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Wilda Ana Chamidah selaku Ketua Kelompok 5 Praktikum Profesi Mikro BPI Tahun 2021. Dalam sambutannya, Wilda Ana Chamidah menyampaikan terima kasih kepada pihak KUA Kecamatan Ciputat atas sambutan baik, bimbingan, dukungan yang telah diberikan kepada kelompok 5 Praktikum Profesi Mikro BPI Tahun 2021 dalam menjalankan program-program kerja Praktikum Profesi Mikro di masyarakat. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dosen Pembimbing Kelompok 5, Ketua Program Studi Bimbingan dan Penyulihan Islam, dan Dosen Pengampu Praktikum Profesi Mikro atas bimbingan dan dukungannya serta ucapan terima kasih kepada para peserta webinar yang telah menyempatkan waktu untuk hadir dalam kegiatan webinar ini. Adapun Wilda Ana Chamidah juga menuturkan bahwasanya kegiatan webinar “Indonesia Menuju Halal Tourism: Peluang dan Tantangan” sebagai program kerja terakhir kelompok 5 “produk halal” yang bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi masyarakat tentang pengembangan dan perkembangan wisata halal di Indonesia beserta potensi, peluang dan tantangan wisata halal tersebut.

Sambutan Ketua Kelompok 5 Praktikum Profesi Mikro BPI Tahun 2021, Wilda Ana Chamidah
Sambutan bapak Fauzun Jamal, MA., Ph.D, Dosen Pembimbing Praktikum Profesi Mikro Tahun 2021 Kelompok 5 “Produk Halal”

Sambutan berikutnya disampaikan oleh bapak Fauzun Jamal, MA., Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Praktikum Profesi Mikro Tahun 2021 Kelompok 5 “Produk Halal”. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua Program Studi Bimbingan dan Penyulihan Islam atas kehadirannya dalam acara webinar dan Jajaran KUA Kecamatan Ciputat yang telah membantu membimbing Kelompok 5 Praktikum Profesi Mikro Tahun 2021 dalam menjalankan program-program kerjanya. Beliau menyampaikan pesan bahwa meskipun rangkaian kegiatan Praktikum Profesi Mikro Tahun 2021 Kelompok 5 ini telah selesai dilaksanakan, tetapi ke depannya para mahasiswa/i kelompok 5 Praktikum Profesi Mikro Tahun 2021 tetap bisa bekerja sama melakukan kegiatan-kegiatan bersama KUA Kecamatan Ciputat. Beliau dalam sambutannya juga menyampaikan harapan agar kegiatan webinar “Indonesia Menuju Halal Tourism: Peluang dan Tantangan” yang sangat bermanfaat  ini mampu berjalan dengan baik dan lancar.

Sambutan Kepala KUA Kecamatan Ciputat, H. Muhammad Siddiq, S.HI., M.H yang diwakilkan kepada bapak M. Sahlan, S.HI., M.Pd

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala KUA Kecamatan Ciputat, H. Muhammad Siddiq, S.HI., M.H yang diwakilkan kepada bapak M. Sahlan, S.HI., M.Pd. dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama dari kelompok 5 Praktikum Profesi Mikro Tahun 2021 yang melibatkan KUA Kecamatan Ciputat dalam  menjalankan program kerja Praktikum Profesi Mikro. Beliau juga menyampaikan bahwa dengan kerja sama ini, baik dari mahasiswa kelompok 5 Praktikum Profesi Mikro Tahun 2021 maupun pihak KUA Kecamatan Ciputat juga sama-sama saling belajar bagaimana merencanakan dan menjalankan program yang disusun rapi, akan tetapi perlu mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19, sehingga dibatasi oleh aturan-aturan dari Kementrian Agama Kota Tangerang Selatan yang harus dijalankan oleh KUA Kecamatan Ciputat. Selanjutnya, beliau mengutarakan permintaan maaf atas kekurangan-kekurangan dalam hal penyambutan dan lain sebagainya selama kegiatan praktikum kelompok 5 di KUA Kecamatan Ciputat.

