Umi Kalsum Mengisi Pengajian ASN FIDIKOM

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Pengajian ASN dengan Tema “Memohon pertolongan Allah dengan Sabar dan Shalat (QS. Al-Baqarah: 153)” di Ruang Meeting Room lantai 2 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jum’at (21/02/2020).
Acara tersebut berlangsung sangat khidmat, dibuka dengan open ceremony oleh ketua Laboratorium Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Ade Masturi dan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibawakan oleh Ustadzah Fauziah ibu kandung dari pemateri Kalsum Minangsih. Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Wakil Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Siti Napsiah.
Pengajian ini diisi langsung oleh pemateri yaitu Kalsum Minangsih, dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun jama’ah yang mengikuti pengajian ini diantaranya dosen dan pelaksana Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pengajian ini memberikan penjelasan dan penjabaran dari QS. Al-Baqarah ayat 153 beserta bagaimana kita bisa menerapkan Sabar dan Shalat yang ada didalam kandungan surat tersebut. Yang isinya dalam firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَ الصَّلاَةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْن
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat; sesungguhnya Allah adalah beserta orang-orang yang sabar.
Allah swt telah menginformasikan kepada orang-orang beriman, supaya meminta pertolongan kepada Allah swt dengan cara sabar dan melaksanakan shalat.
“Oleh karena itu, bagi kita yang memiliki persoalan hidup, Allah swt memerintahkan kita untuk berbuat dua hal. Pertama, sabar dalam menghadapi hidup. Kedua, jangan tinggalkan shalat”, ujar Kalsum Minangsih selaku dosen dan pemateri pada pengajian ASN FIDIKOM UIN Jakarta.
Kalsum Minangsih menjelaskan, “Sabar, a. Semua manusia diuji oleh Allah Swt. Termasuk para nabi dan rasul. b. Semua peristiwa terjadi atas izin Allah Swt., Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah Swt. c. Semua manusia yang diuji oleh Allah sesuai dengan kesanggupan hambanya. d. Serahkan semua masalah kepada ahlinya. Kemudian Shalat (adalah amalan utama yang pertama kali dihisab), maka dari itu kita harus: a. Khusyu’ (keadaan hati tenang, tunduk, takut, merendahkan diri dihadapan Allah Swt.) b. Mengerti arti bacaan shalat. c. Tidak tergesa-gesa.
Acara tersebut ditutup dengan sesi tanya jawab dari sekalian jama’ah dan cerita inspiratif yang dibawakan oleh pemateri dengan mewawancarai ibunya dihadapan para jama’ah, tentang kehidupan ibunya yang menikah pada umur 16 tahun dan memiliki enam anak pada usia 21 tahun, serta bagaimana kisah hidup ayahnya, seorang tukang becak, cukur, dan pijit, dan menjadi muadzin di masjid Istiqlal hingga menjadi seorang pegawai Bulog sehingga mampu menghidupi keluarganya dijalan Allah Swt. Dalam mendengarkan cerita inspiratif, para jama’ah sangat antusias dalam mengikuti dan mendengarkan ceramah yang dibawakan oleh penceramah Kalsum Minangsih.
Acara tersebut diakhiri dengan pemberian cenderamata oleh Wakil Dekan, Siti Napsiah kepada penceramah Kalsum Minangsih. Rekaman audio pengajian dapat didengarkan disini. (am/mar)