Prodi PMI Gelar Webinar Nasional Memeriahkan Milad Fidikom UIN Jakarta ke-30

Selasa, (19/05/20) dalam rangka milad Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke-30, program studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) mengadakan webinar nasional dengan tema “Strategi Pengembangan Masyarakat di Era Pandemi” yang dilaksanakan pada pukul 13.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB.
Acara resmi di buka oleh Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang diwakilkan oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Siti Napsiyah. Pada Webinar Nasional kali ini menghadirkan tiga narasumber yang sangat luar biasa yaitu: Rubiyanah. Selaku dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rasyidah. selaku dosen UIN Ar-Raniry Aceh, serta Muhtadi selaku dosen sekaligus ketua program studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Menurut Rubiyanah, dalam mengahadapi pandemi COVID-19 ini perlu lebih banyak melibatkan generasi millenial di dalamnya. Hal itu karena era digital yang mengemuka di masa COVID-19 menjadikan generasi millenial sebagai aktor yang paling memahami medannya. Mahasiswa PMI memiliki peluang untuk menjadi aktor dalam pemberdayaan masyarakat di era pandemi ini, karena hampir semua mahasiswa PMI adalah generasi millenial yang tentu saja sudah dibekali dengan ilmu pengembangan masyarakat sehingga sudah memiliki kapasitas di bidang pengembangan masyarakat.
“Maka yang dibutuhkan dalam situasi pandemi COVID-19 ini adalah tetap kritis dalam situasi kritis, rencanakan aksi sistematis, bangun kekuatan kebersamaan mitra secara sinergis” Tutup beliau.
Narasumber kedua Muhtadi, menjelaskan bahwa PMI saat ini bisa melakukan e-filantropi, hal itu sangat efektif melihat potensi kedermawanan orang Indonesia adalah 30% dan merupakan paling tinggi di Asia. Dengan begitu, e-filantropi bisa menopang dana pengembangan masyarakat sehingga tidak perlu mengandalkan dana dari APBD atau APBN.
Narasumber terakhir Rubiyanah, membahas pengembangan masyarakat dari persfektif dakwah atau spiritual. Beliau menjelaskan bahwa pengembangan masyarakat dengan dakwah bisa dilakukan melalui ceramah/ bil-lisan maupun melalui perbuatan/ bil-hal. Seperti yang dilakukan Fidikom UIN Jakarta berkerja sama dengan LAZISMU yang melaksanakan program pelatihan “Muballig Mahir Digital” hal itu merupakan salah satu contoh pengembangan masyarakat berbasis dakwah bil-lisan.
Disamping dakwah bil-lisan tentu harus dibarengi dengan dakwah bil-hal, karena bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Organisasi Kemasyarakatan Islam dan lembaga-lembaga dakwah harus mengambil peran dalam mengoptimalkan potensi mad’u sehingga mereka bisa survive di masa pandemi ini.

Webinar Nasional yang dimoderatori oleh Wati Nilamsari yang juga merupakan salah satu dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mendapatkan antusias yang sangat baik dari peserta. Kuota peserta full terpenuhi atau sekitar 100 orang bahkan beberapa peserta tidak bisa mengikuti webinar tersebut dikarenakan melebihi kapasitas. Selain oleh civitas akademika UIN Jakarta Webinar ini juga dihadiri oleh ASKOPIS (Asosiasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam) dan P2MI. (am/mar)