Sambutan Ketua Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, bapak Ir. Noor Bekti Negoro, S.E., M.Si.

Sambutan terakhir disampaikan oleh Ketua Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, bapak Ir. Noor Bekti Negoro, S.E., M.Si. dalam sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kelompok 5  untuk belajar langsung turun ke lapangan di KUA Kecamatan Ciputat, dengan belajar bersama penyuluh-penyuluh, karena mereka juga merupakan calon penyuluh di masa mendatang, sehingga tentunya banyak hal yang didapatkan di kegiatan-kegiatan praktikum mikro ini. Selanjutnya, beliau mengungkapkan bahwasanya webinar tersebut membahas mengenai halal tourism yang di masa pandemi Covid-19 ini terdapat banyak peluang-peluang, seperti wisata-wisata di Bali atau ketika ke hotel yang belum menyediakan tempat-tempat wudhu. Sehingga, hal tersebut menjadi tantangan bagi penyuluh dan tentunya perlu ada kerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk mengkampanyekan halal tourism ini.

Pemaparan Materi Webinar “Indonesia Menuju Halal Tourism: Peluang dan Tantangan” oleh pemateri, bapak Dr. Tantan Hermansah, M.Si yang dimodetarori oleh Dwi Juliani

Kegiatan webinar dilanjutkan dengan seminar yang membincangkan peluang dan tantangan halal tourism di Indonesia dengan pemateri, Dr. Tantan Hermansah M.Si, yang dimoderatori oleh Dwi Juliani. Dalam penjelasannya, Dr. Tantan Hermansah  M.Si membahas mengenai pengertian wisata halal atau halal tourism. “Yang kita bahas saat ini adalah wisata halal yang berbentuk aktivitas. Yang mana, wisata halal di sini lebih terkait dengan pelayanannya yang merujuk pada aturan-aturan Islam. Adapun indikator wisata halal itu adalah destinasi ramah keluarga. pelayanan dan fasilitas di destinasi yang ramah muslim, dan adanya kesadaran halal dan pemasaran destinasi.” paparnya. Dr. Tantan Hermansah M.Si juga menjelaskan terkait peran penyuluh agama dalam halal tourism yaitu bisa menjadi pendamping wisata halal masyarakat, dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap wisata halal. Dikarenakan salah satu tantangan pengembangan wisata halal di Indonesia adalah kurangnya kesadaran berwisata halal.

Dalam pandangannya terkait halal tourism, beliau mengutip ayat dalam Al-Qur’an yaitu Qur’an Surat At-Taubah ayat 112, dengan menekankan bahwa berwisata juga merupakan bagian dari ibadah. “Berwisata bisa menciptakan harmoni sosial dan meningkatkan kesejahteraan. Dengan berwisata, maka akan tahu bahwa perbedaan itu adalah realitas. Kita tidak bisa menganggap bahwa semua orang harus seperti yang ada dipikiran kita.” ujar Dr. Tantan Hermansah M.Si. Dalam pemaparan terakhirnya, Dr. Tantan Hermansah M.Si  menjelaskan bahwa peran perguruan tinggi keagamaan Islam dalam waisata halal atau  halal tourism, juga menyangkut peran mahasiswa Bimbingan dan Penyuluhan Islam, yaitu untuk menghasilkan sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan industri pariwisata halal yang berbasis pada destinasi yang partisipatif, kreaktif, dan edukatif. Tiga hal tersebut merupakan tujuan untuk meningkatkan kesadaran berwisata.

Sesi Tanya Jawab Para Peserta Webinar bersama bapak Dr. Tantan Hermansah, M.Si

Kemudian, acara selanjutnya adalah sesi diskusi dan tanya jawab.  Di mana ada lima orang penanya, tiga mahasiswa dan dua lainnya merupakan seorang Penyuluh Agama. Penanya pertama adalah  Ibu Yani,  seorang Penyuluh Agama Kecamatan Ciputat, yang bertanya mengenai perbedaan wisata syari’ah dengan wisata halal dan apakah wisata-wisata yang ada di Indonesia sudah memenuhi kriteria wisata halal. “Wisata halal lebih banyak ke pelayanan dan ke penyediaan untuk melayani wisatawan muslim. Kriterianya sendiri tidak terlalu banyak, seperti ramah keluarga, destinasi gampang diakses, tersedia makanan halal dan gampang menemukan musholla. Berbeda dengan wisata syari’ah yang mulai dari penampilan harus memenuhi unsur syar’i, dan pelaku wisatanya harus syar’i.” jawab Dr. Tantan Hermansah M.Si.

Penanya kedua yaitu Muhammad Bayu Septiaji (Mahasiswa IPB), yang meminta motivasi dari narasumber, untuk menumbuhkan kesadaran berwisata halal bagi mahasiswa. Penanya ketiga yaitu Crissindy Monika Fauziela (Mahasiswi UIN Jakarta), yang bertanya mengenai bagaimana caranya agar mahasiswa bisa berwisata dan dibiayai orang lain atau mendapat sponsor. Dr. Tantan Hermansah M.Si menjawab dua pertanyaan tersebut sekaligus. Beliau menjelaskan bahwa caranya adalah dengan niatkan bahwa kita menjadi as-saihun yaitu orang-orang yang melakukan perjalanan fisik dan ruh untuk menambah ilmu pengetahuan, menambah jaringan, dan juga usahakan memilih profesi sebagai konsultan wisata. “Jadikan berwisata sebagai semangat untuk melakukan kebaikan bukan hanya untuk memenuhi nafsu diri atau syahwat diri. Paksakan diri kita untuk wisata dan datangi tempat wisata religi seperti masjid dan makam wali.” ujarnya.

Penanya keempat, yaitu Gita Anisa (Mahasiswi UIN Jakarta), yang bertanya terkait seberapa besar kendala atau kesulitan wisata halal di Indonesia dalam memfasilitasi wisatawan muslim mancanegara atau pun lokal. Dr. Tantan Hermansah M.Si menjelaskan bahwa tidak lagi ada kendala dalam penyediaan sarana wisata di Indonesia. Namun, kendalanya terletak pada masyarakatnya yang seringkali menyulitkan wisatawan yang datang ke Indonesia karena ketidakpastian, seperti harga makanan ditempat wisata yang tiba-tiba melambung tinggi, itu membuat wisatawan tidak nyaman.

Penanya terakhir, yaitu Ibu Ida Farida (Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam Banten), yang meminta nasihat, arahan, bimbingan dari narasumber, bahwa bagaimana sebagai penyuluh agama untuk menjalankan program-program pemerintah terkait wisata dengan bahasa keagamaan. Dr. Tantan Hermansah M.Si memaparkan bahwa lagi-lagi daya tarik dari sebuah destinasi wisata adalah manusianya, bukan hanya alamnya atau bangunannya. Masyarakat yang ramah dan sadar wisata akan menarik minat wisatawan untuk terus menerus datang ke sana walaupun mungkin tempatnya biasa saja. Penyuluh Agama bisa berkontribusi dengan merumuskan pendampingan peningkatan kesadaran pariwisata pelaku pariwisata yang bisa meningkatkan perekonomian.

Adapun kegiatan webinar dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat kepada pemateri atau narasumber, Dr. Tantan Hermansah, M.Si dan penyerahan sertifikat kepada pihak KUA Kecamatan Ciputat secara virtual. Kegiatan webinar ditutup dengan foto bersama para peserta webinar dan pembacaan do’a yang dibacakan oleh bapak M. Sahlan, S.HI., M.Pd, penyuluh KUA Kecamatan Ciputat.

You may also like...